Ada Mitsubishi F-2 di Pitch Black 2022, Keturunan F-16 yang Terlahir Serba Canggih
|Setidaknya ada empat negara yang mengirim jet tempur dari keluarga F-16 Fighting Falcon ke latihan perang udara multilateral Pitch Black 2022 di Darwin, Australia Utara. Keempat negara pengirim F-16 adalah Indonesia, Singapura, Korea Selatan dan Jepang. Namun, yang disebut terakhir bukanlah ‘spesies’ F-16 biasa, melainkan yang dibawa Angkatan Udara Bela Diri Jepang adalah Mitsubishi F-2.
Baca juga: Dengan Have Glass V, F-16 Fighting Falcon Tampil Bak Jet Tempur Stealth
Dikutip dari scramble.nl, Untuk pertama kalinya, pesawat tempur F-2 Angkatan Udara Bela Diri Jepang berpartisipasi dalam latihan Australia Pitch Black 2022. Enam unit F-2A dari basis Hyakuri 3 Hikotai diterbangkan ke Australia pada 9 Agustus 2022, untuk ambil bagian dalam latihan kekuatan gabungan kekuatan udara yang dihelat mulai 20 Agustus – 8 September 2022 di Pangkalan RAAF Darwin dan Pangkalan RAAF Tindal.
Lantaran pertama kali ikutan di Pitch Black 2022, Australia selaku tuan rumah telah memberikan dukungan khusus. Yakni sejak April 2022, AU Australia (RAAF) telah mengerahkan pesawat tanker Airbus A330 MRTT (KC-30A) ke Pangkalan Udara Komaki di Jepang, untuk berlatih melakukan pengisian bahan bakar di udara dengan F-2A dan F-2B.
Sebagai informasi, KC-30A telah disertifikasi untuk mengisi bahan bakar ke F-16, namun karena F-2 adalah pengembangan F-16 versi Jepang sendiri, maka pengisian bahan bakar (air refueling dengan metode Boom) harus dikonfirmasi lewat uji coba.
Mitsubishi F-2 adalah pesawat tempur multirole yang merupakan turunan dari General Dynamics F-16 Fighting Falcon, dan diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Lockheed Martin untuk Pasukan Bela Diri Udara Jepang, dengan pembagian produksi 60/40 antara Jepang dan AS.
Produksi F-2 dimulai pada tahun 1996 dan pesawat pertama mulai beroperasi pada tahun 2000. 76 unit pesawat pertama mulai beroperasi pada tahun 2008, dengan total saat ini ada 98 unit F-2 yang diproduksi.
Sedari awal F-2 sudah dirancang dengan spesifikasi terdepan, salah satunya dengan bekal radar active electronically scaned array (AESA) J/APG-1 yang diperkenalkan pada Mitsubishi F-2 pada tahun 1995. Mitsubishi F-2 dijuluki “Viper Zero”, mengacu pada julukan tidak resmi F-16 “Viper” dan Mitsubishi A6M Zero.
Mitsubishi mengadopsi desain F-16 eksisting sebagai panduan referensi untuk pekerjaan desain, namun ada lebih dari 95 persen gambar teknik F-16 diubah untuk F-2. Meski serupa, tetap saja bila dilihat lebih detail, ada sejumlah perbedaan antara F-16 dan F-2.
Berikut beberapa perbedaan antara F-2 dan F-16:
– Area sayap 25 persen lebih besar.
– Penggunaan bahan komposit untuk mengurangi berat keseluruhan dan radar signature.
– Hidung yang lebih panjang dan lebar untuk mengakomodasi radar J/APG-1/J/APG-2 active electronically scaned array (AESA).
– Tailplane yang lebih besar.
– Air intake yang lebih besar.
– Three-piece cockpit canopy.
– Sistem kontrol penerbangan yang asli dikembangkan oleh Jepang.
– Kemampuan untuk membawa empat rudal anti-kapal ASM-1 atau ASM-2, empat udara ke udara, dan tangki bahan bakar tambahan.
Mitsubishi F-2 dilengkapi dengan parasut drogue untuk membantu proses pendaratan, seperti versi F-16 yang digunakan oleh Korea Selatan, Belanda, Norwegia, Yunani, Turki, Indonesia, Taiwan, dan Venezuela.
Baca juga: Dengan CARTS, F-16 Fighting Falcon Bisa Air Refueling dengan Pesawat Tanker TNI AU
Meski ada sejumlah perbedaan dengan F-16, tetap saja F-2 adalah penempur bermesin tunggal dengan dapur pacu 1× General Electric F110-IHI-129 afterburning turbofan. F-2 punya kecepatan maksimum Mach 2 di high altitude dan Mach 1.1 di low altitude. Radius tempur F-2 mencapai 833 Km dan dapat terbang sampai ketinggian 18.000 meter. Serupa dengan F-16, Mitsubishi F-2 juga dilengkapi kanon internal enam laras M61A1 kaliber 20 mm. (Gilang Perdana)
Keren sih ini pesawat