Gantikan Crotale, Rudal Hanud Mistral Sadral Dipasang pada Frigat La Fayette Class
|FS Courbet (F712), satu dari lima unit frigat stealth La Fayette Class milik Angkatan Laut Perancis, menjadi unit pertama dari tiga La Fayette Class yang mendapat jatah instalasi sistem rudal hanud Mistral Sadral. Setiap La Fayette Class akan dipasangi dua peluncur Sadaral, yang merupakan bagian dari modernisasi pada La Fayette Class yang sedang dilaksanakan oleh Naval Group.
Baca juga: Indonesia Menyatakan Minat Pada Frigat Stealth La Fayette Class, Bagaimana Peluangnya?
Dikutip dari Janes.com (4/8/2021). disebutkan pemasangan Sadral dilakukan untuk menggantikan rudal hanud Crotale yang dipasok oleh Thales. Pada Mei 2017, Direction générale de l’armement telah mengontrak Naval Group untuk memordenisasi tiga dari lima unit La Fayette Class. Program tersebut mengimplementasikan serangkaian peningkatan platform dan sistem tempur, yang secara keseluruhan ada 15 unit frigat dari berbagai tipe yang mendapatkan paket modernisasi.
Sebagai platform peluncur rudal Mistral, Sadral bukan barang baru dalam arsenal AL Perancis. Sadral pada prinsipnya mirip dengan peluncur Mistral Tetral yang ada di korvet Diponegoro Class milik TNI AL, dimana sistem rudal diluncurkan secara remote/otomatis dari PIT (Pusat Informasi Tempur). Bedanya Sadral mengusung enam peluncur rudal Mistral, sementara Tetral hanya terdiri dari empat peluncur Mistral. Baik Tetral dan Sadral, dapat cepat untuk diisi ulang dan dapat ditebakkan secara salvo.
Mistral yang melengkapi Sadral pada La Fayette Class adalah versi terbaru, yaitu Mistral 3, yang tak lain merupakan evolusi terbaru dari keluarga Mistral, rudal ini dilengkapi dengan pencari pencitraan inframerah dan pemrosesan gambar tingkat lanjut. Menurut MBDA, ini memungkinkan rudal untuk menyasar pada sasaran dengan tanda termal rendah seperti drone (UAV) dan kapal serang cepat. Sementara pada saat yang sama, rudal VSHORAD (Very Short Range Air Defence) ini dapat memberikan pertahanan udara terbaik untuk kapal perang.
Pada Januari 2019, MBDA selaku manufaktur telah memvalidasi kemapuan rudal Mistral dalam dual role capability. Yang dimaksud dual role capability adalah kemampuan rudal Mistral bukan sekedar sebagai senjata hanud (pertahanan udara), melainkan rudal ini juga mampu menggasak sasaran di permukaan.
Baca juga: Mistral Tetral – Tercipta ‘Hanya’ untuk Korvet Diponegoro Class
Menurut pihak MBDA, skenario baru untuk Mistral 3 dikedepankan guna melindungi kapal perang dari ancaman asimetis. Secara umum, Mistral dengan berat 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak high explosive) dapat meluncur dengan kecepatan Mach 2.6. Mengandalkan sistem pemandu infrared, jarak tembak efektif rudal ini mencapai 5,3 km dan mekanisme peledakan mengandalkan laser proximity atau impact triggered. (Gilang Perdana)
Mending RIM-116, ada 21 rudal dalam 1 launcher
Kapal perang aseett yg mahal jauh dr pesawat tempur.
Kelemehan kaprang pd umumnya pada pertahanannya yg msh byk mengandalkan jarak pendek dan menengah di tambah kurangnya bisa beradaptasi dg sistem hipersonic.
China rusia utk dlm negrinya sudah mengurangi produksi antiship yg short dan sub++. Harga di pasaran dah pd turun.
Lum lg kl lawan unggul di udara, bisa jadi latihan shoot.
Jadi wajib hukumnya py kapal induk dan byk kasel.
Ujungnya ujungnya py pespur bagus dan rudal yg bagus..
Uiiitttt uiiittt uud..
Hhhhhh
MQ 4 C triton ditembak jatuh di syria
Tidak perlu khawatir la fayette hanya akan digunakan sementara sampai frigat FDI operasional.indonesia kabarnya tertarik dengan kapal frigat Stealth bekas la fayette.
Prancis ikutan latah tren saat ini. Surface combatant vessel jadi OPV wannabe
Kok malah downgrade