Seperti di Swedia, di Riau Jet Tempur Dilibatkan dalam Operasi Pemadaman Karhutla
|Seolah mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Angkatan Udara Swedia, TNI AU belum lama ini juga melibatkan peran pesawat tempur dalam operasi penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Namun, meski sama-sama menderu di atas lokasi Karhutla, jet tempur dari jenis F-16 Fighting Falcon tidak melepaskan tembakan ke arah sasaran titik api.
Baca juga: Tidak Ada Matinya, OV-10 Bronco Kini Beraksi Sebagai Pemadam Kebakaran Hutan
Dikutip dari beberapa sumber, disebut peran jet tempur yang berpangkalan di Lanud Roesmin Nurjadin itu lebih untuk memantau lokasi titik api. Hasil dari pantauan F-16, kemudian dilaporkan lebih lanjut kepasa Posko Karhutla untuk tindakan pemadaman lebih lanjut, dimana eksekusi bisa dilakukan lewat tim pemadam kebakaran dari darat dan udara (helikopter).
“Pesawat tempur di Lanud ini akan terus melakukan patroli udara bersamaan dengan melaksanakan latihan, hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya karhutla di Riau dan juga membantu pemerintahan daerah dalam upaya bersama-sama untuk mewujudkan Riau tanpa asap dan diharapkan semua elemen dapat mendukungnya,” kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn), Marsma TNI Andi Kustoro di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, jet tempur F-16 melakukan patroli udara di lokasi Karhutla di daerah Dasan, perbatasan Kabupaten Siak dan Bengkalis. Dalam patroli tersebut pilot mengambil foto titik api besar yang mengepulkan asap ke udara. Ia mengatakan patroli karhutla itu dilakukan pada saat Skadron 16 melaksanakan latihan BFM (Basic Fighter Maneuver) di Military Training Area (MTA) Lanud Roesmin Nurjadin.
Kilas balik di Swedia, Negeri Skandinavia itu juga secara rutin menghadapi ancaman kebakaran hutan. Sebagai eksekutor di Swedia adalah jet tempur Gripen, bukan sekedar memantau titik kebakaran, lebih dari itu, Gripen juga melepaskan bom pintar GBU-49/B Paveway. Dipilihnya smart bomb dikarenakan tingkat kesulitan yang tinggi untuk bisa menjangkau area titik api.
Teknik yang disebut smoldering itu pada prinsipnya adalah upaya pemadaman kobaran api dengan cara menghilangkan elemen pendukung kobaran api, yaitu oksigen dan bahan bakar, seperti daun dan vegetasi. Dengan adanya reaksi kimia, maka kobaran api tidak akan berlanjut, persisnya ledakan dari bom akan memakan semua oksigen lokal, dan akibatnya api pun padam.
Baca juga: Lawan Kebakaran Hutan, Jet Tempur Gripen Luncurkan Bom Pintar
Walau tergolong revolusioner, cara penanganan api dengan smart bomb masih mengundang tanya, terutama terkait keselamatan pada petugas penyisir di hutan. Adanya kemungkinan pecahan bom yang belum meledak bisa menjadi risiko yang harus diperhitungkan. (Bayu Pamungkas)
Klo negara sekelas swedia pake metode itu pasti udh ada perhitungannya sendiri. Kita yg masih belajar bikin roket mending pake aer aja matiin karhutla nya. Klo ikut2an malah nambahin masalah baru.
Ada yg tau perkembangan terakhir Canadair CL-415 yg dibeli TNI AL??????
Masih proses produksi bung, kemungkinan datangnya 2022-2024-an.
Kalok bgt qt beli Gripen aja min drpd beli K-FX. Gripen udah terbukti cocok banget untuk kebakaran hutan
Itu rudal maverick ya atau bukan???
Itu paveway.. Ngga ada roketnya dan ngga pake propelan. Bom jatuh bebas cm dikasih pemandu,
mangkanya beli drone, biar irit patrolinya
Dijaming EA 18 glower australia langsung rontok