Update Drone KamikazeKlik di Atas

TAL Shyena: ‘Tiru’ Rancangan Whitehead A244S, Inilah Torpedo Ringan Kebanggaan Industri Pertahanan India

India mencapai babak baru dalam ekspor persenjataan bawah air, setelah Negeri Anak Benua ini diwartakan telah melakukan ekspor torpedo ringan – Advanced Light Torpedo (TAL) Shyena untuk kebutuhan AL Myanmar yang kontaknya telah ditandatangani pada 2017 dengan nilai US$13,7 juta. Dengan kaliber standar NATO 324 mm, lantas apa yang menjadi unggulan dari torpedi ringan buatan India tersebut?

Baca juga: Leonardo A244/S Mod.3, Torpedo Canggih untuk Helikopter AKS AS565 MBe Panther TNI AL

Ternyata rancang bangun Shyena mengacu pada desain torpedo Whitehead A244S buatan Leonardo. Dengan pendorong berupa tenaga listrik, torpedo dengan bobot 220 kg ini dapat mengejar sasaran dengan kecepatan 33 knots. Jangkauan luncurnya mencapai 7 km dan kedalaman operasinya hingga 540 meter. Untuk sistem pemandunya mengadopsi passive/active acoustic homing.

Dapat diluncurkan dari kapal permukaan, kapal selam, helikopter dan pesawat patroli, pola ledakan torpedo ini didasarkan atas impact atas 50 kg hulu ledak high explosive, sementara pencairan sasaran bisa diprogram sesuai sasaran yang tersedia.

Mencomot teknologi dari Whitehead A244S, Shyena dengan panjang 2750 mm dikembangkan oleh Naval Science and Technological Laboratory (NSTL) DRDO dalam program Advanced Experimental Torpedo yang dimulai pada tahun 1990. Bukan perkara mudah bagi NSTL untuk mewujudkan Shyena, mempertahankan efisiensi, kemampuan manuver, salinitas dan integritas sktruktur, khususnya saat torpedo diluncurkan dari udara, adalah beberapa tantangan yang dihadapi NSTL.

Rancangan Shyena didasarkan atas beberapa prosesor yang menggabungkan elektronik solid-state, teknologi digital dan telah dilengkapi dengan paket sensor active/passive yang digunakan untuk homing.

Pengembangan torpedo Shyena tak bisa dibilang singkat, sejak program dimulai pada 1990, maka torpedo ringan ini baru resmi dioperasikan AL India pada 3 Maret 2012 setelah masuk ke fase produksi massal oleh Bharat Dynamics Limited dan Larsen & Toubro.

Baca juga: K745 Blue Shark, Inilah Torpedo pada Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina

Seperti halnya alutsista produksi dalam negeri di Indonesia, tercatat sudah 24 kali uji coba penemnakan dilakukan dalam periode 1998 hingga 2000. Sebagai produk buatan dalam negeri, komponen torpedo Shyena 95 persen telah dibuat di India, sementara untuk sensor dan beberapa sirkuit masih mengandalkan impor. (Gilang Perdana)

4 Comments