Tak Enak dengan Rusia, Israel Tolak Penggelaran Iron Dome di Ukraina

(Times of Israel)

Selama ini pembatasan dalam penggunaan alutsista kerap dialami oleh negara berkembang, contoh kasus seperti beberapa produk alutsista asal Amerika Serikat yang digunakan oleh TNI punya standar ketat untuk masalah penggunaan. Dan belum lama ini ada kabar, bahwa Amerika Serikat justru terkena pembatasan penggunaan alutsista dari negara lain, kok bisa?

Baca juga: Pasukan Israel Mengaku Terkena Kanker Akibat Radiasi Radar Pada Sistem Hanud Iron Dome

Dikutip dari Topwar.ru (15/2/2022), disebut bahwa Amerika Serikat mendapat larangan dari Israel untuk menggelar sistem hanud Iron Dome di Ukraina. Pangkal musababnya adalah Pemerintah Israel merasa ‘tidak enak’ kepada Rusia bila produk persenjataannya digunakan dalam konflik di Ukraina. Meski Israel adalah sekutu nomer wahid AS, namun, Israel menjalin hubungan yang erat dengan Moskow untuk bidang industri dan teknologi.

Menurut surat kabar Ukraina – Yediot Ahronot, Washington bermaksud untuk mentransfer ke Ukraina sistem Iron Dome yang sebelumnya dikirim oleh Israel untuk kebutuhan AS. Menurut informasi yang beredar, pada musim semi lalu Kiev meminta dari AS pasokan sistem hanud Patriot dan sistem pertahanan rudal Iron Dome, dan Washington cenderung mengambil keputusan positif atas permintaan ini.

(Janes.com)

Namun, Israel, yang tidak ingin merusak hubungan dengan Rusia, mengambil serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencegah Iron Dome masuk ke Ukraina, dan itu berhasil. Amerika Serikat dilaporkan menerima posisi otoritas Israel, dan Kiev telah menyatakan kekecewaannya dengan hasil ini.

Tahun lalu Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan keinginannya untuk memperoleh sistem hanud Iron Dome Israel, tetapi kemudian mengakui harganya terlalu mahal. Lantaran tahu sedang menikmati banjir bantuan senjata dari AS dan NATO, Ukraina sempat berharap menerima Iron Dome sebagai bantuan untuk melindungi dari Rusia.

Sebagai catatan, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) telah mengakuisisi dua baterai (kompi) sistem hanud Iron Dome dari Israel. Dan pada November 2011, Iron Dome diwartakan telah digelar di Pulau Guam, yaitu salah satu basis militer utama AS di Pasifik Barat.

Sistem Iron Dome terdiri dari unit rudal pencegat (C-RAM/Counter Rocket, Artillery, and Mortar) yang diberinama Tamir, sistem Battle Management & Control (BMC) dan sistem radar pendeteksi atau counter battery radar. Sistem Tamir dikemas dalam kotak peluncur yang berkapasits 20 rudal. Mobilitas launcher ini dibawa dengan truk 6×6, namun untuk standby peluncur dipasang di atas dudukan mati. Sementara untuk sistem radar dirancang mampu mendeteksi sasaran mulai dari roket, artileri, bahkan sampai proyektil mortir 60 mm.

Baca juga: Tangkal Serangan Rudal, AS Telah Tempatkan Sistem Hanud Iron Dome di Guam

Sistem kerja Iron Dome dapat dibagi dalam tiga tahap, dimana radar akan mendeteksi ancaman yang datang dan perkiraan arah datangnya. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke unit BMC yang akan menghitung lintasan dari target, mulai dari posisi luncur sampai titik perkiraan jatuh. Berdasarkan kalkulasi tersebut, sistem kemudian menyiapkan rudal Tamir untuk mencegat sasaran di koordinat yang tepat. (Gilang Perdana)

10 Comments