YJ-1000-1: Bom Penetrator “Bunker Buster” Andalan Angkatan Udara Cina untuk Shenyang J-16 dan Xian JH-7A

Bom penetrator sebagai penghancur bunker identik dalam operasi serangan udara yang menyasar sasaran terpilih. Dari nama-nama bom penetrator, kebanyakan adalah buatan Amerika Serikat dan Barat, sementara Cina juga punya bom penetrator dengan kemampuan presisi. Salah satu yang relatif baru dan populer adalah YJ-1001-1 dengan berat 1.000 kg.
Diproduksi China South Industries Group (dipasarkan oleh Norinco), YJ-1000-1 (Sebelumnya dikenal sebagai YL-5) adalah penghancur bunker (Bunker Buster) dan target berharga tinggi yang dilindungi. Bom ini mengusung hulu ledak penetrator eksplosif Ttnggi (High-Explosive Penetrator).
YJ-1000-1 mengandalkan sistem pemandu Laser (Laser Guidance) dan/atau Pemandu Inersia/Satelit (INS/Satellite Guidance). Jangkauan luncur maksimum YJ-1000-1 diperkirakan mencapai 20 hingga 40 kilometer (km). Karena YJ-1000-1 adalah bom berpemandu presisi (PGB/Precision Guided Bomb), bukan rudal yang memiliki mesin pendorong, jangkauannya bergantung penuh pada ketinggian dan kecepatan pesawat saat dilepaskan.

Untuk mencapai jangkauan maksimum pesawat tempur (seperti Shenyang J-16) harus melepaskan bom dari ketinggian yang sangat tinggi, biasanya, antara 10.000 hingga 15.000 meter (33.000 hingga 50.000 kaki) atau lebih tinggi.
Sebagai Bom Luncur (Glide Bomb), YJ-1000-1 memiliki sirip kendali dan terkadang sayap kecil untuk membantunya meluncur (glide) setelah dilepaskan. Ketinggian pelepasan yang lebih tinggi memberikan lebih banyak waktu bagi bom untuk meluncur ke arah target. Pelepasan dari kecepatan tinggi (misalnya, kecepatan subsonic mendekati Mach 1) juga membantu mendorong jangkauan lebih jauh.

Jangkauan 20-40 km memungkinkan jet tempur melakukan serangan stand-off, ini berarti jet dapat melepaskan bom bunker buster tersebut dari luar jangkauan sistem pertahanan udara jarak pendek musuh yang mengelilingi target, meningkatkan peluang bertahan hidup bagi pesawat.
Bom YJ-1000-1, karena bobot dan ukurannya yang besar, maka hanya dapat dibawa oleh jet tempur multiperan atau strike fighter yang memiliki titik cantolan (pylon) yang diperkuat dan kapasitas angkut yang memadai.
Jet tempur utama yang terkonfirmasi atau dilaporkan mampu membawa bom ini adalah Shenyang J-16 (Strike Fighter) dan Xian JH-7A/A2 (Fighter-Bomber). J-16 memiliki 12 titik cantolan yang dirancang untuk membawa hingga 12.000 kg persenjataan. Titik cantolan di bawah badan pesawat (centerline) dan di bawah sayap adalah yang paling kuat. Sementara JH-7A memiliki kapasitas angkut eksternal hingga 9.000 kg dan dirancang untuk membawa senjata berat di bawah sayap.
Lain dengan yang kerap disebut di mediia sosial, jet tempur J-10C punya keterbatasan untuk membawa YJ-1000-1, karena Kapasitas angkut J-10C sekitar 6.000 kg. Bom seberat 1.000 kg lebih sering dialokasikan untuk jet yang lebih besar dan stabil (J-16 atau JH-7A) untuk misi penetrasi dan serangan presisi terhadap target yang diperkeras. J-10C biasanya membawa bom presisi ringan (250 kg atau 500 kg) atau rudal udara-ke-udara.
Dalam Angkatan Udara Cina (PLAAF), peran serangan darat berat (seperti serangan bunker) secara eksklusif dialokasikan untuk jet tempur strike fighter yang lebih besar, stabil, dan memiliki daya angkut lebih besar, yaitu Shenyang J-16 dan Xian JH-7A. (Gilang Perdana)
Pertama Kali, F-15E Strike Eagle Uji Peluncuran Bom Anti Bunker GBU-72 A5K, Beratnya 2,2 Ton!


indonesia bunker buster belum ada samsek, dan untuk platfrom hanya seri sukhoi yang memungkinkan