Dioperasikan Korps Marinir, Basis Rudal Brahmos Mulai Dibangun Menghadap ke Laut Cina Selatan
Diterbangkan menggunakan pesawat angkut C-17 Globemaster milik Angkatan Udara India, pada 19 April 2024, telah tiba rudal jelajah Brahmos (Brahmaputra Moskva) di Pangkalan Udara Clarck, Filipina. Kehadiran Brahmos LACM (Land Attack Cruise Missile) atau rudal anti kapal untuk fungsi pertahanan pantai, dipercaya mampu menjadi efek deteren Negeri Pinoy dalam menghadapi provokasi dan ancaman dari Cina.
Baca juga: Bikin Cina Gerah, Hari ini Rudal Jelajah Brahmos LACM Tiba di Filipina
Dan setelah kedatangan batch pertama rudal Brahmos, kini ada kabar terbaru tentang pembangunan basis peluncur rudal tersebut. Mengutip Naval News (14/6/2024), Korps Marinir Filipina tengah membangun pangkalan untuk rudal Brahmos di Pulau Luzon Barat dengan menghadap ke arah Laut Cina Selatan.
Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala hingga jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan citra satelit yang baru saja dirilis oleh Mavar Technologies via Google Earth, posisi pangkalan rudal anti-kapal Brahmos pertama di Filipina mulai terbentuk di instalasi angkatan laut yang menghadap Laut Cina Selatan.
Sumber dari Naval News telah mengidentifikasi pembangunan situs rudal Brahmos di Stasiun Angkatan Laut Filipina Leovigildo Gantioqui di Zambales di pantai Luzon Barat. Foto-foto menunjukkan sebuah pangkalan baru sedang dibangun di sebelah selatan Akademi Kelautan Filipina di sebidang tanah yang sebelumnya digunakan sebagai area pelatihan serangan amfibi dan pelatihan pertahanan pantai. Satu-satunya bangunan lain di area tersebut sebelum dimulainya konstruksi adalah sebuah gudang yang dimaksudkan untuk menyimpan beberapa kendaraan serbu amfibi Korps Marinir.
Tak lama setelah pesanan Brahmos, penggalian pangkalan tersebut dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2022. Dalam dua tahun sejak itu, yaitu pada tanggal 2 Mei 2024, situs tersebut memiliki bangunan serupa dengan yang terlihat di situs Brahmos yang dioperasikan oleh Angkatan Bersenjata India, khususnya fasilitas teluk tinggi yang mendukung pemeliharaan dan pengujian sistem dan bunker magasin terlindung untuk menyimpan rudal.
Dibandingkan dengan pangkalan Brahmos di India, instalasi Angkatan Laut Filipina tampak lebih kecil. Hal ini mungkin karena berkurangnya kapasitas sistem Brahmos yang dibeli Filipina, yang hanya memiliki dua rudal per peluncur dibandingkan tiga rudal yang dimiliki oleh peluncur India.
Scarborough Shoal, wilayah yang disengketakan antara Filipina dan Cina dan secara de facto diduduki oleh Angkatan Laut Cina sejak tahun 2012, berjarak sekitar 250 kilometer dari pangkalan rudal Brahmos tersebut. Sifat mobile dari sistem BrahMos juga memungkinkan baterai untuk dipindahkan ke lokasi penembakan yang berbeda untuk menjangkau target lain di lepas pantai Luzon Barat dan menghindari serangan balik musuh.
Coastal Defense Regiment Korps Marinir Filipina bertanggung jawab atas operasi Brahmos, juga telah menerima sumbangan tanah dari pejabat setempat di Lubang dan Calayan untuk keperluan pertahanan pantai. (Gilang Perdana)
Dihadang Curah Hujan Tinggi, Pengiriman Rudal Brahmos ke Filipina Terpaksa Ditunda
Pemerintah Indonesia udah mengganti nama Laut Cina Selatan dengan NATUNA UTARA kan? Kenapa pers Indonesia sendiri masih pakai nam lama?
Ngomong apaan sih Dion?😅
TNI juga tertarik dg rudal brahmos.
China pasti ketawa, gue punya dongfeng
hypersonic, jangkauan jelas lebih jauh dari si brahmos
Kapan kon tuku COASTAL BATTERY BRAHMOS karo AIR LAUNCHED BRAHMOS-ne le. Tonggone podo blonjo ANTISHIP SUPERSONIC MISSILEs awake dewe ijik SUBSINIC le. Kon kirim SUKHOIne nang BAWANG BOMBAY ben iso ngowo BRAHMOS karo di upgrade pisan. ….
Mabuhay pinoy, bisa tidur nyenyak sekarang, karena ada herder yg jaga perbatasan, gak perlu pespur mehong, gak pake drama & ribet catsa, langsung borong kang brahmos supersonic, gedong, 3 ton, stroonkbingiiits, murah meriah, dapet diskon lagih dari kang Atul,
Sekarang Liaoning mikir2 kalou mau lewat😁
Percuma juga, china juga punya sejenis brahmos, bahkan lebih jauh jarak jangkaunya