Dubai AirShow 2021: Calidus B-350 – Penempur Turborop dengan 12 Hardpoint dan Tenaga Besar
|Di tengah hegemoni penempur bermesin jet, di Dubai AirShow 2021 ternyata ada penempur turboprop yang mampu memikat perhatian. Yang dimaksud adalah Calidus B-350. Dari segi desain dan tampilan, Calidus B-350 identik dengan EMB-314 Super Tucano milik TNI AU. Namun, bila dicermati, Calidus B-350 punya tongkoran lebih besar, plus dilengkapi 12 hardpoint di bagian bawah sayapnya.
Baca juga: Balada A-29 Super Tucano Afghanistan yang Kini Jatuh ke Tangan Taliban
Dikutip dari ainonline.com (14/11/2021), Calidus B-350 disebut sebagai pesawat serang dengan tenaga besar yang dapat menenteng beraga jenis persenjataan mutakhir, mulai dari bom pintar berpemandu laser sampai rudal udara ke udara untuk pertahanan diri. B-350 tak lain merupakan pengembangan dari Calidus B-250 yang dirancang oleh Novaer (Brasil), B-250 pertama kali diperkenalkan pada Dubai AirShow 2017.
Sebagai pesawat Giant COIN (Counter Insurgency), Calidus B-350 ditenagai mesin tunggal turboprop Pratt & Whitney Canada PW127 dengan tenaga 2.600-hp. Calidus B-350 punya bobot maksimum saat tinggal landas mencapai 9 ton. Dengan 12 hardpoint, banyak pengamat yang menyandingkan B-350 dengan sosok Douglas AD-1 Skyraide, pesawat turboprop spesilis CAS yang kondang saat Perang Vietnam. Selain 12 hardpoint, B-350 memiliki centerpoint di bawah badan pesawat untuk penempatan sensor, kubah sensor panargetan (FLIR) dan pod untuk peperangan elektronik. Dengan dua awak, Calidus B-350 punya lebar bentang sayap 16 meter.
Tapi perlu dicatat, Calidus B-350 yang ditampilkan pada Dubai AirShow 2021 hanya full mockup. Sementara itu, Calidus B-250, adalah varian pendahulu yang punya dimensi dan kekuatan mesin di bawah Calidus B-350. Sekilas, B-250 terlihat mirip dengan Super Tucano, yang tidak mengherankan mengingat kedua pesawat dirancang oleh Joseph Kovacs dari Novaer.
Sebelum perancang B-250 memulai pekerjaannya, Ia diberitahu oleh Calidus bahwa pesawat harus lebih cepat – dengan kecepatan 482 km per jam saat terbang lurus dan rata – tarikan gravitasi 3/+7G dan memiliki teknologi paling canggih di atas kapal. Dengan mesin tunggal turboprop Pratt & Whitney PT6A-68 1.600 hp, B-250 memiliki endurance maksimum 12 jam. Sebagai catatan, Super Tucano juga menggunakan mesin dengan kekuatan 1.604 hp.
Baca juga: Air Tractor AT-802U – Sang Penantang Super Tucano, “Battle Proven” di Langit Papua
Baik Calidus B-250 dan B-350, mengadopsi tampilan avionik dengan teknologi man-to-machine (MMI) ala Mirage-2000 dan F-16 Fightng Falcon. Calidus B-250 dan B-350 berpotensi menarik pembeli dari banyak negara, lantaran pesawat ini tidak seperti para pesaingnya – Embraer A-29 Super Tucano dan Beechcraft T-6B Wolverine, penjualan B-250 tidak diatur oleh International Traffic in Arms (ITAR), dengan demikian Amerika Serikat tidak dapat menentukan siapa yang membelinya. (Bayu Pamungkas)
Kedatangan hercules ke RI ada kartu truf nya waktu itu ,, ya itu tertangkap nya pilot Amerika allan pupe saat ngebantu permesta membombardir wilayah Republik,
Yang kaya gini PT. DI enggak bisa bikin ya? Toh di brazil infonya ada insinyur2 Indonesia di sono ex PT. DI dulu. Avioniknya pake yang perusahaan di surabaya aja. yang milik hawk 100 di cangkok disitu. pokoknya bikin kecepatannya di atas 500 km/jam.
A-10 thunderbolt coba dinego.. mmng dia hny dijual utk pasaran amerika serikat saja. tapi tidak salah terus nego utk beli itu, baiknya secara rahasia, mengingat rahasia nego pembelian hercules jadi hercules pertama dimiliki indonesia di asia ..harus lewat presiden US..