Sambut MBT Abrams dan Leopard di Ukraina, Rusia Siapkan Robot “Penghancur Tank” Marker UGV
Tak lama lagi, militer Rusia akan menggelar hajatan besar, yakni ‘menyambut’ kedatangan ranpur favorit asal Amerika Serikat dan Barat, mulai kelas Infantry Fighting Vehicle (IFV) M2 Bradley sampai Main Battle Tank (MBT) papan atas, seperti Leopard 2A4, Challenger dan M1A2 Abrams. Guna menyambut tamu spesial yang akan tampil di Ukraina, rangkaian persiapan telah dilakukan Moscow.
Dari laman taskandpurpose.com (31/1/2023), Rusia mengatakan pihaknya sudah berencana untuk mengerahkan kemungkinan tindakan atas kehadiran ranpur kelas berat asal Barat. Selain menjanjikan hadiah jutaan rubel kepada prajurit yang berhasil menghancurkan MBT Barat, Rusia dikabarkan akan mengerahan kendaraan darat tak berawak – Unmanned Ground Vehicle (UGV) yang dimodifikasi menjadi ranpur penghancur tank.
Berbicara kepada RIA Novosti minggu lalu, Dmitriy Rogozin – mantan Kepala Badan Ruang Angkasa Rusia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kelompok Penasihat Militer yang menamakan dirinya “Royal Wolves” atay “Tsar’s Wolves” – mengumumkan bahwa tank-tank buatan barat nantinya akan berhadapan dengan robot tank, yang salah satunya disebut adalah Marker UGV, yang dipersenjatai dengan rudal anti tank.
Saat ini, Marker UGV telah dikerahkan secara terbatas di medan perang Ukraina timur. “Kami setuju bahwa Marker UGV harus bersiap untuk menghadapi MBT Leopard dan Abrams di Ukraina,” kata Rogozin.
Marker UGV adalah robot tank roda rantai yang dikembangkan oleh Android Technologies dan Advanced Research Foundation, yang pada setara dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat.
Sejauh ini, baru ada Marker UGV yang siap beroperasi, empat di antaranya telah dikirim ke front Donbass di Ukraina. Marker sebelumnya diuji, seperti banyak UGV buatan Rusia, terutama dalam peran pengintaian dan pengumpulan intelijen, di mana ranpur ini dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan meluncurkan drone kecil sebagai platform pengintaian.
Rusia memiliki sejarah panjang dalam menggunakan UGV di medan perang untuk menguji teknologi baru. Seperti penggunaan Uran-9 UGV di Suriah pada tahun 2018. Namun UGV roda rantai tersebut dikatakan mengalami banyak masalah, seperti jangkauan hanya 300 hingga 500 meter, sering rusak, dan kehilangan kendali dari operator.
Dengan hanya empat Marker UGV dalam armadanya, dipastikan performa Market tidak akan mampu berbuat banyak.
Marker UGV adalah robot tank ringan, konsep sejatinya digunakan dalam misi bantuan tembakan untuk satuan infanteri Rusia. Ranpur beroda rantai ini dilengkapi laser warning system, thermal sensor, day/night infrared (IR) camera, laser rangefinder, target detection, early warning system, identification and equipment tracking.
Menurut departemen pers Foundation of Advanced Studies (FPI), Marker UGV dalam pengujian tahap pertama telah menempuh jarak 30 km di atas medan kasar dalam mode otonom. UGV ini dapat beroperasi selama 48 jam di permukaan jalan dan hingga 24 jam di medan berat.
Baca juga: Rusia Kirim Robot Tank Uran-9 ke Suriah, Inilah Hasilnya!
Uji coba tahap kedua Marker menempuh jarak 50 km, 100 km, dan 200 km. Sebelumnya, prajurit Distrik Militer Pusat Rusia (TsVO) mengoperasikan Marker UGV selama latihan di Chebarkul. Setelah diuji kemampuan manuver, pelacakan, dan penembakannya, Marker UGV juga telah menunjukkan kemampuannya untuk meluncurkan sekelompok kendaraan udara tak berawak (UAV) pengintai kecil untuk melakukan tugas secara individu atau bersama-sama sebagai kelompok melalui modul peluncuran cluster. (Bayu Pamungkas)
Lanjutken…best of the best akan tampil, dephankam dah siapkan duit buat borong yg terbaik…
weleh soyo mumet iki cak putin perang ra rampung2
Eeeiitt…satu lg yg perlu Mbah Gatol catat.
Tentara bayaran Wagner bakal mengembalikan ke NATO, rudal anti Tank Javelin yg disita dr tentara Ukraina jg dng cara yg menyakitkan sebagaimana rudal KH-55 yg dikembalikan ke Ukraina.
Stock rudal Javelin yg disita pasukan Wagner cukup banyak lho Mbah, melebihi jumlah tank yg dikirim barat.
Bakal pedih tersayat sembilu jika headline news media akan menuliskan lg spt begini
” Rusia kembalikan kiriman rudal Javelin NATO dng cara menyakitkan.”
Ngopi yuk Mbah Broo..👍
Ini sdh tahun 2023 lho Mbah Gatol. Kok masih kuat versi halunya. Malulah sama junior alay.
Gak perlu 1000 marker, cukup segelintir marker saja dan membekali pasukan tentara bayaran Wagner dng ATGM Kornet dan Drone Lancet serta Shahed-136 yg msh banyak stocknya dikirim dr Iran sdh bisa menuntaskan semua kiriman tank barat.
Segelintir Marker itu pun dalam rangka misi pengintaian bagi pasukan Wagner dan sekaligus sbg eksekutor posisi tank gembrot barat. Dan ingat Mbah, ratusan tank Ukraina sdh jd bangkai. Yg tersisa adalah tank kiriman dr tetangganya.
Mari kita tonton sambil ngopi episode ke 2 serial Rongsokan Abrams dkk, sambil nikmati tarian jackpot 1 milyar Rubel/tank…👍
Iya kita percaya ajalah propaganda media barat, yang mengatakan alutsista merekq akan mengubah jalannya perang,mulai dari drone bayraktar yang g kedengaran lagi gaungnya Krn sudah ratusan yang ditembak jatuh, artileri m777 yang berulang kali hancur dihantam lancet dan counter artileri, himars yang ternyata tidak efektif ketika radar artilerinya dijamming atau hancur, mrap buatan barat seperti maxpro yang jadi bulan bulanan atgm Rusia, kita tunggu rongsokan si Abrams dan leopard. Ukraine saat krisis combatan n alat perang, karena itu sibadut mengemis ke barat. Dan terus berusaha memelihara moral pasukan Ukraine yang terus turun dan bakal menghadapi bencana ketika Rusia mulai menyerang dari 3 front
Yg dihadapi Rusia di Suriah cuman pejuang militan dan itu aja hasilnya kurang memuaskan. Rusia minimal harus punya 1000 marker untuk dikerahkan di Ukraina untuk mendapatkan hasil yg memuaskan. Mengingat jumlah yg tersedia tidak banyak dan belum pernah teruji di Medan dg jamming elektronik yg kuat maka bisa jadi tank Marker hanya akan jadi mainan RC sekali pakai.
Gara2 si abram, fans jadi nunggu kapan hits pertama yg bikin nyungsep, pasti rame nih😁
Hohoho
Sedari awal konflik Februari 2022 diberbagai blog & channel obral perkataan siap menyambut begitu diterjunkan yang terjadi siap kapanpun dikasih gratis
Unmanned vehicle alias drone (UAV, UGV, USV) telah banyak mengambil peran di dalam palagan Rusia-Ukraina, inilah cermin peperangan modern di abad 21.