Produsen Kanon Hanud ZU-23-2 Kebanjiran Pesanan dari Negara di Afrika
|Meski termasuk sebagai senjata hanud konvensional, namun, kanon twin gun ZUR kaliber 23 mm atau dikenal juga sebagai ZU-23-2, masih saja laris manis di pasar internasional. Selain dipercaya sebagai arsenal pada Arhanud TNI AD, rupanya sejumlah negara masih mengorder kanon VSHORAD (Very Short Range Air Defence) produksi Polandia ini.
Baca juga: PILICA Anti-Aircraft Missile System – Optimalkan Kanon 23mm/ZUR Komposit Rudal Grom
Dikutip dari Defense Express (1/4/2021), disebutkan pihak manufaktur, yaitu Zakłady Mechaniczne Tarnów (ZMT) SA(dimiliki oleh Polska Grupa Zbrojeniowa) pada 19 Maret 2021, telah mengumumkan kontrak baru atas pesanan 100 pucuk kanon ZU-23-2. Jangka waktu pengiriman hingga akhir tahun ini, dan ada kemungkinan pengiriman tambahan 40-60 pucuk lagi pada tahun depan. Tidak disebutkan negara pemesan kanon, tapi kabarnya adalah salah satu negara di Afrika, hal ini diperkuat juga dengan cat pada kanon yang berwarna coklat gurun.
Kontrak yang didapatkan ZMT untuk kanon ZU-23-2 terbilang besar, bahkan tahun lalu (2020), perusahaan tersebut telah mengekspor 100-an jenis kanon yang sama. Bagi ZMT, kontrak tersebut merupakan nafas segar untuk menghidupi keuangan perusahaan.
Dari foto yang dirilis, kanon-kanon ZU-23-2 yang akan dikirimkan belum atau tanpa pembidik elektronik, pasalnya kanon jenis ini memang dapat dioperasikan secara manual, termasuk dalam metode pembidikannya. Kanon ZU-23-2 dirancang untuk melawan sasaran udara pada jarak hingga 3000 meter dan ketinggian hingga 2000 meter.
Selain itu tugas hanud, kanon ini juga dipercaya sebagai elemen bantuan tembakan untuk sasaran di permukaan, sasaran favorit kanon ini adalah ranpur lapis baja ringan. Seperti TNI AD juga mengadopsi jenis kanon ini untuk ditempatkan pada platform truk, sehingga kanon ini punya mobilitas tinggi.
Sampai saat ini, order kanon ZU-23-2 ini memang terus mengalir, seperti Angkatan Darat Polandia diwartakan baru saja menerima unit perdana dari PILICA Anti-Aircraft Missile System. AD Polandia total mengorder enam unit PILICA yang akan menjadi kekuatan 3rd Air Defense Missile Brigade Polish Army.
Satu sistem (baterai) PILICA terdiri dari enam unit satuan tembak (satbak) – fire unit. Selain fire unit, satu sistem PILICA sudah termasuk satu unit kendaraan command station, satu unit radar station, 2 unit kendaraan transport dan 2 unit kendaraan pembawa amunisi. Nah, elemen fire unit PILICA tak lain mengusung kanon 23-mm/ZUR komposit rudal Grom.
Baca juga: Isuzu Elf NPS 4×4 Giant Bow 23mm – Jadi Truk TNI Berdaya Gempur Tinggi
Ditempatkan dalam platform kendaran berupa heavy truck, fire unit kanon ZU-23-2 komposit rudal Grom sudah dilengkapi perangkat optical electronioc dengan thermal imaging camera dan laser rangefinder. Secara umum, kanon 23 mm ini memiliki jangkauan tembak maksimum vertikal 2.000 meter, dan jangkauan tembak horizontal 3.000 meter. Dengan konsep komposit/hybrid, amumisi meriam dan rudal dapat ditembakkan ke target secara simultan, hingga mencapai daya hancur yang berlipat. (Gilang Perdana)
Kemungkinan ini dipakai untuk menghadapi milisi bersenjata atau teroris seperti alshabab / boko haram, daripada beli IFV mahal. Beli saja ini 100 / 200 an pucuk pasang di bak pickup Toyota Hilux, jadilah resimen / batalyon anti infanteri yg cukup handal.
Nembak kaca humvee jg cm lecet
Waaaw hebat komen komen warganet wakawaka land, gw taunya cuma senapan mainan old dari pelepah pusang
Wong banyak yg jadi banpur darat daripada hanud.
kalou diupgrade nih barang boleh juga tapi kayak nya produsenya juga engak kepikiran apa lagi konsumenya..😤
apa engak mantap kalou jarak dan akurasi ditingkatkan kalou perlu digitalisasi dengan itegrasi sistem lainya….oke lah terlalu rumit…sengak nya bisa buat dulu baru berpikir untuk meningkatkanya… ya engak om…???😇
Ya ngga lah… saat ini Drone kecepatanya masih rendah… masih mungkin untuk di jatuhkan dengan ini… masalah akurasi rendah jelas itu karena penggunanya, kalau penggunanya skill full akurasinya juga akan lebih baik… dan yang pasti harus sering berlatih untuk meningkatkan akurasi
kayak mana akurasi nya engak payah coba…itu kekerean(pembidik) kalah sama kekeran senapan angin😅 jadul bener lah pokoke…🤣🤣🤣
intinya dia engak gunakan pembidik target 🎯…macam sniper atau senapan angin…tapi lebih condong pada senapan mesin…trotot habis
Sniper??? hanya di film Hollywood nembak drone pakai kekeran sniper… actualnya sampai mampus kalau bisa menarget benda bergerak dilangit dengan teropong Sniper… Pakai kekeran untuk mengukur level tanah saja yang statis butuh waktu padahal jaraknya cuma beberapa meter… apalagi yang jaraknya ratusan atau ribuan meter…
Ya gpp lah om. Namanya jg netizen sang maho bener …
terus kenapa harus mempertanyakan akurasi nya…coba..???
dah tau manual itu kan aneh namnya…???😒😪😴
Twin Gun paling skrng buat tembak Drone kalau Pespur rasanya skrng ga mungkin terbang mendekat sasaran terlalu beresiko..terlebih skrng sdh ada Rudal jarak sedang dan jauh serta didukung pula dengan radar yg mumpuni..
Bisa sih buat nembak drone, tapi butuh puluhan unit gegara akurasinya rendah.
Siapa bilang ga mungkin…
Untuk si tong cekak, ini dibutuhkan, kalo enggak, resimen hanudnya mo dikasih barng apaan….?
Pertanyaannya, siapakah si tong cekak ini?
😂😂😂😂
Kan ada Manpads. harganya juga murah tuh.
Manpads kan maksimal penggunanya 2. Klu ini mgkn 3 apa 4 org kali ya. Jd bnyk personil yg bs terlibat x om ga cm latihan fitness lari keliling kompleks batalyon. Maklum dana dan minimal pemenuhan kebutuhan yg ideal blm mencukupi.