Dua Tahun Dinanti, Sukhoi Su-30MK TS-3001 dan TS-3002 Kini Punya Kemampuan Setara Su-30Mk2
|
Setelah dua tahun dalam penantian, akhirnya dua jet tempur Sukhoi Su-30MK arsenal Skadron Udara 11 diwartakan telah rampung dalam proses perawatan berat (overhaul) di Belarusia. Kedua Sukhoi Su-30MK dengan nomer TS-3001 dan TS-3002 hasil pengadaan tahun 2003, dikirim secara terurai ke Belarusia pada 15 Maret 2017 dan kini kedua jet tempur twin engine tersebut telah tuntas fase perawatannya dan siap dikirim kembali ke Indonesia.
Baca juga: Sukhoi di Indonesia, Antara Kontroversi dan Kebutuhan Akan Efek Deteren
Seperti diketahui, Sukhoi Su-30M TS-3001 dan TS-3002 adalah generasi pertama Su-30 yang didatangkan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. TNI AU tercatat hanya memiliki dua Su-30MK, sedangkan sembilan unit Su-30 lainnya merupakan varian dari Su-30MK2 yang didatangkan pada periode 2008 – 2013. Komposisi pesawat lain di Skadron Udara 11 yaitu dua unit Sukhoi Su-27SK yang juga didatangkan tahun 2003 dan tiga Sukhoi Su-27SKM hasil pengadaan tahun 2010. Sehingga keseluruhan ada 16 jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar.
Sukhoi Su-30MK TS-3001 dan TS-3002 dianggap avioniknya sudah ketinggalan jaman, sementara frame dan rangka juga sudah jenuh. Overhaul di Belarusia selain mendapatkan penguatan pada rangka dan frame, kedua unit Su-30MK TNI AU diharapkan juga akan mendapatkan upgrade perangkat modern pada sistem radar, sistem tempur dan mesin yang lebih kuat. Kabarnya, radar Su-30MK akan diganti menggunakan yang lebih modern (N001VEP) yang saat ini digunakan oleh Su-30MK2.

Melansir dari rmstrade.org, sejak awal Juli ini kedua Su-30MK disebutkan sudah terlihat di fasilitas overhaul center di Baranavichy. Menurut publikasi, kemampuan kedua jet tempur kini sudah setara dengan seri Su-30MK2. Mengikuti proses pengiriman sebelum-sebelumnya, besar kemungkinan Su-30Mk nantinya akan dibawa ke Indonesia dengan diangkut pesawat angkut raksasa An-124 Ruslan.
Dari hasil pertemuan antara KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Belarus untuk Indonesia H.E. Mr. Valery Kolesnik di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (25/5/2018), disebutkan Sukhoi Su-30MK yang dikirim pada tahun 2017 selesai proses perawatan beratnya pada September 2018. Dan bila saat ini baru akan dikirim ke Indonesia, maka ada keterlambatan dalam proses penyerahan dari jadwal yang seharusnya.
Baca juga: Inilah Dilema Pengadaan Jet Tempur – Acquisition Cost Vs Life Cycle Cost
Dengan kemampuan setara Su-30MK2, diantaranya dengan adopsi dua mesin AL-31F high-temperature double-circuit turbojet, maka kedua jet tempur andalan TNI AU ini dapat melesat dengan kecepatan maksimum 2.100 km per jam. Dengan bahan bakar internal, Su-30Mk2 dapat terbang sejauh 3.000 km, sementara bila didukung air refuelling jarak jelajahnya bisa mencapai 5.600 km. Penempur multirole ini dapat terbang sampai ketinggian 17.300 meter. Meski performa mesin dikenal tangguh, namun umur mesin besutan Rusia umumnya relatif pendek. (Gilang Pedana)
Lama bener cm service pesawat tak kira 1 bln kelar gt.
betul tuan.. ketok magic aja begitu masuk gak lama langsung keluar sudah mulus lagi kok..
Kita g pny teknisi apa d dalam negeri d PT DI? Bkn na dl sebelum beli ada teknisi yg dateng?
kita beli ndak dapet apa apa paduka, fasilitas mro aja gak ada :v makanya ke belarus dulu terus diupgrade ya nambah lama :v
Takut na mau perang eh lg service sukhoinya. Trs kapan siap. 2 thn lg keburu kalah perang tau gt buka la bengkel khusus pesawat tempur saya yakin sdm kita mampu
kapan datang SU-30 ? entahlah sdh 3 tahun lbh, apalagi SU-35 yg di tagih fansboy rusia, nanti alasan fansboy rusia nggak ada duit lalu d tantang raden situngkir indonesia nggak miskin2 amat bkn berarti nggak ada duit begitulah sesama fansboy rusia tdk ada persatuan yg kuat
Smoga yg SU35 jadi dtang
Overhaul di Belarusia
Sparepart, avionik, mesin AL31 dari Ukraina
Demi mengejar biaya yang lebih murah
Ini sudah resiko dari anggaran militer kecil. Terimalah realita tersebut.
