Update Drone KamikazeKlik di Atas

Increment 3 – Program Rudal MANPADS Pengganti Stinger, Prototipe Perdana Meluncur di 2023

Dari ribuan rudal hanud MANPADS yang telah diterima Ukraina, disebut-sebut sebagian besar adalah dari tipe FIM-92 Stinger. Maklum selain dipasok oleh Amerika Serikat, aliran Stinger ke Ukraina juga berasal Lithuania, Estonia dan Jerman. Kiriman ribuan Stinger (dari AS ditaksir mencapai 2.000 pucuk), menjadikan stok rudal yang sudah tak diproduksi itu kian menipis.

Baca juga: Helikopter Serang Kamov Ka-52 Rusia Jatuh di Ukraina, Disengat Rudal Stinger?

Berangkat dari kemampuan Stinger di laga perang Ukraina, mendorong AS tak bisa melupakan pengembangan akan kebutuhan rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) di masa mendatang. Angkatan Darat AS mengatakan akan mulai menguji setidaknya satu desain prototipe pengganti Stinger pada akhir Tahun Anggaran 2023. Tujuannya adalah untuk mendapatkan senjata final ke dalam produksi selambat-lambatnya pada Tahun Anggaran 2027.

Selain didorong oleh kisah sukses Stinger di laga Ukraina, program pengembangan pengganti Stinger dikarenakan teknologinya yang semakin usang dan karena persediaan Stinger di depo persenjataan telah menyusut.

FIM-92-Stinger (Foto: istimewa)

“Stinger Reprogrammable Microprocessor (RMP) akan menjadi usang pada tahun fiskal 2023, dan Stinger Block I saat ini sedang menjalani perpanjangan masa pakai untuk terakhir kalinya. Dan persediaan Stinger saat ini sedang menurun,” ujar nara sumber dari AD AS.

Dikutip dari TheDrive.com (8/4/2022), pihak Army Project Manager for Short and Intermediate Effectors for Layered Defense (SHIELD) telah mengeluarkan request for information (RFI) mengenai penggantian Stinger yang diusulkan pada 28 Maret 2022.

Upaya penggantian tersebut secara resmi dikenal sebagai program Maneuver Short Range Air Defense (M-SHORAD) Increment. Terdiri dari M-SHORAD Increment 1 adalah sistem pertahanan udara jarak pendek bergerak berdasarkan kendaraan lapis baja beroda 8×8 Stryker yang dipersenjatai dengan Stinger, serta rudal Longbow Hellfire dan kanon otomatis 30 mm.

Lalu ada Increment 2, yang juga dikenal sebagai sistem Directed Energy Maneuver-Short Range Air Defense (DE M-SHORAD), akan menjadi desain berbasis Stryker yang dilengkapi dengan senjata energi terarah (directed energy weapon). Angkatan Darat sudah mengevaluasi desain yang dilengkapi dengan senjata laser kelas 50 kilowatt, tetapi layanan tersebut masih berpotensi mempertimbangkan alternatif, seperti satu jenis yang diusulkan dengan senjata gelombang mikro berdaya tinggi.

Menurut pengumuman kontrak pada Maret lalu, Increment 3 hanya berfokus pada pengembangan rudal baru untuk menggantikan Stinger, dan tidak mengenai kendaraan pengusung. Rincian tentang spesifikasi apa yang diinginkan oleh AD AS, sejauh ini belum ada rincian yang jelas. Sumber dari internal AD AS menyebut, bahwa sistem MANPADS terbaru harus menyediakan akuisisi target yang lebih baik dengan peningkatan daya hancur serta jangkauan di atas kemampuan Stinger.

Rudal hanud MANPADS terpopuler sejagad, FIM-92 Stinger, sejatinya akan dipensiunkan secara bertahap dari inventaris AD Amerika Serikat. Stinger mulai masuk fase produksi pada tahun 1978 dan sejak 1981 resmi mulai dioperasikan oleh militer AS.

Stinger dengan pemandu infrared mulai naik pamor saat digunakan Inggris dalam Perang Malvinas, dan di puncak era Perang Dingin, Stinger memperlihatkan tajinya di laga Perang Afghanistan, dimana Stinger yang dipasok AS ke pejuang Mujahidin berhasil merontokan banyak pesawat dan helikopter militer Uni Soviet.

Baca juga: Dianggap Uzur, Angkatan Darat AS Berencana Pensiunkan Rudal Hanud MANPADS Stinger

Stinger dengan tenaga dari solid fuel rocket motor ini dapat melesat hingga Mach 2.54 dan jarak jangkau ke sasaran sejauh 4.800 meter. Secara keseluruhan, produksi Stinger mencapai 70.000 unit, dimana rudal ini juga telah diproduksi secara lisensi oleh Jerman dan Turki. (Gilang Perdana)

4 Comments