Akhir Tahun Taiwan Resmi Pensiunkan Armada F-5E/F Tiger, Kecuali RF-5E Tigereye

Seiring dengan meningkatkan jumlah F-16 Viper hasil upgrade dan rencana kedatangan F-16 Viper produksi ‘baru’ dari Lockheed Martin, Angkatan Udara Taiwan telah mencangkan untuk menggantikan peran pesawat latih AT-3 dan jet tempur ringan F-5 E/F Tiger yang usianya telah uzur. Secara khusus, armada jet tempur F-5 akan resmi pensiun pada akhir tahun ini. Namun, tak semua F-5 akan pensiun, ada varian yang masih akan terus dioperasikan.

Baca juga: Collins Aerospace Tuntaskan Uji MS-110 Airborne Reconnaissance Pod di Jet Tempur F-16, Diduga untuk Taiwan

Dikutip Taiwan News – taiwannews.com (5/11/2023), pejabat militer Taiwan menyebut bahwa varian intai dari F-5, yakni RF-5E Tigereye masih akan terus dipertahankan, yang mana pesawat tersebut akan dioperasikan bersama dengan F-16 Viper.

Penghentian total pesawat pengintai RF-5E rencananya akan dilakukan setelah AU Taiwan menerima sistem MS-110 Airborne Reconnaissance Pod dan drone MQ-9B, dan ketika drone yang diproduksi di dalam negeri mulai beroperasi untuk misi tempur.

KS-87D1 frame camera

Diciptakan sebagai bagian dari pengembangan F-5E Tiger, RF-5E Tigereye dirancang Northrop dengan fitur-fitur yang canggih pada masanya. Lantaran tergolong alutsista strategis, unsur kerahasiaan perangkat menjadi kunci dalam operasional jet ini, dan karena mengusung konsep modular, pun bekal sensor dan kamera yang ditanam di hidung RF-5E Tigereye tidak sama untuk tiap negara.

Northrop awalnya menyiapkan empat kamera KS-121A atau satu buah kamera KS-87B di moncong RF-5E. Namun, seperti RF-5E kepunyaan AU Malaysia ternyata perangkat intai yang dibawanya berbeda.

Konfigurasi ruang kamera di RF-5E Tigereye.

RF-5E Tigereye Malaysia disebut dibekali dengan pilihan tiga palet. Palet 1 dipasangkan kamera KA-95B medium altitude panoramic, kamera KA-56E low-altitude panoramic dan RS-710E IR Linescan. Kemudian palet 2 menggabungkan KA-56E camera dengan kamera KA-93B6 panoramic. Lalu ada palet 3 dengan kamera KS-174A untuk mendukung misi LOROP (Long Range Oblique Photo).

Pengguna RF-5E pun tak sebatas Taiwan dan Malaysia, pesawat intai ini juga dioperasikan oleh Arab Saudi, Singapura dan Korea Selatan. Diciptakan sebagai bagian dari pengembangan F-5E Tiger, RF-5E Tigereye dirancang Northrop dengan fitur-fitur yang canggih pada masanya.

Sementara itu, jet tempur F-5 yang sudah pensiun mungkin akan dipindahkan ke unit pelatihan atau dipajang, atau bisa digunakan sebagai pesawat umpan di dekat landasan pacu bandara.

Baca juga: Northrop RF-5E Tigereye – Andalan Intai Udara Malaysia dan Singapura Era 80/90-an

Dengan pensiunnya armada F-5, posisi jet tempur ringan bermesin ganda akan diiisi oleh T-5 Brave Eagle, yang diproduksi di dalam negeri oleh Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC). Jet latih lanjut atau advanced jet trainer (AJT) T-5 Brave Eagle (dalam bahasa Cina disebut Yun Yin) terbang perdana pada Juni 2020. (Bayu Pamungkas)