Emangnya ada dikatakan speart part dan mesin dr ukraina????? Kasih donk linknya kalau emang ada infonya????
2010 hingga awal 2019 saya bertugas sebagai mekanik kelistrikan bandara Sultan Hasanuddin Makassar kandang Sukhoi berada dan kini saya ditugaskan di bandara baru Samarinda. Teman-teman dibagian harwat Lanud Makassar yang memberikan informasi tersebut.
Bertugas di Samarinda ya. Itu kota kelahiran saya. Selamat bertugas di APT Pranoto
Ukraina punya lini produksi sparepart dan avionik Su27, Su30MK & Su30MK2 dan engine AL31. Tapi versi yang lebih baru seperti Su30SM, Su30SM3, Su30SME & Su35 serta engine AL31F & AL41 mau tidak mau harus Rusia
Sparepart & amunisi BMP3F saja kini dipasok dari Ukraina
kita gak boleh menutup mata hati rek
dari dulu dan sekarang,hanya pesawat timurlah
yg paling lengkap rudalnya dan siap tempur.
kok dari barat dari dulu sampai sekarang hanya buat parade doang dan patroli,gak siap tempur, banyak syaratnya,rudalnya kw tiga,ijin kongres kumpulan setan,pakenya diatur2,dll….hanya kemenangannya mudah perawatan dan offset.
jadi tinggal pilih saja mana yg dimau tni
kok gue mending pilih dari timur walau dibilang mahal dan ribet perawatan tapi gak makan hati,diatur2 dan diintervensi memakainya,dan tni pun lebih nyaman dan puas pake dari timur
lebih hebat dan lengkap dari barat.
untuk menjaga kehormatan negara gak usah bilang mahal operasionalnya dan ribet perawatannya,tapi bicara efecnya pada personil dan negara,itu yg penting.
kok mau bandingkan biaya operasional,dan biaya perawatan ya bandingkan flanker sama f 15 mana yg lebih mahal,sama2 dua mesin,jangan sama yg satu mesin.
kalau bicara tot ifx….yg selalu dibangga2 fans barat
emang usa kasih apa?
radar bisa dari korea atau eropa atau swedia atau rusia( duit yg bicara)
mesin bisa dari eropa atau ukraina atau rusia yg penting ada duit gak!
apionik bisa dari eropa,timur,swedia lagi2 duit yg bicara
rudal bisa dari eropa dan rusia dan kalau mau dari yg harom israel….. kok mau ya he..he…he….
jadi intinya aja ya…….kan bisa gak tergantung sama usa yg penting lobi yg kuat dan kemauan yg kuat didukung uang yg kuat.
kalau bannya bisa order sama gue….he….he…he….
syang sekali anda tdk bisa berbuat apa2, bisax cuma mengeluh, maaf blog ini bkn tempat mengeluh fansboy rusia, percuma kami blok barat tdk bisa di cuci otak oleh fansboy rusia sebaikx anda mengeluh ke raden situngkir si pendukung elit politik berkuasa kalau sy ndak masalah siapapun presiden alutsista mayoritas berasal dr barat, tdk puas dg argumen sy silahkan pindah jd warga malaysie yg sebentar lg punya SU-57 & TFX
Kedatangan arsenal Sukhoi (R73, R77, KH27 & KH31) antara batch 2 dan batch 3. 4 unit Sukhoi batch 1 sendiri 8 tahun mengangkasa tanpa rudal. Itupun bicara kuantitas dan kualitas kalah dibandingkan Malaysia. Total pembelian batch 2 & 3 sebanyak 12 unit yang lebih mahal dibandingkan 18 unit Su30 MKM dikarenakan adanya pembelian mesin cadangan
wah, senjata blok timur juga enggak bagus-bagus amat tuch. mending Indonesia berinvestasi diprogram pesawat IFX ketimbang beli pesawat SUKHOI, dapat ilmu, dapat banyak dan mengembangkan sendiri pesawat sendiri kedepan.
Justru kalo beli pesawat tempur yg paling di cari ya offset sama TOT nya dong ini malah nyari yg susah di rawat gak ada offset,Flanker yg harganya mahal kalo perawatan harus ke Belarus gak ada offset baru umur mesin nya pendek lagi gak kaya mesin GE /PW yg di pakai F 15 sama F 16 yg umur nya lebih lama baru radar nya belum AESA hedeh…
Demi mengakali umur mesin yang pendek makanya ada mesin cadangan. Kru Depoharwat saja bilang lebih suka pespur barat karena lebih banyak hal yang bisa dikerjakan. Sukhoi apalagi mesinnya sangat sulit dibongkar. Mesin bermasalah atau habis flight hours ganti mesin baru.
kolonel kilgore dan yg lainnya
sudah dibutakan mata hatinya dengan offset dan perawatan
mereka gak sadar bahwa alutsista barat hanya jadi lapis kedua dan ketiga
diudara jadi lapis kedua
didarat jadi lapis ketiga
dilaut barbablas gak ada koh….koh….koh…..
