Saab Bangun Fasilitas Produksi Carl Gustaf M4 di India, Jadi yang Pertama di Luar Swedia
|Untuk urusan alih teknologi hingga produksi senjata, India bisa menjadi rujukan bagi banyak negara berkembang. Berkat dukungan serta komitmen dari pemerintah, India dalam waktu dekat akan meresmikan kemitraan dengan Saab Bofors Dyanamis. Persisnya Negeri Anak Benua itu akan ‘ketempatan’ fasilitas produksi pertama di luar Swedia untuk memproduksi roket anti tank yang kini laris di pasaran, Carl Gustaf M4.
Baca juga: Carl Gustaf M2 – Sudah Eksis di Indonesia Sejak Era 60-an
Dikutip dari thehindubusinessline.com (27/9/2022), Saab berencana untuk memproduksi Carl Gustaf M4 di India, dimana saat ini prosesnya sedang menunggu persetujuan dari Pemerintah Swedia. Saab sendiri sudah hadir di India selama lebih dari empat setengah dekade. Bahkan India sudah memproduksi Carl Gustaf M3 melalui pengaturan perusahaan lokal.
Saab disebutkan berencana untuk memulai produksi Carl Gustaf M4 di India pada tahun 2024, yakni lewat opsi 74 – 100 persen penyertaan saham, sekaligus mendukung kampanye ‘Make in India’. Saab dalam hal ini juga akan mengekspor M4 yang diproduksi di India. “Produk jadi akan diangkut kembali ke perusahaan induk Saab di Swedia sebelum dikirim ke pelanggan lain,” ujar Gorgen Johansson, Saab Business Area Dynamics.
Yang menarik, ada klausul yang diminta India, bahwa produk Carl Gustaf M4 yang dibuat di India tidak boleh dijual ke musuh India, seperti Pakistan.
Johansson mengatakan dia berharap mendapat persetujuan pemerintah untuk produksi tersebut. Ini akan menjadi fasilitas manufaktur pertama Saab di luar Swedia untuk Carl Gustaf M4. “Ini adalah langkah alami untuk mendirikan fasilitas produksi untuk Carl Gustaf M4 di India mengingat hubungan yang panjang dan erat yang kami miliki dengan Angkatan Darat India sebagai salah satu pengguna utama sistem tersebut,” katanya.
Tidak dijelaskan mengenai nilai investasi untuk pembukaan pabrik Saab di India, namun masuknya investasi asing di sektor pertahanan lazimnya didasari atas adanya kontrak pengadaan senjata di negara yang bersangkutan. Dan sejauh ini belum ada informasi, untuk rencana pembelian Carl Gustaf M4 oleh militer India.
Sebuah perusahaan baru, yaitu Saab FFV India Pvt Ltd, saat ini dalam proses pendaftaran, perusahaan itu akan memproduksi sistem senjata Carl Gustaf M4, yang 30 persen lebih ringan dibandingkan versi yang lebih lama. Untuk amunisi masih akan diimpor dari pabrik Saab di Swedia.
Diproduksi oleh Saab Bofors Dynamics, Carl Gustaf masuk sebagai senjata anti tank yang reusable, artinya senjata ini dapat dipakai beriulang-ulang, alias pelontar dapat diisi ulang dengan peluru/proyektil.
Carl Gustaf M4 punya bobot sekitar 7 kg. Pada varian M4, komponen yang digunakan adalah karbon fiber dan titanium. Oleh Amerika Serikat, Carl Gustaf M4 dibuat dengan kemampuan lebih sakti. Bila aslinya, Carl Gustaf adalah senjata anti tank tanpa pemandu, maka lewat kolaborasi antara Saab Bofors Dyanamics dan Raytheon Missile Systems, kini tengah dilakukan serangkaian uji coba penembakan Carl Gustaf dengan sistem pemandu dalam proyek Guided Carl Gustaf Munition (GCGM).
Carl Gustaf punya kecepatan lesat proyektil mencapai 290 meter per detik untuk jarak 400 meter pada sasaran bergerak. Atau bisa mencapai jarak 700 – 1.000 meter untuk sasaran statis. (Gilang Perdana)
Import dari Indiya pasti lebih murah
Gimana gak ketinggalan dari India, Kemhan aja minta anggaran 300 Triliun lebih cuman dikasih 134 Triliun,turun 3 Triliun dari tahun lalu. Harusnya anggaran yg gak efektif buat daerah yg cuman disimpan di bank itu dialihkan buat anggaran pertahanan. Ancaman eksternal semakin besar berikut proxy-proxynya. Gimana ini DPR, aduuhh.
hmm, dan ya, jangan bandingin india, mereka modal banyak apa2 juga siap, jadi ya bisa berkembang pesat, disini anggaran amburadul
kalau saran ane sih soal slt, mending kayak jordan lisensi rpg-32 atau rpg-29, ane denger2 rpg-29 pernah jebol armor challenger 2 soalnya, terlebih, rpg termasuk senjata simpel tapi efektif, relatif mudah untuk produksi masal. itung-itung teknologi heatnya siapa tau bisa buat belajar bikin peluru tank, mungkin buat leopard atau harimau, dll, lumayan andaikan bisa, masalah amunisi cuma butuh beli stok apfsds, soalnya heatnya dah buatan lokal
Mantap…besok kalau kita minat dan butuh dengan ni rudal panggul belinya sudah lebih dekat tinggal sejangkah dari Sabang ke arah barat.
Katanya SLT (Senjata Lawan Tank) adalah Proyek Strategis Nasional. Mana hasilnya ?
Targetnya 1 squad riffle (regu senapan) terdiri dari 7-9 orang infanteri harus ada minimal 1 unit SLT lho jadi sangat masif butuhnya antara 33 – 43 ribu.
Apa2 kok kalah cepat sama India?