Presiden Joko Widodo Luncurkan Kapal Cepat Rudal 60M keenam – KRI Panah 626
|Setelah sebelumnya Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m kelima (KRI Kapak 625) diluncurkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Desember 2021 lalu, kini sister ship KCR 60M keenam resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo di area Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia. Bagi PT PAL Indonesia pada 20 April 2022, ini merupakan jenis KCR pertama yang diluncurkan oleh Presiden RI.
Baca juga: Meriam Bofors 57 MK.3 Telah Terpasang, PT PAL Bersiap Luncurkan KCR-60M keenam
Peluncuran KCR 60M keenam merupakan rangkaian dari agenda Peluncuran Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan. Sebagai sister ship antara KCR 60M kelima dan KCR 60M keenam, keduanya merupakan kapal yang identik baik dari spesifikasi kapal dan persenjataan. KCR 60m keenam yang nantinya akan diberi nama “Panah” oleh TNI AL, kini telah merampungkan pembangunan badan kapal/platform kapal.
Pada momen peluncuran, Presiden Jokowi menyampaikan harapan akan adanya peningkatan nilai TKDN pada produk pertahanan unggulan dari angka yang telah dicapai saat ini, yaitu 41 persen agar bisa terus naik dan meningkat dan nanti pada akhirnya mampu mencapai 100 persen.

Dikutip dari siaran pers PT PAL Indonesia, KCR 60M merupakan state of the art PT PAL Indonesia. KCR 60m yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing. Paten desain tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor paten IDP000073259 pada 17 April 2012 dan berlaku hingga 25 November 2040.
Dengan panjang keseluruhan 60 meter dengan lebar 8,10 meter dan tinggi 4,85 meter serta mampu membawa muatan penuh 450 s/d 500 ton. KRI Panah 626 telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan dan bawah laut. KCR Panah dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) Bofors 57 MK3 mm, Shipborne gun 20 mm, dan SSM ( Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3.
Baca juga: TNI AL Setujui Factory Acceptance Tests untuk CMS Terma di KCR-60M
Serta kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut teritorial Indonesia yang luas pada kondisi Sea State 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada pengoperasian senjata pada Sea State 4. Nantinya KCR keenam direncanakan bergabung dan memperkuat kapal perang RI yang akan bertugas di satuan kapal cepat Koarmada III. (Gilang Perdana)
Andaikan kapal perang KCR 60 M TNI AL dibekali mesin water jet biar kecepatan patroli tinggi min 30-+ Knot bisa menghindari serangan rudal musuh
Kebiasaan Indonesia alustista gado gado kenapa gk seragam KCR 60 M KRI sampari, kri Halasan, KRI kerambit dan KRI tombak TNI AL di pasang rudal SSM sekelas Exocet B3 yg lebih bagus, canggih daripada rudal China? kenapa harus rudal buatan China C705?? Biar murah biaya cost dan pemeliharaan..😌😢
Apa gk sekalian dipasang rudal anti pesawat Simbad sadral mistral 3 RC di atas brigade kapal, dan sonar anti kapal selam kaya Corvette sigma class? Padahal secara dimensi luas muat untuk dudukan dipasang rudal sadral mistral 3 RC…
“KRI Panah 626 telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan dan bawah laut”. Emang KRI Panah punya sonar bawah laut min?
TKDN 100% berarti mesin juga harus dibuat lokal dan itu mustahil untuk saat ini
Masih tetep butuh payung pengawal armada.
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Sinyal bahwa 10 persen dari dana 11.000 T yang ada di kantong akan segera mengucur deras untuk pembangunan kapal induk KRI Nusantara, sebagai project mercusuar terbaru. 10 persen dari 11.000 T yg ada di kantong dipadukan dengan strategi Sang Jenderal, akan segera membawa alutsista kita ke level surgawi. Leluatan kita akan mendatangi Spratly dan Paracel Island, melindas dan meratatkan pangkalan² Si Bebek Pekung di sana. Kurrraaa ! Laksanakan ! Bravo!
Sulit klo kandungan lokal harus 100%, negara sekelas Cina aja, mesin msh import, padahal mrk jago bikin kopian. Kita baru bisa bikin sebatas flatform udah lumayan, untuk senjata,sensor, mesin ya..mesti sabar dan hrs dpat dukungan penuh untuk biaya riset.