walaupun jadi viver dibeli tapi su 35 juga dibeli
soal senjata dan kemampuan viver kalah jauh dari su 35
jadi intinya tetap jadi kue lapis kedua,ketiga dan barbablas
satu lagi usa kalah sama cina soal alutsista dilaut,karna banyak produk cina yg dipake tni AL
Flanker family dan Falcon family pesawat tempur lapis pertama dengan role yang berbeda justru pesawat tempur lapis kedua FA50 & Sutuc
Falcon gurun dan block 15 MLU punya kemampuan radar, avionik dan BVR lebih baik daripada Su27SKM & Su30MK2 dengan keberadaan Sniper targeting pod, HMD dan integrasi Link 16
Falcon di paksakan untuk berjejer di baris pertama, karna klo hanya ngandalin flanker aja jelas sangat tidak memadai untuk mengcover luas udara Indonesia
ngomongin f16 sama sukhoi , gimana cara komunikasinya ya ?
F 16 sekarang radar nya sudah AESA kemampuan BVR nya lebih baik dengan sniper targeting pod dan sudah terintegrasi dengan link 16 lebih unggul dari SU 27/30 ,F 16 Viper masih mending dari pada SU 35 yg radar nya masih PESA gak ada offset dan nanti kalo service harus ke Belarus/Rusia jadi nambah biaya lagi jir, F 16 tetap akan menjadi pesawat tempur lapis pertama AU Indonesia
Akhirnya kembali siap bertugas membela wilayah udara NKRI sebelum nanti akhirnya digantikan oleh IFX
Buat admin saya mau bertanya. Itu Servis pesawat aja kok bisa lama banget ya ? kayak bangun Hotel saja hehehe…..
Sepertinya memang ada keterlambatan, bisa karena hal teknis dan non teknis.
mosok blok ocu yg gak bisa bvr dibilang lebih baik dari yg bisa bvr dan lengkap rudalnya.
apapun komennya tetap flankerlah yg jadi senjata pamungkas,kok family flanker cuman buat hiburan dan pelengkap.tni puas pake flanker, kuat,sakti dan bebas buat nembak apa aja.kok family planker uda taulah ribet,diatur2,diintervensi,dan pokonya pening lah tni makenya.
Flanker itu bikin pening keuangan negara bro, 500jt per jam terbang, tni sendiri yg bilang lo ya
makanya jarang dipakai, sesuai kata lo untuk dijadikan senjata pamungkas
f-16 lah yg sering dipakai mondar mandir karena jauh lebih murah dan bisa kita servis sendiri
Gak usah bawel umur engine pendek.
Barat ngasih embargo lumpuh semua armada Barat.
Ingat! Kita bukan bangsa budak. Kita bukan bangsa babu yang terus didekte dan SDA nya dirampok, juga bukan tempat sampah negara-negara maju!
Syng sekali sjk era sby hingga skrng jokowi mayoritas alutsistax berasal dr barat, pemerintahan jokowi cuma bisa beli bmp, sy terserah TNI mau beli alutsista dr rusia sy terima lapang dada keputusan TNI krn ini negara hukum, mungkin raden situngkir si pendukung elit politik berkuasa bisa menjawab pertanyaan anda
Kita perlu platform tracked wheel buat korps marinir karena kondisi alam kita tapi NATO kini lebih memilih tyre wheel platform disupport light attack helo serta LHD yang harganya justru sangat mahal.
Tapi untuk matra lainnya seperti rudal, surface combatant ship, submarine, fighter, MBT dsb kita condong ke barat ataupun asia timur (Korsel) karena harganya lebih murah daripada yang ditawarkan Rusia
Harga masih menjadi faktor terpenting dalam proses procurement alutsista TNI dikarenakan anggaran militer kecil. Bukan karena kita kere tapi terbentur undang-undang
nggak usah protes……gara gara si Rusia…….dulu kita macan asia….sekarang kita jadi macan ompong……..
jangan lupa Rusia juga pernah mengembargo kita….Mig-21 baru berumur 10 tahun sudah Grounded
meninggalkan hutang beli alutsista…yang amat besar…baru lunas tahun 1990-an
siapa bilang F-16 yg sering mondar mandir.? Gak baca.? diberita banyak lho. Yg sering dikirim ke tarakan ke papua dan lanud El Tari peswat apa broo…broo.
nah kebetulan joss gandos & @rudal bisa bertanya pd ruskye si pendukung pres jokowi knpa tdk ada SU-35, krn sy tdk tau apa soal kpn datangx atau jd tdkx SU-35
Lebih karena penyebaran pespur workhorse yang belum merata makanya prioritas Viper didahulukan di Pontianak dan Kupang
dikirim tidak sama dengan mondar mandir bro…….ayo mulai debat sama saya aja….hhhhh…tak ladeni……yesss
Semua Falcon kita total 2 skuadron ada di Pekanbaru. Sekarang lebih jauh mana menuju Tarakan, Kupang dan Biak. Pekanbaru atau Makassar
Yaelah bro, udh jaman gini forum keren gini jgn dibuat kaya jkgr jaman baheula wkwkwkk