Dibayangi Invasi Rusia, Rumania Umumkan Rencana Pembelian F-35 Lightning II

Kecuali Turki dan Perancis, mungkin mayoritas negara NATO akan menganut kebijakan “akan menggunakan F-35 pada waktunya.” Setelah invasi Rusia ke Ukraina, maka lanskap keamanan di Eropa telah berubah secara drastis. Kebanyakan negara NATO menjadi khawatir terseret langsung dalam perang di Ukraina.

Baca juga: Ikuti Langkah Australia, Finlandia Putuskan Pembelian 64 Unit F-35A Lightning II

Dan untuk menghadapi konflik terbuka dengan Rusia, langsung berimbas pada lonjakan permintaan pembelian jet tempur stealth F-35 Lightning II, yang dianggap sebagai representasi keunggulan teknologi udara AS dan NATO. Selain status F-35 yang memang ditujukan untuk pasar ekspor ke negara-negara sekutu. Kegentingan kondisi keamana di Eropa telah memberi batasan yang tipis, antara kepincut akan kemampuan F-35, atau sebaliknya terpaksa meminang F-35.

Setelah deretan negara-negara yang antri untuk mendapatkan F-35, kini bergabung Rumania, negara anggota NATO eks Pakta Warsawa di era Soviet ini mengalami kegalauan terkait sistem pertahanannya, khususnya karena Rumania berbatasan langsung dengan Ukraina.

Dari laman Breakingdefense.com (11/4/2023), Rumania mengatakan akan membeli F-35 Joint Strike Fighters dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan keamanan udara negara itu dan mencegah “agresi,” demikian kutipan pernyataan yang diposting di situs webite Presiden Rumania Klaus Lohannis.

Pejabat Rumania menyatakan minat yang besar untuk mendapatkan pesawat tempur modern dalam beberapa bulan terakhir karena perang Rusia melawan Ukraina berlarut-larut. Keputusan, yang tidak menentukan berapa banyak jet yang diinginkan Bucharest, dibuat setelah Lohannis bertemu dengan Dewan Pertahanan tertinggi negara itu.

“Memiliki kemampuan operasional pertahanan udara yang kuat, kredibel, dapat dioperasikan, fleksibel, dan efisien … sebagai bagian dari komitmen kami sebagai negara NATO dan Uni Eropa, adalah kunci bagi Rumania untuk memenuhi tujuan kebijakan pertahanannya,” kata situs Kepresidenan Rumania. Lebih lanjut dikatakan, proses modernisasi angkatan udara akan berlanjut melalui akuisisi F-35.

Keputusan untuk membeli jet itu akan memposisikan Rumania, sekutu NATO yang berbatasan dengan Ukraina, untuk bergabung dengan Joint Strike Fighter yang beranggotakan 17 negara, setelah formalisasi pembelian F-35 oleh Kanada pada Januari 2023.

Meskipun Rumania melewatkan target pengeluaran pertahanan 2 persen NATO pada tahun 2022, negara tersebut mengharapkan untuk membelanjakan 2,5 persen dari PDB untuk pertahanan pada tahun 2023.

Berita tentang keputusan negara itu untuk membeli F-35 menyoroti betapa dramatisnya invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah lanskap keamanan Eropa. Pekan lalu, NATO secara resmi menyambut Finlandia sebagai anggotanya yang ke-31, membatalkan ketidakberpihakan selama beberapa dekade. Swedia sedang menunggu untuk bergabung dengan NATO, meskipun keberatan dari Turki dan Hungaria telah menghentikan langkah itu.

Ketertarikan pada F-35 telah meningkat secara global di antara sekutu dan mitra AS karena semakin banyak negara berusaha memodernisasi armada tempur mereka dan mencapai interoperabilitas dengan sistem senjata mereka, yang oleh para pejabat disebut “terintegrasi dengan desain”.

Baca juga: Tak Indahkan Tuntutan Oposisi, Pemerintah Swiss Teken Kontrak Pembelian 36 Unit F-35A Senilai US$6,25 miliar

“Sekitar 500 unit F-35 akan beroperasi di Eropa pada pertengahan 2030-an,” kata Jenderal James Hecker, komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika. “Kami akan memiliki lebih dari 500 unit F-35 pada jangka waktu 2034, dan hanya akan ada sekitar 50 yang merupakan milik AS,” tambah Hecker. (Gilang Perdana)

10 Comments