Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pertama Kali Sejak Pecah Perang, Israel Izinkan Lisensi Ekspor Sistem Senjata ke Ukraina

Elbit Systems ReDorne anti-drone illustration. Image: Elbit Systems

Sejak awal pecah perang Ukraina versus Rusia, Israel telah ‘dirayu’ untuk dapat mengizinkan agar senjata produksinya yang digunakan negara lain, dapat dikirimkan dan digunakan oleh Ukraina untuk menghadapi Rusia. Namun, karena Israel tak enak hati dan berusaha menjaga hubungan baiknya dengan Rusia, maka Negeri Yahudi itu melarang ekspor ulang atau pengiriman senjata produksi Israel ke Ukraina.

Baca juga: Tak Enak dengan Rusia, Israel Tolak Penggelaran Iron Dome di Ukraina

Tapi ada kabar terbaru, untuk pertama kalinya sejak perang Ukraina, pemerintah Israel akhirnya mengizinkan pengiriman sistem senjata buatannya ke Ukraina. Dikutip dari thedefensepost.com (20/3/2023), Israel telah menyetujui lisensi ekspor untuk kemungkinan penjualan sistem anti drone ke Ukraina.

Persisnya, Yerusalem menyetujui lisensi tersebut pada pertengahan Februari lalu saat meninjau kebijakannya terhadap perang Ukraina-Rusia. Tapi perlu dicatat, bahwa lisensi ekspor diberikan sepanjang yang dikirim ke Ukraina adalah sistem senjata yang tidak mematikan.

Yerusalem telah menyetujui lisensi untuk produsen pertahanan Israel Elbit Systems dan Rafael Advanced Defense Sysrtems. Kedua perusahaan telah mengusulkan untuk menjual sistem peperangan elektronik (electronic warfare) ke Ukraina yang mampu mengganggu dan menjatuhkan drone dari jarak 25 mil (40 kilometer).

Pejabat Israel mengatakan bahwa keputusan tersebut bukanlah perubahan kebijakan, karena sistemnya bersifat defensif dan menggunakan metode yang tidak mematikan.

Delegasi Kementerian Pertahanan Ukraina baru-baru ini mengunjungi Israel untuk melihat presentasi sistem tersebut. Sejauh ini belum ada kesepakatan yang ditandatangani.

Mengutip pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina, melaporkan bahwa pihaknya tertarik dengan sistem tersebut. Namun, itu dianggap “kurang kritis”, pasalnya Ukraina saat ini mengklaim dapat mencegat drone Rusia dengan tingkat keberhasilan 75 hingga 90 persen.

Baca juga: Jaga Hubungan dengan Rusia, Israel Embargo Penjualan Pegasus Spyware ke Ukraina dan Estonia

“Yang benar-benar kami butuhkan adalah sistem pertahanan terhadap rudal balistik,” kata seorang pejabat pertahanan Ukraina. Seperti diketahui, Ukraina belakangan kewalahan dalam menghadapi serangan rudal balistik Rusia, khususnya serangan rudal balistik berkecepatan hipersonik Kh-47M2 Kinzhal, yang belum mampu ditangkal. (Gilang Perdana)

4 Comments