Turki Siap Produksi “Kargi” – Drone Kamikaze Anti Radiasi dari Desain Drone Israel
|Meski berseberangan tentang Palestina, nyatanya Turki dan Israel punya jalinan kerja sama yang erat di bidang pertahanan. Sebut saja belum lama ini, Lentatek, manufaktur drone asal Turki telah memperkenalkan apa yang disebut sebagai Kargi, jenis drone kamikaze anti radiasi, dimana Kargi dirancang berdasarkan drone sejenis asal Israel, Harop, produksi Israel Aerospace Industries (IAI).
Baca juga: Bungkam Sistem Radar Cina di Pesisir, Taiwan Siapkan Armada Drone Kamikaze Anti Radiasi
Dikutip dari savunmasanayist.com (6/6/2022), disebut bahwa Kargi adalah hasil lokalisasi dari drone buatan luar negeri (Harop). Di tangan Lentatek, komponen penting yang mencakup subsiste seperti RF (radio frequency) Seeker, Destruction System, Flight Engine, Launch Engine (Booster), Link System, Propeller dan Fuel Tank, kesemuanya telah dikembangkan secara nasional oleh Turki.
Kargi pun telah melakoni tahapan terban perdana pada awal 2018, dan setelah melewati berbagai uji coba yang intensif, maka Lentatek telah menetapkan bahwa drone kamikaze penghancur instalasi radar lawan ini sudah siap masuk tahap produksi massal pada tahun ini.
Pihak Lentatek menyebut bahwa mulai dari pesawat, sistem pendukung di darat, navigasi, perangkat lunak dan desain sistem kendali penerbangan, kesemuanya telah dikembangkan di dalam negeri.
Sebagai drone kamikaze anti radiasi, Kargi akan melakukan misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses) dan DEAD (Destruction of Enemy Air Defenses) untuk sistem pertahanan udara lawan. Selain itu, pemusnahan berbagai sasaran penting strategis merupakan salah satu tugas Kargi.
Seperti halnya Harop buatan Israel, Kargi punya endurance terbang selaa 6 jam, datalink dua arah dan sistem komunikasi SATCOM, dan kemampuan canggih seperti berkeliaran (loitering) dan anti jamming proses selama pencarian target. Harop punya jarak jelajah 1.000 km, maka Kargi diperkirakan punya kemampuan yang serupa.
Seperti pada sistem yang setara, Kargi diluncurkan dengan cara dipisahkan dari tabung peluncurnya berkat dorongan mesin roket booster, dan setelah naik di ketinggian, drone ini akan menyalakan mesinnya sendiri (PG50 engine) dan dapat dipindahkan ke kendali misi. Dengan melakukan aktivitas loitering di area yang diinginkan, Kargi akan mendeteksi target dengan radar pasifnya, dan juga akan dapat menghancurkan sistem peperangan elektronik lawan. Untuk metode peluncuran, Kargi juga dapat dibuat mobile dengan cara dipasang pada dudukan belakang truk.
Baca juga: Israel Kecolongan, Oknum Dalam Negeri Jual Drone Kamikaze ke Sebuah Negara di Asia
Selain penghancuran target, Kargi juga akan dapat melakukan misi tekanan untuk elemen pertahanan udara musuh. Elemen musuh seperti radar pertahanan udara, kendaraan kendali komando, kendaraan penghubung dan radar kendali tembakan (fire control radar) yang mendeteksi Kargi di udara akan mati sendiri karena ini adalah kemampuan pertahanan diri paling sederhana bagi jenis amunisi anti radiasi. (Bayu Pamungkas)
Ada yang ributin bising
Sudah ada 2 negara demo kamikaze drone ke kita yakni Sino & kalkun. Baik platform boxer ataupun Rotax engine platformnya engine 2 tak yang suaranya lumayan bising daripada 4 tak. Itu adalah mesin standar kamikaze drone
Yang bising saja bisa merepotkan Patriot dan bikin babak belur Pantsir & Buk
Kurang kerjaan!!
Fungsi SEAD nih seperti yang dipraktekkan Israel menggunakan kamikaze drone bikin babak belur Pantsir & Buk. 2 kali pula sukses besar
Sudah terbukti kalau mau maju & mandiri industri pertahanan kudu gandeng Israel. Nih seperti Taiwan, UEA, Afrika Selatan, Polandia, Brasil, Kroya, Vietnam, India, Turki bahkan Iran
Kalau lelet seperti sekarang biisa-bisa 25-30 tahun kedepan kita bakal disalip Pinoy. Mereka punya komitmen dgn roadmap jelas
Wah.. Nggk bisa komentar yg high level/high profile nih kayak orang2 lain. Gini aja… Mesinnya konfigurasi boxer. Letak businya di atas silinder head, berarti 2 tak, perlu oli samping. Ada plat2 pendingin, air cooled, berarti bising. Mesinnya kok dibiarkan terbuka gitu, gimana tu…. Kuatir overheat mungkin, soalnya rotornya di belakangnya mesin itu.
Bismillah pengembangan panser anoa dapat memanggul rudal MLRS s.8,rudal JAVELIN sehingga dapat anti tank dan serangan udara,pengembangan produk seperti truk KIA m.250 dapat dicoba kembangkan bersama Korea Selatan sebagai truk Rumkit lapangan ada ruang bedah medis dan pemeriksaan kesehatan.kenapa tidak coba dikembangkan dan ajak joint produksinya
Bismillah kenapa tidak dikembangkan n.235 MPA,.n
219 MPA dengan kempuan seperti Fokker f.50 MPA dengan alutsista yang dibawa seperti….sebut saja torpedo Mk44/Mk46, Stingray, A244/S, rudal anti kapal AM39 Exocet, AGM-84 Harpoon, atau Sea Eagle. Untuk melibas kapal selam, Fokker F50 MPA dapat menjatuhkan sonobuoy guna mendeteksi posisi kapal selam… Sehingga bertambah kekuatan TNI Al lebih percaya diri dengan n.235 MPA maupun n.219 MPA.