US Navy Serahkan Unit Perdana CN-235 MPA Hasil Konversi ke Angkatan Udara Malaysia
|
Setelah PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil menuntaskan konversi unit perdana CN-235-200 milik Angkatan Udara Malaysia (TUDM) pada 28 Maret 2022, kini giliran waktu penyerahan pesawat Maritime Patrol Aircraft (MPA) tersebut kepada pihak TUDM. Namun, penyerahan tersebut bukan dilakukan oleh PT DI.
Rupanya yang menyerahkan unit perdana CN-235 220 varian angkut yang dikonversi menjadi varian MPA adalah Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Dikutip dari southernmarylandchronicle.com (4/8/2022), disebutkan Naval Air Warfare Center Aircraft Division telah mengirimkan pesawat angkut militer serbaguna CN-235 Angkatan Malaysia pertama yang diubah menjadi platform patroli maritim.
Diagarap oleh PT DI, penyerahan ini hanya tiga setengah tahun setelah AS menandatangani Letter of Offer and Acceptance untuk mulai meningkatkan kemampuan dan interoperabilitas pasukan AS dan Malaysia.

Program konversi ini difasilitasi oleh US Navy Building Partner Capacity program, yang sejalan dengan Inisiatif Keamanan Maritim pemerintah AS, yang dimaksudkan untuk membantu pemerintah Malaysia dalam meningkatkan keamanan maritim dan kesadaran domain maritim di Zona Ekonomi Eksklusif Malaysia.
Proyek untuk mengintegrasikan upgrade Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) ke dalam pesawat dilakukan oleh TUDM bekerja sama dengan Naval Air Systems Command Security Cooperation Office dan Naval Air Warfare Center Aircraft Division (NAWCAD) AIRWorks.
Upgrade termasuk suite misi pengawasan maritim, radar pengawasan maritim, kubah electro-optical infrared, datalink line-of-sight, dan stasiun operator sistem misi roll-on/roll-off.
Tiba di Bandung pada awal September 2020, satu unit CN-235-200 milik Angkatan Udara Malaysia (TUDM) telah sukses menjalani program konversi. Sementara dua unit pesawat lainnya, ditargetkan penyelesaian dan delivery-nya pada bulan April dan Mei 2022.
Ketiga CN-235 Malaysia yang dikonversi mengacu pada standar sistem dan perangkat intai yang ada di CN-235 220 MPA milik Puspenerbal TNI AL.
Baca juga: Keturunan CN-235, HC-144 Ocean Sentry Mendapatkan Upgrade Sistem Setara Super Hercules
Karena mengacu pada sistem sensor dan intai yang ada di CN-235 220 MPA TNI AL, berikut beberapa fitur yang kemungkinan besar akan disematkan pada CN-233 MPA Malaysia. Untuk FLIR (Forward Looking Infrared), yang bakal diadopsi adalah jenis Star SAFIRE 380HD. (Bayu Pamungkas)
Admin ngantuk ?
Kok judulnya US Navy yang menyerahkan pessawat ? Bukannyaa PT DI ? 😁
Yang punya program ini adalah Amerika Serikat, PT DI sebagai pelaksana kontrak, maka penyerahan secara resmi dilakukan oleh AS (US Navy) selaku inisiator program.
Judulnya salfok.. Usal navy
Ya Anda harus cermat, PT DI sebagai pelaksana kontrak, yang menyerahkan resmi tentu harus yang punya program konversi 🙂
mungkin ongkosnya dibayarin Amrik dan sekalian diperiksa dulu biar gak jadi senjata makan tuan alias tetep bisa di monitor kemampuannya.
Ini kan pesawat Malaysia tapi yang danain upgrade Amerika, nah yang ngerjain projek PT. DI
“……Sementara dua unit pesawat lainnya, ditargetkan penyelesaian dan delivery-nya pada bulan April dan Mei 2022….”
Berarti dua unit kedua dan ketiga juga sudah diserahkan juga ya……..
targetnya begitu, realisasi sudah delivery atau belum, masih belum ada kabar
Kelihatan banyak komentator yang cuma baca judul doang.
Konversi ini adalah pesanan AS (US Navy), mereka yg punya program, walaupun barang yang dikonversi punya Malaysia. PTDI cuma pelaksana di lapangan.
Program konversi dibiayai oleh US Navy… mungkinkan TLDM merupakan perpanjangan tangan dari US Navy untuk mengawasi LCS dan Selat malaka????