High Speed Boat dengan Peluncur Roket Multilaras, Gaya “Mad Max” Iran dalam Meladeni Armada AS di Selat Hormuz
Dipercaya bagian dari kampanye perat urat syarat dengan Amerika Serikat, pada 28 Mei lalu, Pasukan Pengawal Revolusi Iran (Iranian Revolutionary Guard Corps) mengadakan upacara di Lanal Bandar Abbas. Peristiwa yang mendapat liputan media internasional tersebut memang spektakuler, lantaran pasukan elite Iran resmi menerima 100-an lebih high speed boat dan beberapa alutsista lain sebagai unsur dominasi Iran di Selat Hormuz.
Baca juga: Ronin Speed Boat – Peronda Dermaga Lantamal Jakarta
Menyadari lawan di lautan yang sepadan, Iran telah menerapkan model perang asimetris untuk ‘menggojek’ armada AS dan sekutunya di sekitaran Teluk Persia. Salah satu yang sempat membuat AL AS kerepotan adalah konsep gerilya high speed boat yang beberapa kali dengan barani mencoba memotong lintasan kapal perang dan kapal logistik AS yang melintas di Selat Hormuz. Saking geramnya, Presiden AS Donald Trump sampai telah mengeluarkan maklumat untuk menembak setiap kapal cepat Iran yang berada di sekitaran kapal AS.
Sejatinya sejak dekade 80-an, konsep penggelaran armada speed boat sudah jamak diterapkan Iran dalam kampanye militer di Selat Hormuz. Jenis speed boat yang dipunyai Iran pun beragam, dan 95 persen disebut telah berhasil dibuat di dalam negeri. Beberapa nama speed boat Iran adalah Ashura Class, Tareq Class Zolfaghar Class dan Seraj Class, yang kesemuanya diproduksi Marine Industries Organization. Namun, diantara ketiga speed boat yang disebutkan, Seraj Class adalah yang paling mendapatkan perhatian.

Disebut paling mendapat perhatian karena Seraj Class adalah varian high speed boat milik Garda Revolusi Iran yang punya kecepatan paling super. Ditenagai dua mesin Caterpillar C18 dengan kekuatan 1.000 hp dan Arneson ASD12 surface drives, Seraj Class dapat melesat dengan kecepatan hingga 72 knots, atau setara 133 km per jam. Seraj Class tak dibuat sebagai asli rancangan Iran, persisnya high speed boat ini awalnya adalah Bladerunner 51 yang dibeli dari Ice Marine, Afrika Selatan pada tahun 2009. Barulah kemudian di reverse engineering menjadi Seraj Class dan resmi diluncurkan Iran pada Maret 2012.
Di tangan Pasukan Garda Revolusi Iran, sosok high speed boat ini naik kelas kodratnya sebagai fast attack craft (FAC). Punya panjang 15,5 meter dan berat 16 ton, sekilas tak ada efek deterens dari Seraj Class.
Namun, seolah di luar kelaziman, Iran mewujudkan armada high speed boat dengan gaya “Mad Max,” dimana speed boat seperti Seraj Class dipasangi peluncur roket multilaras kaliber 107 mm dan senapan mesin DShK kaliber 12,7 mm. Yang membuat armada AS ketar ketir jelas penempatan roket multilaras, dalam pola serangan sporadis dari beberapa speed boat yang meluncurkan ratusan roket ke arah armada AS, jelas bakalan sulit ditangkis oleh kanon reaksi cepat sekalipun.
Baca juga: Tahan Terjangan Proyektil, TNI AL Lakukan Uji Coba HDPE Boat
Penggelaran speed boat oleh Iran bukan sebatas melengkapinya dengan peluncur roket, bahkan sampai ranjau laut pun dilepaskan dari kapal kecil ini. Kabarnya, lepas dari Seraj Class, Iran masih akan menghadirkan ‘kejutan’ lain ala Mad Max, termasuk speed boat yang nantinya akan dilengkapi rudal anti kapal sekelas C-802. (Bayu Pamungkas)
kerenn nih buat homming ganggu radar musuh
Seharusnya Indonesia menjadi negara pertama yang menggunakan alutsista macam ini. Karena Indonesia adalah negara kepulauan. Murah meriah nan sporadis. 100 unit high speed boat ini lebih memberikan efek sakit kepala yang sangat high bagi pasukan lawan. Lebih bagus lagi kalau bisa gotong rudal. Strike fleet USA aja sakit kepala..
Dalam masa TIDAK perang terbuka, sama seperti milisi nelayan china di ZEE laut natuna..bikin pusing tni dan bakamla, mau menghancurkan salah, mau menghalau tapi jumlahnya sampai ratusan.
kalau saja Amerika mau, mereka bisa meratakan iran dengan nuklir strike jarak jauh dalam sekali serang tanpa bisa balas.
tapi apa kata dunia nanti, Rusia Cina dan negara lain pasti protes mengutuk, tapi dijamin tidak ada tindakan, bagi mereka itu bukan urusannya,
Amerika mempunyai 70.000 hulu ledak nuklir sejak tahun 1948, namun telah dimusnahkan, tinggal 6.450 hulu ledak nuklir (benarkah ?)
Cakep sih.. lagi sibuk nepis roket tiba” dari atas datang rudal anti kapal, dari bawah ada datang torpedo
Buang2 duit ngehajar beginian pake rudal atau torpedo.
Kapal kecil beginian walau jumlah banyak tapi saat penembakan roket tidak terarah karena kapalnya terayun2 saat menembak.
Akibatnya sebagian besar roket hanya akan nyemplung ke laut tidak mengenai sasaran.
Yang jauh lebih efektif sebenarnya adalah speed boat dengan kemampuan untuk membawa dan meluncurkan ranjau laut seperti yang di foto di atas.
Yang jadi lawan tangguh dari kapal2 kecil seperti ini adalah super tucano dan pesawat gunship.
Laser LaWS akan menghancurkan dan meledakan Tangki BBM, Roket, Rudal, Torpedo, Ranjau yang dibawa perahu kecil dari jarak sangat jauh tanpa disadari karena laser tidak meninggalkan suara dan tidak kasat mata
https://www.youtube.com/watch?v=tyUh_xSjvXQ
Jadi percuma saja, jaman sudah berubah, kecuali dengan cara asimetris
wajib ditiru bangsa ini untuk pengamanan wilayah dan termasuk lanal-lanal yang berbatasan langsung dengan negara lain.
hemat tapi nyengat
semoga ada lundin ngasih prototype dan contoh jadinya
radar sekarang seperti SCANTER radar sudah dapat mendeteksi parahu kecil ini dan menghabisinya dengan laser langsung ketika tertangkap radar
https://www.indomiliter.com/hancurkan-sasaran-berupa-drone-uss-portland-sukses-uji-tembak-senjata-laser-di-perairan-hawaii/
Ide cerdas dr iran patut ditiru bangsa kita,selagi kru kapal induk sibuk meladeni ranjau laut dan roket multi larasny dengan hit and run.kemudian sengatan rudal c-802 pun dpt melumpuhkan kapal induk disaat terakhir.