Guna menandingi hegemoni Amerika Serikat dan memantapkan propaganda, Beijing lumayan banyak merilis beragam alutsista canggih. Namun, di balik kabar adopsi alutsista canggih, militer Cina rupanya masih menggunakan senjata konvensional, bahkan yang satu ini layak disebut sebagai salah satu senjata manpack tertua. Yang dimaksud adalah senjata penyembur api (flamethrower). Disebut sebagai salah satu senjata tertua, lantaran debut perdana senjata penyembur maut ini sudah eksis sejak era Perang Dunia I. (more…)
Kilas balik ke tanggal 9 Januari 2020, saat itu Iran melancarkan serangan rudal balistik (Fateh-313 dan Qiam-1) ke pangkalan militer Ain al-Asad dan pangkalan militer Arbil di Irak. Kedua pangkalan militer merupakan basis dari pasukan Amerika Serikat. Serangan Iran dilakukan sebagai pembalasan atas tewasnya Jenderal Qasem Soleimani oleh rudal Hellfire R9X Ninja “Flying Ginsu” yang dilepaskan drone tempur MQ-9 Reaper di Bandara Baghdad. (more…)
Amerika Serikat sepertinya sedang gandrung menguji coba bom udara, selain telah merampungkan sertifikasi desain pelepasan bom nuklir dari jet tempur stealth F-35A Lightning II, ada kabar bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) untuk pertama kalinya melakukan uji coba peluncuran bom anti bunker (bunker buster bomb) jenis baru, GBU-72 Advanced 5K (A5K) Penetrator dari jet tempur F-15E Strike Eagle. (more…)
Sebagai alutsista strategis, adalah wajar bila basis kapal selam ditempatkan secara tersembunyi, atau minimal jauh dari tangkapan sembarang mata. Bila Anda masih ingat, di Perang Dunia II, Nazi Jerman secara spektakuler membangun fasilitas dermaga terowongan (bunker) untuk armada U-Boat di Saint Nazaire, Perancis. Pembangunan dermaga bunker untuk kapal selam dimaksudkan untuk melindungi dari serangan udara dan yang terpenting lagi, menjaga aspek kerahasiaan dari upaya spionase. Dan, rupanya model basis dermaga bunker untuk kapal selam, kini telah diadaptasi oleh Cina. (more…)