Sebuah pos (benteng) militer Amerika Serikat yang jarang dibicarakan di gurun pasir di ujung timur laut Yordania telah menjadi fokus perhatian setelah serangan drone kamikaze yang menewaskan tiga pasukan AS dan melukai sedikitnya 34 lainnya pada 28 Januai 2024. Pos tersebut dikenal sebagai Tower 22, nama yang terkesan janggal. Nah, seperti apakah sebenarnya Tower 22? (more…)
Buntut dari perang di Ukraina rupanya telah memaksa Angkatan Darat AS (US Army) untuk mengembangkan jenis senjata baru untuk infanteri. Tidak itu saja, ada permintaan khusus bahwa jenis senjata ini harus cepat dapat diimplementasi, yakni harus sudah ada di tangan prajurit pada tahun 2024. Mencermikan situasi yang mendesak pada kelompok senjata anti tank. (more…)
General Dynamics Land Systems (GDLS) pada 29 Juni 2022 mengumumkan telah terpilih untuk memasok tank ringan dalam desain Mobile Protected Firepower (MPF) untuk kebutuhan Angkatan Darat AS (US Army). Dan pada hari Kamis lalu (8/6/2023), Pentagon telah resmi memberi nama MPF sebagai M10 Booker, dengan penenakan bahwa ranpur ini bukan hanya sebatas tank ringan. (more…)
Dalam gelar operasinya, setiap peleton infanteri Angkatan Darat AS (US Army) akan dilengkapi minimal satu unit drone intai. Dan drone yang dimaksud adalah sebuah drone mini quadcopter RQ-28A. Secara tampilan tidak ada yang terlalu spesial dari RQ-28A, terlebih basis drone ini adalah drone komersial X2D produksi Skydio. Namun, karena menjadi standar US Army, menjadi menarik untuk mengulas RQ-28A Short Range Reconnaissance (SRR) quadcopter drone system. (more…)
Ada kabar anyar dalam jagad dunia pesawat sayap putar Negeri Paman Sam, diwartakan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) telah memilih Bell untuk membangun pesawat tiltrotor generasi (vertical lift aircraft) terbaru yang bakal menggantikan UH-60 Black Hawk, yang notabene telah dioperasikan AD AS dalam beragam operasi militer perang dan selain perang sejak tahun 1970-an. (more…)
Gangguan berupa jamming pada sinyal GPS (Global Positioning System) saat operasi militer tak hanya dialami oleh awak pesawat udara dan helikopter. Lain dari itu, pasukan yang berjibaku di permukaan, baik dari unsur infanteri, kaveleri dan artileri, juga kerap mendapat imbas buruk dari sinyal GPS yang di-jamming, seperti misalnya kesulitan mendapatkan navigasi yang tepat. (more…)