TNI AU Sukses Ujicoba Darat Parachute Cargo Delivery System di Pesawat C-295M
|Penerjunan kargo dengan menggunakan parasut adalah kemampuan standar bagi skadron angkut TNI AU. Namun, selama ini penerjunan kargo menggunakan parasut hanya dilakukan dengan pesawat angkut C-130 Hercules. Padahal selain C-130, masih ada jenis pesawat TNI AU yang mampu melaksanakan penerjukan kargo dengan parasut, yang salah satunya adalah dengan C-295M dari Skadron Udara 2.
Dikutip dari siaran pers Dispenau, disebutkan tim ahli Rigging Cargo Delivery System (CDS) dari Sathar 72 Depohar 70 TNI AU, sukses melaksanakan pengecekan On The Ground Parasut Cargo Delivery System di pesawat C-295M nomor registrasi A-2905 Skadron Udara 2, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
Pengecekan yang dilakukan di Hanggar Skadron Udara 2, melibatkan tim pengawas dari Mabesau dan koopsudnas, untuk memastikan kesiapan sistem parasut CDS menggunakan pesawat C-295M Pelaksanaan pengecekan On The Ground Parasut CDS di pesawat C-295M, dalam rangka persiapan Advanced Airlift Tactics Training C-295M Skadron Udara 2, pada Oktober 2023 mendatang. Selama ini untuk training CDS, TNI AU mengandalkan pesawat C-130 Hercules.
View this post on Instagram
Hasil dari pengecekan, loading bundle parasut CDS di pesawat C-295M berjalan dengan normal dan lancar. Pengecekan bundle CDS terhadap reel dan proses dropping juga berlangsung dengan aman dan lancar. Hal ini menunjukkan Parasut Cargo Delivery System di Pesawat CN-295M berfungai dengan baik.
Selain pengecekan, dilaksanakan juga koordinasi dan safety talk dengan seluruh tim, termasuk tim pengawas, tim ahli, dan kru pesawat C-295M.

Parachute Cargo Delivery System adalah sistem pengiriman kargo yang menggunakan parasut untuk mengantarkan barang atau peralatan dari udara ke darat dengan cara mengudara. Sistem ini biasanya digunakan untuk mengirim pasokan atau kargo ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi darat atau udara konvensional, seperti wilayah terpencil, zona perang, atau daerah bencana.
Cara kerja sistem ini adalah dengan menggantungkan kargo atau beban di bawah parasut yang kemudian dilepaskan dari pesawat atau helikopter. Parasut akan membuka otomatis setelah dilepaskan, sehingga memperlambat penurunan kargo ke tanah, sehingga dapat diambil oleh penerima di lokasi pendaratan yang telah ditentukan.

Parachute Cargo Delivery System memiliki berbagai aplikasi, termasuk pengiriman pasokan militer, bantuan kemanusiaan dalam situasi bencana, dan pengiriman kargo komersial di daerah-daerah terpencil. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mengirimkan kargo ke daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan cepat dan efektif.
Kapasitas kargo pada C-295M dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi dan jenis muatan yang diangkut. Pesawat ini dapat mengangkut palet kargo standar ukuran 88 inci x 108 inci (2,24 meter x 2,74 meter) dengan jumlah yang bervariasi tergantung pada bagaimana muatan tersebut diatur dan berat masing-masing palet. Biasanya, C-295M dapat mengangkut antara 5 hingga 7 palet kargo standar dalam konfigurasi yang optimal.
Baca juga: C-295M – Pesawat Angkut Taktis Lapis Kedua TNI AU
Sebagai pesawat angkut sedang, C-295M mampu membawa kargo seberat 9 ton, sementara bila difungsikan untuk mendukung pergeseran pasukan, dapat dimuati hingga 71 pasukan. Sedangkan bila diberi tugas menghantarkan pasukan payung (lintas udara), pesawat ini dapat membawa 49 pasukan para plus seorang jumpmaster. Berikut konfigurasi dari beberapa varian C-295M. (Bayu Pamungkas)
@agen berita
Beli aja perangkat CARP ke Amrik….yg udah teruji dan tinggal pake 😁
dan dilengkap speedometer agar pengaturan kecepatan sesuai sblm lebih pelan terbang mendarat di daratan (payung miring barang depan agar dilakukan pengereman keras pelan pelan secara gravitasi)..
kalau itu berhasil, coba pasang alat pengendali parasut agar bisa stabil terbang tetap pada rute di bawah tiupan angin keras. Perlu ada gyro, pengukur berat, altermeter, gps di satu perangkat mini kayak hp saja, terintegrasi sama alat mekanik pemutar tali kendali parasut