Update Drone KamikazeKlik di Atas

Hancurkan Sasaran Berupa Drone, USS Portland Sukses Uji Tembak Senjata Laser di Perairan Hawaii

Berlokasi di Perairan Hawaii, pada 16 Mei lalu berlangsung momen penting dalam lini persenjataan di arsenal AL Amerika Serikat, yaitu untuk pertama kalinya dilakukan uji tembak senjata laser dengan sasaran sebuah drone di perairan terbuka oleh kapal jenis LPD. Uji tembak yang dilakukan dari Landing Platform Dock (LPD) USS Portland seolah menjawab tantangan AL Cina, yang beberapa saat lalu telah mencoba ‘melepaskan’ laser ke pesawat intai P-8A Poseidon AL AS di Laut Pasifik.

Baca juga: Buntut Serangan Laser AL Cina ke P-8 Poseidon, AS: “You Don’t Want to Play Laser Tag With Us”

Dikutip dari News.usni.org (22/5/2020), disebutkan sebuah target drone diterbangkan dari Pearl Harbour. USS Portland yang masuk dalam LPD San Antonio Class, sejak tahun 2018 telah dipersiapkan sebagai platform uji bagi sistem senjata baru yang disebut Solid State Laser – Technology Maturation (SSL-TM) Laser Weapon System Demonstrator (LWSD) MK2.

Seberapa kuat senjata laser di USS Portland memang tak dijelaskan secara persis, namun berdasarkan informasi yang ditungkan oleh International Institute for Strategic Studies pada tahun 2018, senjata laser ini disebut-sebut memiliki tenaga 150 kw (kilowatt). “Dengan melakukan uji tembak di laut terhadap sasaran kecil berupa drone, maka kami akan memperoleh informasi berharga tentang kemampuan senjata laser ini terhadap potensi ancaman yang sesungguhnya,” ujar Kapten Karrey Sanders, komandan USS Portland.

Senjata laser sejak beberapa tahun belakangan terus dikembangkan oleh AL AS. Pada tahun 2017 sebenarnya juga telah dilakukan uji tembak senjata laser di Timur Tengah oleh sistem senjata laser yang diberi label LaWS (Laser Weapons System) dengan kekuatan 30 kw. Uji coba saat itu dilakukan di atas kapal amfibi USS Ponce. Sebagai sasaran juga dipilih berupa drone.

Sifat senjata laser yaitu beroperasi dalam spektrum electromagnetic, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung arah lintasan cahayanya. Senjata laser juga tidak bersuara dan betul-betul senyap. Keunggulan senjata laser lainnya adalah tingkat presisi yang tinggi, AL AS menyebut senjata ini bisa menghindari korban tak perlu (collateral damage) dalam perang. Kantor Riset Angkatan Laut pertama memberi Northrup Grumman kontrak awal US$53 juta untuk mengembangkan LWSD 150 kw pada tahun 2015.

USS Portland

Dengan bergerak di kecepatan cahaya, senjata laser dirancang dengan tujuan mampu menangkal ancaman dari udara dan permukaan. Meski digadang dengan sejumlah keunggulan, namun perlu dicatat bahwa adopsi senjata laser membutuhkan pasokan energi yang sangat besar dalam proses penembakannnya. Salah satu pekerjaaan rumah bagi tim riset AL AS adalah bagaimana menghadirkan pembangkit listrik yang optimal untuk mendukung kinerja senjata laser di kapal perang.

Baca juga: AL AS Siapkan Senjata Laser di Kapal Selam Nuklir

Adopsi senjata laser juga tak melulu di kapal perang permukaan, AS diketahui tengah mengembangkan senjata laser di kapal selam nuklir Virginia Class, yaitu High Energy Laser (HEL) dengan kekuatan 300 – 500 kw, dimana sumber tenaga senjata laser menggunakan tenaga yang berasal dari reaktor kapal selan nuklir yang punya kapasitas 30 megawatt. (Gilang Perdana)

16 Comments