Jaga Hubungan dengan Rusia, Israel Embargo Penjualan Pegasus Spyware ke Ukraina dan Estonia

(Ilustrasi)

Setelah menolak penggelaran sistem hanud Iron Dome oleh Amerika Serikat di Ukraina, Israel kembali membuat gebrakan terkait kebijakannya untuk menjaga hubungan baiknya dengan Rusia, yaitu dengan menolak pembelian Pegasus Spyware oleh Ukraina dan Estonia.

Baca juga: Tak Enak dengan Rusia, Israel Tolak Penggelaran Iron Dome di Ukraina

Dikutip dari The New York Times – nytimes.com (23/3/2022), disebutkan penolakan pembelian oleh Israel terkait hubungan baik antara Tel Aviv dan Moskow yang dapat rusak apabila pembelian itu terjadi. Ukraina dan Estonia sama-sama meminta untuk membeli spyware untuk mendapatkan akses ke jaringan telepon seluler Rusia.

Kementerian Pertahanan Israel selama ini telah menjual Pegasus spyware ke banyak pemerintah asing sehingga mereka dapat digunakan untuk penindasan domestik, tetapi Israel memutuskan untuk menolak permintaan yang dibuat oleh Ukraina dan Estonia. Ukraina dikabarkan telah mencoba untuk membeli Pegasus selama bertahun-tahun sejak invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2014, tetapi Israel memberlakukan embargo penjualan spyware ke Ukraina.

Dalam kasus Estonia, menurut laporan Times, Estonia sedang dalam proses pembelian Pegasus, tetapi seorang pejabat senior pertahanan Rusia menghubungi pejabat Israel dan memberi tahu mereka bahwa Estonia telah menggunakan spyware di jaringan teleponnya. Israel kemudian memblokir Estonia dari penggunaan sistem.

Pegasus spyware merupakan aplikasi yang dibuat oleh NSO Group dan beroperasi di sistem operasi iOS dan Android. Pegasus dapat diinstal secara diam-diam di ponsel (dan perangkat lain) yang menjalankan sebagian besar versi iOS dan Android. Pegasus dapat mengeksploitasi versi iOS hingga 14.6.

Beberapa eksploitasi yang digunakan Pegasus adalah zero-click, yaitu dapat berjalan tanpa interaksi apa pun dari korban. Setelah diinstal, Pegasus telah dilaporkan dapat menjalankan kode arbitrer, mengekstrak kontak, log panggilan, pesan, foto, riwayat penelusuran web, pengaturan,[29] serta mengumpulkan informasi dari aplikasi termasuk namun tidak terbatas pada aplikasi iMessage, Gmail, Viber, Facebook, WhatsApp, Telegram, dan Skype.

Pegasus mampu membaca pesan teks, melacak panggilan, mengumpulkan kata sandi, melacak lokasi, mengakses mikrofon dan kamera perangkat target, dan mengumpulkan informasi dari aplikasi. Spyware ini dinamai Pegasus, yaitu kuda bersayap dari mitologi Yunani. Pegasus sejatinya adalah virus komputer kuda Trojan yang dapat dikirim “over the air” untuk menginfeksi ponsel.

Baca juga: Peneliti Keamanan Siber: Ada Celah Kelemahan Keamanan Pada Aplikasi Drone DJI

Dikutip dari wikipedia.org, setidaknya saat ini ada 23 negara pengguna Pegasus, dan tidak ada nama Indonesia sebagai penggunanya. (Bayu Pamungkas)