AS Tempatkan Skadron Tempur Peperangan Elektronik “Garuda” di Jerman
|Ikon sakral bagi Indonesia, ternyata menjadi nama skadron tempur di Angkatan Laut Amerika Serikat, yang dimaksud adalah Electronic Attack Squadron 134 (VAQ-134) “Garudas.” Meski tak menyebutkan asal maksud dari penamaan Garudas (Garuda), namun menjadi menarik perhatian, lantaran skadron tempur yang berisikan Boeing EA-18G Growler itu belum lama ini mendapatkan penempatan barunya di Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman.
Baca juga: EA-18G Growler – Jurus Australia Menghadapi Potensi Perang Elektronika dari Utara
Penempatan baru tentu lazim dalam mobilitas alutsista, tapi menjadi menarik bila penempatan alias gelar kekuatan itu dikaitkan dengan isu dan konflik antara Rusia dan Ukraina. Dikutip dari defense.gov (28/3/2022), disebutkan Enam unit EA-18G Growler Angkatan Laut AS dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Pulau Whidbey di negara bagian Washington telah tiba hari di Pangkalan Udara Spangdahlem.
“Sekitar 240 personel Angkatan Laut, termasuk unit pemeliharaan dan pilot, akan melengkapi kehadiranEA-18G Growler di Jerman. Pesawat-pesawat tersebut akan tetap berbasis di Jerman dan diharapkan untuk menerbangkan misi untuk mendukung pencegahan dan pertahanan di sayap timur,” ujar Sekretaris Pers Pentagon John F. Kirby.
Meski kehadiran Growler di Jerman kental dengan nuansa yang terjadi di Ukraina, Kirby menjelaskan, bahwa mereka tidak dikerahkan untuk digunakan melawan pasukan Rusia di Ukraina. “Mereka dikerahkan sepenuhnya sesuai dengan upaya kami untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan pertahanan NATO di sepanjang sisi timur Eropa,” tambah Kirby.
Sekilas tentang skadron “Garuda” didirikan pada 7 Juni 1969 di Pangkalan Udara Angkatan Laut Alameda, California. Mengkhususnya sebagai skadron tempur untuk peperangan elektronik, skadron Garuda sebelumnya mengoperasikan penempur EKA-3B Skywarrior dan EA-6B Prowler EA-18G.
EA-18G Growler adalah pengganti Northrop Grumman EA-6B Prowlers. Dari sisi penampakkan, Growler serasa tak ada bedanya dengan F/A-18 Super Hornet berkursi tandem. Namun peran awak di kursi belakang bukan sebagai pilot instruktur, yang ada di kursi belakang tak lain adalah EW (electronic warfare) officer.
Baca juga: AL AS Tuntaskan Uji Coba Jammer Pod Terbaru untuk EA-18G Growler
Sebagai pesawat tempur speasialis perang elektronika, Growler dibekali seabreg perangkat electronic warfare yang advanced. Jammer pod tak hanya dibawa satu jenis, melainkan ada high band jammer pod dan low band jammer pod. Pesawat ini pun dilengkapi akses komunikasi langsung via satelit (Satcom). Tidak itu saja, radar utama pada moncong sudah mengusung AESA (Active Electronically Scanned Array). Gambar dibawah ini memperlihatkan konfigurasi sistem perangkat electronic warfare di Growler. (Gilang Perdana)
Bukannya bagian dari deployment NATO? Jadi ya ambil dari budget NATO lah, bukan budget Jerman secara individu..
Yang pasti bukan charity yaa… Jerman kudu bayar. Ingat itu.
garuda itu berasal dari kata “Grud” dalam bahasa Sansekerta.
asal muasal nama garuda menurut amerika https://www.airpac.navy.mil/Organization/Electronic-Attack-Squadron-VAQ-134/About-Us/History/
Tanggapan Lesti?