Sama dengan Filipina, Rudal Brahmos Coastal Defence di Indonesia Akan Dioperasikan Korps Marinir
Apa yang pernah disebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara pengguna rudal anti kapal supersonik Brahmos (Brahmaputra Moskva) kedua di Asia Tenggara, rupanya bakal menjadi kenyataan. Meski belum ada informasi tentang kontrak efektif, namun tanda-tanda ‘datangnya’ Brahmos kian menderang, termasuk diketahui bahwa satuan penggunanya kelak saat dioperasikan di Indonesia.
Baca juga: Filipina Terima Rudal Brahmos, Indonesia Berpotensi Akuisisi Brahmos Senilai US$200 Juta
Mengutip kabar dari akun Instagram Korps Marinir @marinir_tni_al (23/8/2024), Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Akhiyar Meideri, mewakili Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan, menghadiri Paparan Rencana Pengadaan Coastal Defence dari Brahmos Aerospace Private Limited India di Hotel Oakwood, Taman Mini Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kamis, (22/08/2024)
Mengawali presentasi Brahmos Weapon System, Kolonel Laut (E) Heriyanto, Paban III Slogal mewakili Waasrena Kasal Laksamana Pertama TNI H. Krisno Utomo, menyampaikan kepada peserta yang hadir bahwa kegiatan ini sebagai tindak lanjut rencana yang sudah ditentukan oleh Kementerian Pertahanan RI dimana TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk pengadaan Coastal Defence.
View this post on Instagram
Selanjutnya paparan dilakukan oleh Sanjay Kumar Jiha selaku Chief General Manager Navy Brahmos Aerospace, tentang produk yang mereka miliki kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Dari petikan di atas, maka dapat dipastikan Indonesia akan mengikuti jejak Filipina, yang mana satuan pengguna rudal Brahmos berada di tangan Korps Marinir.
Bila mengacu pada pemberitaan Financial Express – financialexpress.com (19/7/2022), disebut yang ditawarkan ke Indonesia adalah varian Anti Ship Crusise Missile (ASCM), yang artinya diluncurkan dari kapal permukaan. Nah, yang menarik kabarnya tim dari Brahmos India telah mengunjungi galangan kapal di Indonesia untuk mempelajari pemasangan rudal.
Namun, bila mengacu pada persiapan yang tengah dilakukan oleh Korps Marinir, maka besar dugaan varian yang akan diakuisisi Indonesia, serupa dengan yang digunakan oleh Filipina. yakni Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile) – varian yang diluncurkan dari darat, atau rudal anti kapal untuk fungsi pertahanan pantai. Apalagi telah ditegaskan bahwa persiapan yang akan dilakukan guna menyongsong Coastal Defense Missile System.
Sejauh ini belum ada informasi berapa unit atau berapa baterai Brahmos yang akan diakuisisi Indonesia, serta nilai alih teknologi yang akan ditawarkan India ke Indonesia.
Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala hingga jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut.
Di Filipina, penggelaran rudal Brahmos ditangani oleh Coastal Defense Regiment Marine Corps, yang bertanggung jawab atas operasi Brahmos. Nah, bagaimana dengan di Indonesia kelak? Apakah Korps Marinir akan membentuk resimen khusus pertahanan pantai, atau bisa juga diintegrasikan ke dalam Resimen Artileri Marinir. Kita tunggu saja. (Gilang Perdana)
Dioperasikan Korps Marinir, Basis Rudal Brahmos Mulai Dibangun Menghadap ke Laut Cina Selatan
Terlalu mahal dan dapatnya cuma sedikit jika akuisisi Brahmos. Akan lebih baik jika akuisisi JSM atau Exocet. Kalau perlu beli Harpoon varian peluncuran udara. Itu akan lebih memperkuat pertahanan Indonesia daripada hanya beli varian pertahanan pantai.
Kan dan akan mou dan LOA kapan min dah bosan dengar kabar akan akan Mulu beli gk PHP ahhh
Jangan senang dulu. Bisa jadi yang terpilih merek lain dan bukan Brahmos. Atmaca misalnya. Atau Harpoon block 2.
HOREEEEE…,Welcome kang Brahmos, supersonic mach 3, gedong 3 ton, long range, murah meriah, stroongbingiits,
Ini baru rudal dahsyaaatts,
Selamat buat Marinir, the Best, always Ruskie💪💪😁
Min, Anti Ship itu maksudnya buat nyerang kapal, Land Attack untuk serang target darat. Yang punya PH itu tipenya SBASM/Shore Based Anti Ship Missile sesuai nama project di horizon 3.
Kembali ke Brahmos, rudal YJ-12 buatan Tiongkok tak jadi dipilih?