Xian JH-7 “Flying Leopard”: Dirancang dan Dikembangkan Sendiri, Inilah Pembom Tempur Andalan Sang Naga
|Dilihat dari desain sayapnya yang high wing, jelas pesawat pembom tempur ini usianya tak muda lagi, bahkan sekilas nampak dari depan (air intake-nya) mirip Specat Jaguar, inilah Xian JH-7 yang hingga kini masih menjadi andalan AU dan AL Cina di garda terdepan. Dalam Aviadarts 2019 yang digelar awal Agustus ini, JH-7 disebut-sebut disertakan Cina dalam latihan bersama Rusia. Dan kabar terakhir menyebut bahwa Cina telah melakukan upgrade pada sejumlah varian JH-7 yang ditempatkan pada palagan Laut Cina Selatan.
Baca juga: Dengan Radar AESA, Shenyang J-11D Disebut-sebut Lebih Hebat dari Sukhoi Su-35
Dikutip dari janes.com (12/8/2019), disebutkan Cina melakukan upgrade pada JH-7 yang mencakup modifikasi pada sistem komputer misi, pasokan daya, dan kemampuan pasca-pemrosesan radar. Kesemuanya ditujukan guna untuk meningkatkan integrasi pada perangkat electronic countermeasure (ECM) pods.
JH-7A buatan Xi’an Aircraft Industrial Corporation (XAC) adalah pesawat twin jet yang memasuki layanan AL dan AU Cina pada tahun 2004. JH-7 asli pertama kali terbang pada tahun 1988. Kemampuan pesawat ini diandalkan untuk misi peperangan anti kapal, pasalnya JH-7 dapat membawa empat rudal anti kapal sekaligus bersama persenjataan lainnya yang disematkan pada hard point. Beberapa foto-foto JH-7A yang beredar meyakinkan bahwa lebih 200 unit peseawat ini dioperasikan dengan platform yang dilengkapi pod ECM.
Berbeda dengan rintisan pesawat tempur Cina yang kebanyakan merupakan copy-an langsung dari produk Rusia, maka JH-7 dikembangkan dari kebutuhan Cina untuk memiliki pembom tempur dua kursi yang yang dirancang dan dikembangkan sendiri. Produk akhirnya menjadi Xian JH-7 “Flying Leopard” (kode NATO Flounder) yang pertama kali terbang pada 14 Desember 1988.
Pesawat ini resmi sendiri diperkenalkan pada tahun 1992 dan digunakan oleh People’s Liberation Army Naval Air Force (PLANAF) dan People’s Liberation Army Air Force (PLAAF). Model produksi JH-7 yang asli sejak itu telah di-upgrade menjadi JH-7A yang memiliki bentuk yang jauh lebih baik. Sedangkan untuk JH-7B hingga saat ini masih dalam pengembangan.
Cikal bakal kelahiran Xian JH-7 diawali pada dekade 70-an, dimana PLAAF membutuhkan pesawat pembom tempur baru untuk menggantikan Harbin H-5 dan Nanchang Q-5. Kebetulan, Cina kala itu tengah menyelenggarakan program pembangunan dalam negeri dan singkat cerita, program ini disahkan pada 19 April 1983 oleh pemimpin saat itu, Deng Xiaoping.
Selain untuk memenuhi permintaan dari PLAAF, program pengembangan Xian JH-7 ini juga bertujuan untuk menggunakan mesin turbofan British Rolls-Royce Spey yang baru saja diimpor pada saat itu.
Sebagai kontraktor utama pembuatan pesawat ini adalah Xi’an Aircraft Industrial Corporation (XAC) dan 603rd Aircraft Design Institute (yang kemudian berganti nama menjadi First Aircraft Institute of AVIC-I).
Seperti halnya Panavia Tornado, JH-7 dioperasikan oleh dua awak, yaitu pilot dan weapon operator. Dari segi kemampuan, JH-7 dapat membawa aneka rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan, bom dan rudal anti kapal. Secara keseluruhan, dengan 9 hard point payload senjata yang dibawa bisa mencapai angka 9 ton. Sebagai senjata organik adalah 1× 23mm twin-barrel GSh-23L dengan 300 peluru.
Dengan disokong dua mesin Xian WS-9 afterburning turbofans, JH-7 dapat melesat dengan kecepatan maksimum Mach 1.75 dan. Dengan kapasitas bahan bakar penuh, radius tempur yang dicapai 1.760 km. Pesawat ini dapat terbang dengan ferry range sejauh 3.700 km dan ketinggian terbang maksimum 16.000 meter.
Seiring dengan perjalanan waktu, Xian JH-7 kini hadir dalam beberapa varian, yaitu JH-7A, JH-7B, JH-7E, FBC-1 (Fighter/Bomber) Flying Leopard, dan FBC-1A Flying Leopard II. Bersama dengan pembom strategis Xian H-6K, jet tempur Shenyang J-11D, dan Chengdu J-20, JH-7 ikut aktif dalam bagian gelar kekuatan armada Cina di kawasan Laut Cina Selatan. (Nurhalim)
om TN. PHD….episode mari berhitung kpn ada lagi ya…
mesin roll royce…..
Peran pembom sebenarnya bisa digeser dengan rudal. masalahnya daya jangkau rudal dibatasi sampai 300 km sama yang punya rudal antar benua (miris!)
