TNI AL Setujui Factory Acceptance Tests untuk CMS Terma di KCR-60M

Pandemi yang belum berkesudahan tentu membawa dampak pada industri pertahanan, meski begitu proses yang sedang dijalankan harus tetap dioptimalkan, mengingat ada kebutuhan akan kesiapan alutsista. Terkait hal tersebut, TNI AL diwartakan telah menyetujui tahap Uji Penerimaan Pabrik – Factory Acceptance Tests (FAT) dari Terma untuk proses instalasi Combat Management Systems (CMS) pada empat unit KCR-60M produksi PT PAL Indonesia.

Baca juga: Terma Raih Kontrak Upgrade Sistem Tempur di Korvet Diponegoro Class dan KCR 60M

Dikutip dari Navalnews.com (21/1/2022), disebutkan proses FAT tidak berjalan secara konvensional, menyiapkan CMS komprehensif untuk setiap kapal melibatkan beberapa pertemuan, di mana spesifikasi dan kebutuhan diselaraskan di seluruh organisasi yang terlibat. Tetapi dengan adanya pembatasan karena Covid-19, sebagian besar kolaborasi tersebut telah beralih ke online, termasuk empat Uji Penerimaan Pabrik (FAT).

Seperti diketahui, Terma dikontrak untuk mengirimkan CMS pada empat kapal KCR-60M. Tidak dapat bertemu secara langsung merupakan tantangan, namun program dan persetujuan FAT tetap sesuai jadwal untuk kepuasan penuh dari pelanggan dan tim proyek di Terma dan galangan kapal Indonesia, PT PAL. PT PAL dalam hal ini memegang kontrak utama untuk membangun dan mengirimkan empat unit KCR-60M dengan CMS dari Terma – komposisinya terdiri dari dua unit adalah KCR-60M baru dan dua unit lainnya adalah KCR-60M yang sudah beroperasi dan akan menjalankan upgrade.

Terma bertindak sebagai integrator sistem tempur dan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua sensor dan efektor di atas kapal. Selanjutnya, Terma dikontrak untuk mengirimkan combat management system C-Flex, C-Guard decoy launching system, C-Fire fire control system, dan radar intai udara-permukaan SCANTER 4603 untuk empat unit KCR-60M TNI AL.

Dengan tuntasnya tahapan FAT, maka selanjutnya KCR-60M akan memasuki tahapan Sea Acceptance and Live Firing Test. Pihak Terma dalam rilis menyebut keempat KCR-60M diharapkan siap untuk Uji Penerimaan Laut dan Uji Tembak Langsung selama tahun 2022. Uji pertama dijadwalkan pada Juli-Agustus 2022. Per Boye Ovesen selaku Head of Indonesia Programs at Terma, yakin bahwa kerjasama dengan PT PAL dan TNI AL akan terus berjalan lancar dan membuahkan hasil seperti selama ini.

Untuk memudahkan operasi, Terma telah mendirikan kantor lokal dan mempekerjakan staf lokal di Jakarta dan Surabaya, di mana kapal dibangun, dengan tujuan untuk membawa kompetensi dan pengetahuan lebih dekat ke galangan kapal. Kehadiran lokal diperlukan untuk memastikan kolaborasi yang lancar ketika kemitraan lintas batas reguler dipersulit oleh pandemi. Dengan mendekatkan kompetensi ke galangan kapal, Terma dan PT PAL telah menciptakan kondisi optimal untuk memastikan pembangunan berkualitas tinggi yang sesuai jadwal.

Baca juga: Terma SCANTER 4603 – Radar Intai Udara dan Permukaan untuk KCR-60M (Sampari Class)

Ketika semua selesai, KCR-60M TNI AL akan dilengkapi dengan sistem Surveillance, Electronic Support Measures (ESM), Identification friend or foe (IFF) serta senjata, berupa meriam otomatis, peluncur rudal anti kapal dan decoy systems. (Gilang Perdana)

4 Comments