Biro Desain Rubin Ungkap Rahasia “Black Hole” pada Kapal Selam Diesel Listrik Rusia

(Foto: Istimewa)

Lantaran punya emisi dan ‘visibilitas’ suara yang rendah, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) memberi nama kapal selam diesel listrik Kilo Class sebagai “black hole.” Kemampuan ‘stealth’ Kilo Class setidaknya sudah dirasakan oleh AL AS saat berlatih bersama dengan Angkatan Laut India. Persisnya pada tahun 2015, AL India dengan kapal selam Kilo Class – Sindhudhvaj (S56) berhasil ‘menenggelamkan’ kapal selam serang nuklir USS City of Corpus Christi (SSN 705) – Los Angeles Class.

Baca juga: Punya Enam “Black Hole,” Vietnam Jadi Kekuatan Kapal Selam Kedua Terbesar di Asia Tenggara

Namun yang diklaim India adalah dalam kegiatan latihan bersama yang diberi tajuk “Malabar,” dimana latihan peperangan di laut ini rutin diadakan antara AS, Jepang dan India. Meski dalam sebuah latihan, tapi bagi India apa yang dilakukan oleh Kilo Class pada kapal selam AS sudah merupakan prestasi tersendiri. “Armada kapal selam kami ditugaskan untuk melacak keberadaan kapal selam penyusup di Teluk Benggala, dan Kilo Class kami (Sindhudhvaj) ternyata berhasil merekam keberdaan kapal selam sasaran lewat Hydrophonic Effect (HE),” ujar salah seorang perwira Angkatan Laut India. “Setelah hasil identifikasi positif (bahwa kapal selam adalah kapal musuh), maka Sindhudhvaj mengunci sasaran dan melumpuhkannya dengan menggunakan torpedo 533 mm,” sambungnya.

Meski terus mengembangkan armada kapal selam nuklir, Rusia terus menggenjot lini produksi dan pengembangan kapal selam konvensional (diesel-listrik). Hal ini tak lain karena kapal selam diesel listrik punya keunggulan tersendiri dalam misi-misi tertentu.Setidaknya ada dua kelas kapal selam diesel listik yang kini diproduksi Rusia, yaitu Proyek 636,3 Varshavyanka Class dan 677 Lada Class.

Meski tidak mengadopsi teknologi barlabel “Air-Independent Propulsion (AIP),” faktanya para perancang kapal selam Rusia percaya diri untuk mengembangkan kapal selam diesel canggih dalam roadmap-nya sendiri. Dikutip dari RIA Novosti – ria.ru (21/9/2021), Andrei Baranov selaku Wakil Direktur CDB ME Rubin, biro desain perancang kapal selam Kilo Class series, memberikan beberapa pernyataan terkait kemampuan senyap kapal selam disel listrik Rusia generasi terbaru.

Andrei Baranov mengatakan kunci pertama adalah penggunaan motor listrik baru yang praktis dapat membuat kapal selam mampu ‘berdiam’ diri di bawah permukaan. Ia menambahkan bahwa pembangkit listrik ditingkatkan dengan generator diesel yang lebih kuat. Penggantian ini membutuhkan sedikit peningkatan pada panjang lambung kapal, tetapi sebagai hasilnya, waktu pengisian baterai berkurang, dan sekali lagi, kemampuan siluman benar-benar dapat ditingkatkan.

Di kapal selam non-nuklir, diesel bertindak sebagai pembangkit tenaga untuk motor listrik. Namun, mesin diesel tidak dapat beroperasi tanpa udara (oksigen). Pengembangan AIP (VNEU) dimulai pada 1950-an di negara-negara Barat, dan sedikit kemudian di Uni Soviet. Penelitian ilmiah dan teknis berfokus pada eksplorasi kemampuan “Mesin Stirling” yang tidak bergantung pada udara (sejenis mesin pembakaran eksternal).

Namun, selama beberapa dekade, para ilmuwan tidak dapat mencapai hasil praktis karena kerumitan dan biaya tinggi untuk mengoperasikan unit tersebut. Pada akhir 1980-an, spesialis Swedia mencapai kesuksesan, menciptakan kapal selam pertama dengan VNEU yang beroperasi secara efisien. Pada 1990-an, Kockums Submarine System membangun tiga kapal selam kecil tipe Gotland, dilengkapi dengan instalasi anaerobik. Namun, produksi massal mereka tidak dikembangkan. Kemudian baru pada tahun 2000, Angkatan Laut Jerman dan Pasukan Bela Diri Jepang mengadopsi mesin AIP.

Baca juga: Cina Perbesar Fasilitas Produksi Kapal Selam AIP di Wuhan

Baranov tak menepis penggunaan VNEU yang memungkinkan peningkatan daya jelajah dan waktu kapal selam dalam posisi terendam. Baik Varshavyanka Class dan Lada Class sudah dibekali pembaruan pada teknologi navigasi dan sonar digital yang memperkuat potensi pencarian dan sistem penerima radio tanpa harus naik ke kedalaman persiskop, menjadikan efek stealth kapal selam lebih terjaga. (Bayu Pamungkas)

11 Comments