Roketsan Kirim Batch Pertama Produksi Massal Rudal Anti Kapal Atmaca ke AL Turki

Setelah protiotipe perdana diluncurkan pada tahun 2009, maka baru pada tahunini Roketsan mengirimkan produksi massal pertama rudal anti kapal nasional Atmaca ke Komando Angkatan Laut Turki. Waktu yang panjang (14 tahun) rupanya diperlukan untuk melakukan serangkaian uji coba dan penyempurnaan pada Atmaca agar sesuai dengan kebutuhan AL Turki.

Baca juga: Rudal Anti Kapal Atmaca Akan Dipasang di OPV 90 TNI AL

Dikutip dari turkey.postsen.com (14/9/2023), proses penerimaan rudal anti kapal Atmaca berhasil diselesaikan baru-baru ini. Setelah prototipe rudal dimasukkan ke dalam inventaris Angkatan Laut Turki, Roketsan kemudian memulai pengiriman rudal Atmaca dalam produksi massal.

Kapal perang pertama yang menggunakan dan meluncurkan rudal Atmaca adalah korvet TCG Kinaliada (F-514). Setelah Kinaliada, korvet Heybeliada, Buyukada dan Burgazada akan dilenngkapi rudal Atmaca. Selain kelas korvet, rudal Atmaca juga akan dipasang pada frigat Barbados class.

Mockup rudal Atmaca di Indo Defence 2022 (Indomiliter)

Dalam lingkup kontrak yang ditandatangani antara Roketsan dan STM pada 23 November 2022, integrasi rudal anti kapal nasional Atmaca akan dilakukan pada 11 unit kapal perang dari tipe yang berbeda. Sementara keseluruhan dari kegiatan integrasi rudal Atmaca direncanakan tuntas pada 11 April 2027.

Atmaca Guided Projectile G/M Project diluncurkan pada tahun 2009 untuk memenuhi kebutuhan rudal anti-kapal Komando Angkatan Laut Turki dengan sumber daya lokal dan nasional. Rudal anti Kapal Atmaca punya jangkauan lebih dari 250 km dengan active radar seeking head (AR), yang dikembangkan di bawah kontraktor utama Roketsan.

Baca juga: Roketsan Turki Sukses Uji Coba Rudal Atmaca Varian Pertahanan Pantai

Atmaca pertama kali diluncurkan dari kapal perang korvet TCG Kinaliada pada bulan November 2019, dan dilaporkan berhasil mengenai sasaran berupa kapal permukaan untuk pertama kalinya. Ada yang menyebut masuknya Atmaca secara resmi ke AL Turki dengan tingkat produksi yang rendah, yang salah satunya diduga karena tekanan pada anggaran pertahanan Turki. (Gilang Perdana)

4 Comments