Menhan Prabowo Sambangi Paviliun Brahmos di NAVDEX 2023, Pertanda Akuisisi Sudah Dekat?
|Kilas balik ke Juli 2022, salah satu media di India menyebut Indonesia tengah melakukan pembicaraan intens untuk pengadaan rudal anti kapal supersonik Bramos (Brahmaputra Moskva). Dan menjadikan Indonesia (nanti) sebagai pengguna kedua rudal Brahmos di Asia Tenggara, setelah Filipina. Meski belum ada keterangan resmi dari pihak Indonesia, namun, ada pertanda positif yang terjadi saat pameran pertahanan Naval Defence & Maritime Security Exhibition (NAVDEX) 2023 (20 – 24 Februari) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Baca juga: Media India: Indonesia Akan Menjadi Negara Pengguna Rudal Brahmos Kedua di Asia Tenggara
Mengutip sumber dari Defensemirror.com (23/2/2023), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengunjungi paviliun Brahmos Aerospace di NAVDEX 2023 pada 23 Februari 2023. Meski tidak ada pernyataan tentang rencana akuisisi Brahmos, namun, kunjungan pejabat pertahanan Indonesia telah memicu spekulasi, seperti kemungkinan bahwa rudal jelajah supersonik India – Rusia ini masuk dalam daftar belanjanya.
Sejak tahun 2018, Indonesia telah disebut-sebut telah berminat pada sistem rudal Brahmos. Varian Brahmos yang akan diakuisisi Indonesia diketahui berbeda dengan Brahmos yang dibeli Filipina.
Korps Marinir Filipina mengakuisisi satu baterai Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile), atau varian yang diluncurkan dari darat. Dengan kontrak senilai US$374 juta, satu baterai Brahmos, yang terdiri dari tiga kendaraan peluncur akan ditempatkan sebagai sistem pertahanan pantai.
Sementara Brahmos yang ditawarkan ke Indonesia adalah varian Anti Ship Crusise Missile (ASCM), yang artinya diluncurkan dari kapal perang permukaan. Nah, yang menarik kabarnya tim dari Brahmos India telah mengunjungi galangan kapal di Indonesia untuk mempelajari pemasangan rudal.
Brahmos mampu menghantam sasaran sejauh 300 km (over the horizon target). Bicara kecepatan, rudal ini bahkan bisa melesat dengan kecepatan maksimum Mach 2.8. Secara teori, Brahmos. Untuk menuju sasaran di jarak ratusan kilometer, ketinggian jelajah rudal ini bisa mencapai 14.000 meter, sementara jika sudah mendekati sasaran (terminal phase) ketinggian terbangnya di rentang 5 – 15 meter.
Baca juga: Korps Marinir Filipina Tuntaskan Pelatihan Operator Rudal Brahmos di India
Rudal Brahmos diproduksi oleh Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia. (Haryo Adjie)
Horeee…, Panaas..panaaas😁
Berita akuisisi Brahmos sangat dinanti oleh para pakar, karena memang ini barang sangat murah & stroonk bingiiits, Liaoning aja takut deket2,
Setelah Pinoy beli & terbukti anti Catsa, maka om W sekarang terang2an minati ini rudal, mungkin juga karna sering mantau Indomiliter😁
AMBIIIL…….ARROWHEAD nya uda di panjangngin khan ?! Rugi kalo SubSonic SSMnya.
cocok untuk menambah stok onix, semoga beneran dibeli, hehehe
Mungkin ini opsi pengganti rudal Neptune dari Ukraina karna konfik Ukraina..
@kepo
Rusia terkena sanksi perdagangan semikonduktor berupa kenaikan pajak dan pengurangan ekspor. Imbasnya harga rudal Rusia naik gila-gilaan. Turki saja membeli S400 USD 875 juta perbaterai dari sebelumnya USD 625 juta pra CAATSA
Harga Brahmos USD 3,3-3,5 juta per rudal bandingkan dgn Oniks/Yakhont yang kini diatas USD 5-5,5 juta apalagi harga Klub/Kalibbr yang menurut Wikipedia harganya sudah diatas USD 7,5-8 juta per rudal
Harga rudal Rusia kini sudah mengalahkan harga rudal NATO
Saya berani taruhan itu cuman liat-liat ibarat Ibu-ibu lagi banding-bandingin barang di Pasar padahal sudah beli atau pesan barang yg lain. Jangkauan Brahmos/Yakhont tidak lebih jauh dari NSM atau Exocet. Rudal Subsonik pun masih mampu menghajar Ampe tenggelam kapal besar dg Hanud banyak macam Cruiser Moskva sekalipun dan harganya jauh lebih murah daripada rudal Brahmos/Yakhont. So, Indonesia sebaiknya fokus pada rudal jelajah yg bisa dibawa oleh kapal perang atau pesawat aja.
@nisus
Brahmos itu kolaborasi 3 negara Indihe, Ruskies & Isro
Amriki malah seneng tuh faktanya Pinoy beli juga tak ribut atuh. Justru lebih dari separuh anggaran militer Pinoy hasil malak Amriki
Ente justru halu kegedean
@ganz
Coastal defense
@kepo
MTCR
Paket ekspor Ruskies disunat range jadi 280 km. Jangkauan Brahmos versi ekspor tetap 500 km dengan warhead disunat jadi 200 kg
Neptune juga punya potensi range diatas 300 km tapi tertunda karena invasi Ruskies
@tukang ngitung
MBDA & Turko siap menikung kapanpun