Turki Rayakan Pencapaian Mach 1.2 pada Jet Latih Tempur Hurjet, Masih Kalah Tipis dari T-50 Golden Eagle
|Jet latih tempur rancangan dan produksi Turki, Hurjet, memasuki tahapan baru, yakni telah berhasil mencapai kecepatan maksimum Mach 1,2 dalam suatu uji coba baru-baru ini. Hal ini menyiratkan performa tinggi dari jet tempur yang telah dipesan oleh Angkatan Udara Spanyol, sekaligus mengungguli pencapaian kecepatan maksimum dari beberapa kompetitornya.
Presiden Industri Pertahanan Turki, Haluk Görgün, dalam unggahannya tentang Hurjet di akun X miliknya, mengatakan, “Pencapaian kecepatan supersonik Hurjet hingga Mach 1,2 bukan sekadar pencapaian teknik, tetapi juga tonggak baru dalam visi penerbangan independen Turki.”
Ia Menekankan bahwa Turki lebih kuat di angkasa dengan solusi lokal dan nasional dalam setiap misi, dari pelatihan hingga operasi tempur. “Keberhasilan ini merupakan indikator kuat dari jalan yang telah kami tempuh dengan keberanian, keyakinan, dan akal sehat. Saya dengan sepenuh hati mengucapkan selamat kepada TAI (Turkish Aerospace Industries), semua tim teknis yang berkontribusi pada proyek ini, dan pilot uji kami yang berhasil menyelesaikan proses penting ini,” kata Görgün.
Upaya produksi massal kini sedang berlangsung, dengan jadwal pengiriman unit pertama direncanakan pada tahun 2026. Bagi Angkatan Udara Turki, Hurjet yang bermesin tunggal dirancang untuk menggantikan pesawat latih T-38 Talon dan jet NF-5 yang digunakan oleh tim aerobatik Turkish Stars.
Ditujukan untuk berfungsi sebagai pesawat latih lanjut dan pesawat tempur ringan, Hurjet akan melakukan dukungan serangan udara jarak dekat dan misi tempur terbatas dalam konfigurasi tempur ringannya. Fleksibilitas ini meningkatkan potensinya untuk pasar ekspor, terutama di antara negara-negara yang membutuhkan kemampuan udara yang terjangkau dan serbaguna.
Sejak dimulainya proyek oleh TAI pada bulan Agustus 2017, Hurjet telah mengalami kemajuan yang berkelanjutan, dengan prototipe pertama menyelesaikan penerbangan perdananya pada bulan April 2023. Penerbangan prototipe kedua ini mengikuti tonggak sejarah lainnya, termasuk penerbangan formasi dengan drone ANKA-3 pada awal tahun 2024 dan penerbangan transonik pada bulan Juli, mencapai Mach 0,9 pada ketinggian 30.000 kaki.
Minat internasional telah ditunjukkan pada Hurjet, yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk tender Spanyol guna menggantikan armada F-5 dan untuk pengganti T-45 Goshawk milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Bersaing dengan jet latih lain seperti Boeing T-7A Red Hawk dan KAI T-50, TAI bekerja sama dengan Sierra Nevada Corporation untuk membuat konfigurasi yang memenuhi spesifikasi Angkatan Laut AS.
Meski sejumlah negara menyatakan minat, namun tawaran TAI untuk memasok Hurjet ke Angkatan Udara Malaysia kandas, setelah Malaysia memilih KAI FA-50 Fighting Eagle.
Dalam uji coba supersonik, Hurjet berhasil mencapai kecepatan Mach 1,2 (1.470 km/h), yang artinya dalam hal kecepatan maksimum Hurjet berhasil mengungguli beberapa pesaingnya – seperti T-7A Red Hawk (Boeing–Saab) Mach 0,975 Mach (1.194 km/h), M-346 Master (Leonardo) Mach 1,15 (1.409 km/h), Yakovlev Yak-130 Subsonic speed Mach 0,86 Mach (1,060 km/h), dan Hongdu JL-10 (L-15 Falcon) Mach 1,4 Mach (1.715 km/h).
Meski begitu, Hurjet masih kalah cepat dari jagoan dari Korea Selatan, T-50 Golden Eagle (KAI) yang mencapai kecepatan maksimum Mach 1,5 (1.837 km/h)
TAI telah menjalin kemitraan untuk mendukung pengembangan dan potensi ekspor Hurjet. Pada bulan Juli 2024, TAI menandatangani Nota Kesepahaman dengan GE Aerospace dan Tusas Engine Industries (TEI) untuk memungkinkan perakitan dan pengujian lokal mesin GE F404 di Turki, serta untuk mendukung layanan perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan menyeluruh.
Kolaborasi ini dimaksudkan untuk memperkuat kesiapan operasional dan ekspor Hurjet, karena Turki akan memperoleh kemampuan untuk mendukung mesin tersebut di dalam negeri. (Gilang Perdana)
Jika diurutkan dari 1 s/d 5, dimulai dari posisi kelima adalah T-7A Red Hawk dengan kecepatan Mach 0,975 (1.194 km/h), posisi keempat adalah M-346 Master dengan kecepatan Mach 1,15 (1.409 km/h), posisi ketiga adalah Hurjet dengan kecepatan Mach 1,2 (1.470 km/h), posisi kedua adalah Hongdu JL-10 (L-15 Falcon) dengan kecepatan Mach 1,4 (1.715 km/h) dan sang juara posisi pertama adalah T-50 Golden Eagle dengan kecepatan maksimum Mach 1,5 (1.837 km/h).
Dari klasemen di atas bisa kita simpulkan bahwa kecepatan maksimum Hurjet masih belum bisa dikatakan kalah tipis dengan T-50 karena selisihnya hanya Mach 0,3. Golden Eagle memang mempesona patut pertimbangkan untuk ditambah lagi guna menggantikan Hawk 109/209 nantinya 👍