Pernah Ditawarkan ke TNI, Angkatan Darat AS Resmi Akuisisi Radar 3D AESA Saab Giraffe 1X

Pernah ditawarkan ke TNI, termasuk dipamerkan dalam Indo Defence 2016, ada kabar Angkatan Darat AS (US Army) telah memilih untuk mengakuisisi radar Saab Giraffe 1X dari Swedia. Pada 28 Oktober 2025, Presiden Saab, Erik Smith, mengumumkan nilai kontrak akuisisi Giraffe 1X senilai US$46 juta.

Baca juga: Lituania Jadi Pembeli Perdana Saab Mobile SHORAD – Sistem Hanud ‘Integrator’ Rudal RBS-70 NG dan Giraffe 1x

Kontrak diterima oleh Saab AB (melalui anak perusahaan AS, Saab Inc.). Pesanan ini dibukukan pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2025, dan Saab dijadwalkan memulai pengiriman sistem radar ini pada tahun 2026.

Bagi perspektif US Army, radar-radar ini dimaksudkan untuk mendukung “mitra kerja sama keamanan” AS (yaitu, sekutu AS), terutama untuk membantu mengatasi ancaman UAV/drone di Eropa dan wilayah lainnya. Fokus utama Giraffe 1X adalah kemampuan anti drone yang sangat mobile. Pemasangan pada rantis taktis ringan memungkinkan pengerahan cepat di garis depan untuk melindungi unit tempur dari ancaman drone kecil, yang merupakan kebutuhan mendesak para sekutu AS.

Giraffe 1X adalah sistem radar 3D yang sangat ringan (berat total sistem kurang dari 150 kg) dan ringkas. Keunggulan utamanya adalah anti drone (C-UAS). Radar ini dirancang untuk mendeteksi dan melacak target kecil, bergerak lambat, dan terbang rendah (Low, Slow, and Small – LSS), seperti drone kelompok 1-3.

Gaya Supacat Jackal dengan Radar Giraffe 1x, Ideal Diadopsi dalam Laga Perang di Ukraina

Selain anti drone, Giraffe 1X juga dapat berfungsi sebagai peringatan serangan artileri, roket, dan mortir (Counter-Artillery, Rocket and Mortar – C-RAM). Karena bobotnya yang ringan, radar ini dapat dipasang pada kendaraan kecil (seperti truk pickup) atau bahkan diangkut dengan helikopter, memberikan keunggulan dalam pertahanan udara jarak pendek (Short-Range Air Defense / SHORAD) di garis depan.

Meskipun ringan, Giraffe 1X memiliki jangkauan deteksi hingga 75 km untuk target udara konvensional.

Giraffe 1X pada dasarnya dirancang untuk bisa diadopsi pada berbagai jenis light tacktical vehicle dengan bobot kendaraan kurang dari 4 ton. Dari spesifiksi, Giraffe 1X punya kemampuan deteksi pada 100 sasaran sekaligus dari jarak 75 Km.

Giraffe 1X beroperasi di frekuensi X band dapat memindai 100 sasaran sekaligus di udara, dan 200 sasaran sekaligus di permukaan. Sebagai catatan, Saab juga merancang versi Sea Giraffe 1X untuk platform di kapal perang.’

Mirip Radar Giraffe, Inilah Prototipe Coastal Radar Produksi Dalam Negeri

Dari aspek teknologi, Giraffe 1X masuk ke dalam 3D radar all weather dengan teknologi antena AESA digital beam forming. Selain tentunya dapat memindah area seluas 360 derajat, sudut vertikal radar mempunyai elevasi diatas 70 derajat. Kecepatan putaran radar pada poros mencapai 60 rpm, sehingga ideal untuk mendeteksi arah datangnya sasaran dari segala penjuru. Untuk urusan konsumsi daya, Giraffe 1X hanya butuh 2.3 KW

Saab menyatakan bahwa Giraffe 1X dapat diintegrasikan ke platform darat maupun laut. Terkhusus bagi kebutuhan Angkatan Darat AS, maka Giraffe 1X dengan beratnya yang sangat ringan, potensi untuk dipasang pada rantis seperti Humvee atau Oshkosh JLTV (Joint Light Tactical Vehicle).

Pada Indo Defence 2016, Giraffe 1X  awalnya akan dipasang pada platform rantis (kendaraan taktis) Komodo 4×4 buatan PT Pindad. Namun, realitanya, Giraffe 1X bukan dipasang di rantis Komodo, melainkan dipasang pada rantis PJD (Pertempuran Jarak Dekat) yang juga buatan PT Pindad. (Gilang Perdana)

Akibat Komodo Rusak, Radar Giraffe 1X Dipasang di Rantis PJD

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *