Indonesia Akuisisi Drone Tempur Wing Loong I Untuk Skadron Udara 51
|Entah disengaja atau tidak, nampaknya kemunculan drone tempur (UCAV) Wing Loong I dan II di Singapore AirShow 2018 rupanya seperti memberi pesan tersendiri, bukan saja bagi pengunjung pameran dirgantara terbesar di Asia tersebut, lebih dari itu Cina ingin menunjukan tajinya di kawasan ini, berusaha eksis di tengah tekanan dan pengaruh Negeri Paman Sam.
Baca juga: Wing Loong I/II UCAV – Drone Kombatan Maskot Singapore AirShow 2018
Dan hadirnya Wing Loong yang battle proven adalah salah satu pesan yang ingin ditonjolkan bahwa produk alutsista Cina layak diperhitungkan. Dan belum lama berselang dari hajatan Singapore AirShow 2018, ada kabar bahwa Indonesia telah resmi mengakuisisi empat unit UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) Wing Loong I untuk memperkuat Skadron Udara 51 di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Kabar bahwa Indonesia akan mengakuisisi drone tempur dari Cina memang sudah santer diberitakan sejak pertengahan 2017. Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksda Leonardi di situs Merdeka.com (26/7/2017) menyebut bahwa Kementerian Pertahanan memastikan akan membeli drone dalam jumlah besar dan yang dibeli adalah drone jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance), serta punya kemampuan melakukan penyerangan (UCAV). Masih dari sumber yang sama, asal pengadaan drone tempur tersebut sudah terang benderang, bukan dari Negeri kiblat teknologi drone (Israel), melainkan Kemhan akan membeli drone tempur dari Cina.
Sampai situ sudah jelas, sumber pengadaan dari Cina, tapi saat itu belum diketahui jenis UCAV yang akan dibeli. Maklum saja, militer Cina setidaknya mengoperasikan lima tipe UCAV. Dan kabar bahwa yang diakuisisi adalah Wing Loong I disebutkan oleh Janes.com (25/8/2018), malah dikatakan kontrak pengadaan telah dilakukan pada 2017 silam. Wing Loong adalah produksi Chengdu Aircraft Industry Group, dan drone ber-propeller ini telah digunakan oleh Mesir, Kazakhtan, Nigeria, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Pakistan dan Uzbekistan.
Baca juga: Pilah Pilih Drone Tempur Produksi Cina Untuk Indonesia
Wing Loong I punya panjang 9,05 meter, lebar bentang sayap 14 meter, tinggi 2,77 meter dan payload 200 kg. Kecepatan maksimumnya 280 km per jam, mampu terbang selama 20 jam dengan jarak jelajah 4.000 km. Wing Loong I dapat mengudara di ketinggian 5.000 meter.
Dengan masuknya Wing Loong I ke jajaran Skadron Udara 51, maka skadron drone itu akan semakin komposit, setelah sebelumnya telah diperkuat drone buatan Aerostar buatan Aeronautics Defense Systems, Israel dan Wulung buatan PT Dirgantara Indonesia. Belum diketahui persis kapan jadwal kedatangan Wing Loong di Indonesia. (Bayu Pamungkas)
sudah dites drive ? takut nya fiturnya masih taraf coba2 dalam riset di cina..
Ucav kuat ngadepin segala cuaca g y?
mantap, buat nggebuk bebas embargo heheh
Kok di taruh Pontianak ?
taruh aja di papua buat ngejar OPM
Pake bom hidrogen aja biar cepet selesai, kalo ada negara yang komen ham kirim opm kesana biar mereka yang rawat manusia bandel barbar
basmi opm dgn drone lebi efectif