M10 Booker – Tank Ringan Terbaru untuk Dukungan Infanteri Angkatan Darat AS
General Dynamics Land Systems (GDLS) pada 29 Juni 2022 mengumumkan telah terpilih untuk memasok tank ringan dalam desain Mobile Protected Firepower (MPF) untuk kebutuhan Angkatan Darat AS (US Army). Dan pada hari Kamis lalu (8/6/2023), Pentagon telah resmi memberi nama MPF sebagai M10 Booker, dengan penenakan bahwa ranpur ini bukan hanya sebatas tank ringan.
Baca juga: General Dynamics Menangkan Proyek Pengadaan Tank Ringan untuk Angkatan Darat AS
Butuh waktu empat tahun bagi US Army untuk akhirnya memilih M10 Booker, dan ranpur ini dirancang untuk memberikan dukungan tembakan bagi pergerakan pasukan infanteri. Oleh para analis, M10 Booker menghadirkan kombinasi dari cita rasa ranpur BMP-2 era Soviet dan mini Abrams.
M10 Booker dalam konsepnya dikerahkan untuk membantu brigade infanteri memulai atau menyelesaikan pertempuran di medan perang abad ke-21. Ini adalah bagian dari dorongan yang lebih besar untuk memperbarui cara Angkatan Darat melakukan pergerakan tempur, dan bertempur saat di sana.
“M10 Booker adalah kendaraan lapis baja yang dimaksudkan untuk mendukung Tim Tempur Brigade Infanteri kami dengan menekan dan menghancurkan benteng, sistem senjata, dan rute parit, dan kemudian memberikan perlindungan sekunder terhadap kendaraan lapis baja musuh,” kata Mayor Jenderal Glenn Dean, program pejabat eksekutif Sistem Tempur Darat Angkatan Darat.
Meskipun bukan kendaraan US Army pertama yang diberi nama untuk dua orang – Stryker. Booker adalah yang pertama diberi nama untuk veteran pasca-9/11, Sersan Staf. Stevon Booker, terbunuh dalam aksi perang yang brutal di Irak pada tanggal 5 April 2003, selama Thunder Run di Bagdad. Booker, yang menggunakan tank Abrams, kemudian dianugerahi Distinguished Service Cross.
Selain itu, Booker juga dinamai untuk Robert Booker, yang dianugerahi Medali Kehormatan setelah tewas dalam aksi di bawah tembakan senapan mesin berat di Tunisia pada 9 April 1943, selama Perang Dunia II.
Sifat keberanian kedua prajurit – terbunuh dalam pertempuran infanteri yang kejam,, menggarisbawahi kebutuhan akan kendaraan seperti Booker. Dengan meriam utama 105 mm dan sasis lapis baja yang mengingatkan pada BMP-2 Soviet (terkenal karena hampir tidak dapat ditembus dari depan), Booker dirancang untuk memberi infanteri bantuan tembakan yang diperlukan untuk menembus rintangan atau posisi apa pun.
M10 Booker bukan tanpa masalah dalam pengembangannya. Sempat ada masalah di mana gas beracun akan mengisi kubah setelah senjata utama ditembakkan dan masalah lain di mana kendaraan akan terlalu panas dalam kondisi kinerja yang tinggi. Namun, kedua masalah itu telah diselesaikan setelah para insinyur memperbaiki masalah aliran udara di bagian belakang M10.
Baca juga: Angkatan Bersenjata Filipina Resmi Tampilkan Tank Ringan Sabrah
Kubah meriam M10 Booker akan diproduksi di Ohio dan lambung di Michigan, dan ranpur akan dirakit di Alabama. Setelah produksi mencapai kapasitas penuh, Angkatan Darat berharap dapat memproduksi tiga M10 baru per bulan.
Produksi kendaraan dimulai awal tahun 2023, dan Angkatan Darat mengharapkan pengiriman pertama pada tahun 2024. Para perencana mengharapkan satu batalion penuh dari 42 unit Booker tersedia pada akhir tahun 2025, dan pada akhirnya berharap untuk mengirimkan lebih dari 504 unit M10 Booker. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Eurofighter Typhoon Akan Dilengkapi Radar AESA Baru, Leonardo ECRS MK2 “World Class Radars”
4 Comments | Apr 23, 2023
-
Kamov Ka-52M – Tampil Lebih Sangar dengan Menggotong Rudal Jelajah Jarak Jauh
19 Comments | Jun 17, 2020
-
Russian Helicopters Sukses Uji Coba Drone Copter BAS-200, Mampu Terbang Sejauh 80 Km
No Comments | May 19, 2023
-
Hari ini 33 Tahun Lalu, Boeing C-17 Globemaster III Sukses Terbang Perdana di California
No Comments | Sep 15, 2024
Perang jaman now, MBT jadi sasaran empuk drone dan artileri. Mending tank2 model begini, selain lincah, msh memiliki daya tembak yg mumpuni, jg ngga akan sesuai klo pake MBT jika kena rudal atau drone.
namanya “JOROK” 😂😂😂
Saingan Harimau Hitam nih… untuk hutan tropis macam Indonesia memang Medium tank lebih cocok, karena bobot yang lebih ringan sehingga mudah untuk aksi dan mobilisasinya
Lapisan bajanya setebal berapa mm nih? Jaga2 kalau ada ATGM Kornet menyerang yang bisa menembus baja setebal 12 centi meter! Ya ampuuuunnn…. Ngeri….ngeri…kesianlah nasib crew di dalamnya. Nggak tega….nggak tega. Kesian.
Lol copyan tank ringan China ztq 15!