Pacu Jalur Aura Farming di Kapal Selam Kilo Class, Inilah Fakta Menarik ORP Orzel (291)

Viral video joged pacu jalur aura faming yang dilakoni awak kapal selam Kilo class, terlebih pada conning tower kapal selam terdapat bendera merah putih ‘terbalik’, yang menyiratkan Bendera Polandia. Namun, apakah Polandia mengoperasikan kapal selam Kilo class? Ternyata ada fakta menarik tentang ORP Orzel (291), Kilo class yang disebut tertua yang masih beroperasi.

Baca juga: Kapal Selam Rusia Ufa B-588 Tiba di Surabaya, Bukan Kilo Class Biasa, Inilah ‘Improved Kilo Class’

Sejauh catatan yang tersedia hingga 2025, ORP Orzel adalah kapal selam kelas Kilo (Project 877E) tertua yang masih aktif beroperasi di dunia, dan merupakan peninggalan atau warisan perang dingin, kala Polandia masih tergabung sebagai anggota Pakta Warsawa pimpinan Uni Soviet.

ORP Orzel dibangun oleh galangan kapal Krasnoye Sormovo Shipyard di Nizhny Novgorod, Uni Soviet (kini Rusia). Kapal selan ini diluncurkan pada tahun 1985 dan resmi komisioning oleh Angkatan Laut Polandia satu tahun kemudian. Krasnoye Sormovo merupakan salah satu galangan kapal tertua di Rusia (berdiri sejak 1849). Galangan ini terkenal sebagai produsen utama kapal selam konvensional Soviet, termasuk Whiskey class (sejenis yang pernah dioperasikan TNI AL), Foxtrot class dan Kilo class.

ORP Orzel kini menjadi kapal selam Kilo class tertua yang masih aktif di dunia Usianya hampir 40 tahun, dan beroperasi dengan keterbatasan teknis karena belum ada pengganti resmi hingga kini. Kapal selam ini dipertahankan lebih karena kebutuhan simbolik dan pelatihan, bukan kekuatan tempur sesungguhnya. Sebagai catatan, nama Orzel telah digunakan tiga kali sebagai nama kapal selam Polandia.

Sebagai satu-satunya kapal selam aktif milik Angkatan Laut Polandia, ORP Orzel telah menghadapi berbagai masalah teknis yang cukup serius, terutama karena usia tuanya, kendala logistik suku cadang dari Rusia, dan keterbatasan modernisasi. Di antara masalah teknis yang mengemuka adalah masalah pada sistem propulsi, seperti komponen mesin diesel dan sistem pendinginnya sudah tua dan tidak efisien.

Ditambah masalah ketersediaan suku cadang terbatas, terutama karena Rusia sebagai negara pembuatnya tidak lagi menjadi mitra logistik. Kemudian terjadi kerusakan pada motor listrik utama yang menyebabkan kapal sempat tidak bisa berlayar dalam periode tertentu (tercatat insiden 2019–2020). Kebisingan meningkat, menjadikan kapal kurang efektif untuk operasi senyap (stealth).

Pada tahun 2020, terjadi insiden kebakaran ringan di dalam kapal saat sedang dalam perawatan di pelabuhan, kemungkinan besar dari sistem listrik atau kabel tua. Fakta lain yang ditemukan, sistem HVAC (pendingin dan ventilasi) mengalami kerusakan berulang dan sistem peluncur torpedo mulai mengalami keausan, dengan peningkatan kemungkinan malfungsi. Karena sudah beroperasi hampir 40 tahun, struktur lambung tekanan (pressure hull) mengalami kelelahan material.

ORP Orzel pernah dimodifikasi, tapi hanya sebagian (partial upgrade), bukan modernisasi menyeluruh, seperti pada awal 2000-an – 2010-an, beberapa elektronik dan sistem tempur diperbarui, agar kompatibel dengan standar NATO. Berlanjut pada tahun 2014, dilakukan penggantian sensor dan sonar terbatas.

Ada rencana modernisasi lebih luas pada tahun 2017, namun batal karena biaya tinggi, usia kapal tua, dan fokus anggaran ke akuisisi kapal selam baru (program Orka). Mesin dan sistem propulsi diesel-electric tidak diganti total, hanya pemeliharaan dasar dilakukan. Kesimpulannya, ORP Orzel masih aktif, namun tidak dianggap “siap tempur penuh” dan lebih banyak digunakan untuk latihan awak dan tugas terbatas di Laut Baltik. (Bayu Pamungkas)

Korea Selatan Tawarkan Kapal Selam KSS-III Batch II (Jang Bogo Class) ke Polandia, Dibekali AIP dan VLS