Leonardo Diver Detection Sonar – Sistem Anti Sabotase Bawah Air di fregat KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321

Termasuk alutsista bernilai strategis, kapal perang seperti jenis fregat berpotensi menjadi sasaran sabotase. Bukan hanya sabotase dalam konteks perang terbuka, sabotase bawah air yang dilakukan saat kapal sedang berada di dermaga, termasuk isu yang menjadi perhatian.
Berangkat dari potensi ancaman sabotase bawah air, fregat PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) Paolo Thaon di Revel class, yang juga merupakan fregat KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321, secara umum telah dilengkapi fitur standar untuk mendeteksi adanya sabotase bawah air, yang dimaksud adalah Diver Detection Sonar (DDS) yang dipasok oleh Leonardo.
Leonardo Diver Detection Sonar (DDS) yang digunakan pada fregat PPA adalah sonar bawah air yang dirancang khusus untuk mendeteksi penyusup bawah air, seperti penyelam (pasukan katak) atau kendaraan bawah laut kecil (swimmer delivery vehicle), terutama dalam operasi perlindungan pelabuhan, kapal, dan infrastruktur penting.
DDS adalah jenis sonar aktif frekuensi tinggi yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi penyelam yang mendekat diam-diam. Mendeteksi baik open circuit scuba divers maupun penyelam militer dengan rebreather (tanpa gelembung), serta memberi peringatan dini terhadap ancaman bawah permukaan yang tidak bisa dideteksi oleh sonar tempur biasa.
Oleh Angkatan Laut Italia, DDS difungsikan untuk mMenjaga keamanan kapal saat berlabuh atau di pelabuhan dan digunakan dalam operasi anti-penyusupan bawah laut, termasuk perlindungan pelabuhan, misi ekspedisi, atau kapal penting.
Leonardi DDS punya jangkauan deteksi hingga kurang lebih 700 meter, atau lebih tergantung kondisi. Mode operasinya adalah 360° pengawasan otomatis, dengan target deteksi keberadaan penyelam, SDV (Swimmer Delivery Vehicle), UAV bawah air.
Leonardo DDS dapat terintegrasi ke CMS (Combat Management System) kapal dengan kemampuan tracking multi-target tracking simultan. DDS menjadi bagian penting dalam perlengkapan keamanan bawah permukaan, mendukung misi anti-terorisme maritim, perlindungan area perairan strategis dan keamanan konvoi atau operasi bantuan kemanusiaan.
Dibanding DDS lain, Leonardo menyebut DDS nya punya real-time alerting dengan antarmuka user-friendly, bisa dioperasikan dalam kondisi laut kompleks dan area pelabuhan, serta dapat bekerja dengan atau tanpa operator manusia (otomatisasi tinggi).
Norinco CS/AR1 55mm – Roket Anti Sabotase Bawah Air, Musuh Besar Bagi Pasukan Katak
Lokasi imum pemasangan Leonardo DDS berada di bawah lambung (keel area) → memberikan cakupan 360 derajat untuk deteksi di bawah kapal, dek bawah depan (forward lower hull) → untuk memaksimalkan deteksi ancaman yang mendekat dari depan.
Selain hadir sebagai sistem di kapal, pada beberapa sistem pelabuhan atau kapal kecil, DDS dapat berupa deployment pod atau deployable sensor yang diturunkan ke laut saat dibutuhkan.
Selain dipasang pada fregat PPA class, Leonardo DDS telah dipasang pada kapal serbu amfibi Angkatan Laut Italia, seperti ITS Cavour-class aircraft carrier (ITS Cavour) dan San Giorgio-class LPD (Landing Platform Dock). Leonardo DDS juga digunakan sebagai bagian dari coastal defense dan fixed installation di pelabuhan strategis Italia dan beberapa negara mitra, untuk mengamankan area dari penyusupan bawah air—baik oleh penyelam musuh maupun drone bawah laut kecil. (Gilang Perdana)
Dengan “Ledakan Sonar”, Begini Cara Kapal Perusak AL Cina Melukai Penyelam Australia