Kinerja Terjaga, Sejumlah Tank Amfibi PT-76M Korps Marinir Mendapatkan Rekondisi
|Meski telah mendapatkan program retrofit pada awal dekade 90-an, yang menjadikan persenjataannya setara dengan tank ringan TNI AD Alvis Scorpion, namun lantaran usia ‘aslinya’ yang sudah begitu tua (tiba tahun 1962), ranpur tank amfibi PT-76M Korps Marinir perlu mendapatkan rekondisi, yang tak lain agar kinerja tank legendaris ini dapat tetap terjaga secara maksimal.
Baca juga: PT-76 – Kisah Tank Amfibi Tua TNI-AL
Dari laman akun Instagram @lumindoartha, PT Lumindo Artha Sejati (LAS) memperlihatkan beberapa foto tank PT-76M yang telah mendapatkan rekondisi, termasuk beberapa foto uji coba lapangan, diantaranya swim test. Masih dari laman Instagram yang sama, disebutkan program rekondisi yang juga mencakup pansam BTR-50P, BTR-50P (M), BTR-50PK dan kendaraan peluncur roket MLRS RM70 Grad yang dilakukan pada tahun 2019. Dikutip dari situs armyrecognition.com (23/5/2020), dipaparkan beberapa persenjataan yang ikut mendapatkan rekondisi, yang bila diperhatikan tidak ada sesuatu yang ‘baru’ pada elemen persenjataan di tank amfibi PT-76M.
Senjata utama PT-76M masih dipercayakan pada Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia. Meriam baru ini memiliki panjang laras 3,248 m dengan jumlah alur dan galangan 60 buah serta dibekali 36 butir peluru berbagai jenis dalam sekali jalan. Meriam buatan Belgia ini memiliki jangkauan tembakan sejauh 2,2 km dan pada penembakan tunggal mampu mencapai jarak tembak 6 km. Sebagai senjata pendamping pada laras kubah ada senapan mesin sedang FN MAG kaliber 7,62 mm.
Sementara untuk urusan permesinan, PT-76M mengadopsi mesin diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92T turbocharge buatan Detroit Diesel yang punya bobot 1,2 ton. Mesin besutan Amerika Serikat ini mampu menghasilkan tenaga 290 hp. PT-76M dapat melaju di jalan raya dengan kecepatan hingga 58 km per jam, lalu di jalan biasa 35 km per jam dan di medan terbuka hingga 40 km per jam.
Meskipun mesinnya telah diganti dengan yang lebih modern, namun kecepatan saat berenang, baik ke arah muka maupun belakang, PT-76M masih sama dengan PT-76 (Ori) yaitu 11 km per jam ke arah depan dan 5 km per jam ke arah belakang untuk jarak tempuh 70 km selama durasi arung 8 jam.
PT-76 secara fisik memiliki bobot dalam keadaan kosong 13,5 ton dan dalam keadaan siap tempur 14,5 ton. Agar mampu beroperasi di perairan dalam, maka tank ini hanya memiliki lapisan baja yang tipis, yaitu 14 mm di bodi dan 17 mm di kubah. Sementara itu untuk mengurangi beban pada awak, maka komandan tank juga merangkap sebagai observer dan operator radio.
Baca juga: Menkav-2 Korps Marinir Lakukan Latihan Tempur, Tank PT-76 (Ori) Terbukti Masih Perkasa
Dimensi baku PT-76 jika diukur tanpa meriam memiliki panjang 6,91 meter, lebar 3,14 meter dan tinggi 2,21 meter, kemudian ketinggian dari tanah ke kolong tank (ground clearance) adalah 0,37 meter. (Bayu Pamungkas)
Bismillah setuju dengan idenya Sprut SDM 1,tahun 2020 / 2024 tahun berikutnya 2025 kedepan MBT.T.90 dan T.80 jumlahnya masing masing 12 sahaja sedikit tapi bisa diandalkan kemampuan kombinasi tempurnya.
buat latihan sih lumayanlah..
turret nya gk ada yg berubah?? tak kira jadi kayak punya badak.
Marinir bisa mengakuisisi Sprut SDM 1 Rusia, dg kanon kaliber 125 mm, shg disamping bisa melawan MBT, tp jg bisa berenang krn memakai body tank amphibi. pasti lebih mantab daya gempurnya bos