Karena jarak jangkau terbatas, merupakan pilihan taktis untuk menggunakan drone karena belum ada batasan jarak jangkau drone.
Indonesia selalu murah meriah. Itulah semboyan bangsa ini yang sudah mengakar dan menjadi gen dan terekam mesra dalam DNA-nya,
selain doyan gratisan dan ngutang, pastinya.
Dan “kebersamaan” yang menguntungkan.
Jadi drone yang dibekali bom blo’on atau drone-nya sendiri yang jadi blo’on adalah pilihan yang patut dipertimbangkan.
Lebih nikmat lagi kalau barang hibah.
kayak sukhoi ya bawa rudal anti kapal
jangan kayak f 16 kemana2 cuman bawa bom bodoh,paling cuman maveric.kapal perang kalau disalvo sekaligus empat,wah repot itu kapal sedangkan pesawatnya langsung kabur,wih….wih….wih…..pantesan tni sangat cinta sama sukhoi,walaupun kata fans asu eh usa sukhoi mahal,ribet,dan bla…bla….bla… tapi negara lain sekarang hormat dan gemetar semenjak tni pake sukhoi,selain lengkap rudalnya dan mantap bodinya dan jauh jangkauannya dan sangat canggih melebihi pesawat barat yg letoi dan banyak peraturannya.
gak salah deh kalau sukhoi ditambah lagi yg banyak buat pertahanan negara bukan patroli doang dan parade,tni seleranya tinggi dan mantap pilihannya………
apapun komennya tetap sukhoi dihati tni yg lain mah ketinggalan,sukhoi dilawan mana bisa…..
Makanya pas operasi di timles tembak orang jangan asal tarik pelatuk, orang mau ziarah ke kubur malah dibantai di aceh orang baru diduga gam sudah disekolahkan, pas diembargo mulai deh playing victim ckckck pantesan diketawain terus sama tetangga
Kekinian indomiliter malah malang melintang mengupas alutsista milik luar negeri juga. Padahal gw wktu itu msh inget om admin bilang klo indomiliter hanya akan membahas alutsista yg dimiliki dalam negeri saja… hehehe saya cyka
>>Secara keseluruhan, dengan 9 hard point payload senjata yang dibawa bisa mencapai angka 9 ton<<
"Semacam rafale apa F-15 SE……..🤔"
@admin
Min rikues artikel “duel mawut” gripen C vs J10C di thailand 🤗🤗🤗
Langsung admin kabulin nih —> https://www.indomiliter.com/jajal-dogfight-j-11-sukhoi-su-27-kalah-telak-dari-gripen-ini-dia-sebabnya/
Yang versi rematch nya (2019) dong min, wong laganya baru mau akan dimulai koq 🤷
Kali pasti lebih seru karena kedua AU menurunkan pesawat AEW 👍🏻👍🏻👍🏻
Desainnya gadogado dari Tornado, Jaguar dan Mig25/31.
Sayangnya nasib bomber buat TNI AU tidak jelas sedangkan buat TNI AL dicoret dalam MEF perubahan
Para fansboy ruskie berdoalah yang rajin semoga Wing 400 bomber jangan dicoret ya! Sudah dicentang lho yang artinya bisa jadi tidak dilanjutkan. Justru wing 400 bomber adalah harapan terakhir Rosoboron buat menambah jumlah sukhoi. Atau malah bisa jadi bernasib sama seperti di TNI AL yang digantikan oleh pesawat yang paling dibenci para fansboy ruski
Bomber? Buat apa? Bukankah semua pespur kita bisa untuk menjatuhkan bom?
Juga nanti pesawat strategic surveilance kita yang akan dibeli nanti juga bisa menjatuhkan bom.
Yang terpenting sekarang ini lengkapi dulu shorad dan vshorad kita, sebab itulah yang akan jadi penangkal bomber yang terbang rendah.
Memangnya kita ada rencana menghidupkan kembali pesawat bomber seperti era orde lama
Ada. Mef era presiden sby acuannya kekuatan udara jaman orde lama
Auri dengan 22 tu16 direncanakan 2 ska wing 400 bomber yg kemungkinan diisi 24 su34 di bawah kendali kohanudnas tapi kini di mef perubahan dicentang tidak hanya satu tapi dua centangan yang artinya terancam sangat besar untuk dicoret
Alri dengan 12 gannef sebagai submarine killer rencana diemban 24 s3 viking dan 28 il28 sebagai torpedo bomber diperankan oleh 24 su32fn. Tapi 24 viking dan 24 platypus dalam mef perubahan digantikan 24 pesawat tempur yang silakan tebak saja sendiri
Saya setuju klo AU kembali mengaktifkan skuadron pesawat pembom strategis seperti yg di era orde lama dulu.. bayangkan, kita udh bisa membuat bom tololnya dalam jumlah yg banyak. Sekarang tinggal pembawanya saja yg blm punya.. jangan pakai alasan “kan udh ada sukhoi”, pesawat sukhoi sejatinya buat melawan pesawat tempur lain. Role pembom itu nomor 3 untuk sukhoi
Bom tolol 🤔🤔🤔….bom kenthir maksutnya ya bro @daedalus 🤷