Singapura Kembangkan FORT, Robot Sasaran ‘Pintar’ untuk Pertempuran Jarak Dekat

Seiring dengan tantangan yang kian dinamis, pola Pertempuran Jarak Dekat (PJD) alias Close Quarter Battle (CQB) dipastikan akan semakin meningkat. Guna menjawab tantangan tersebut, pola pelatihan ‘tembak-menembak’ jarak dekat ini harus difasilitasi secara memadai, semisal tanpa area simulasi latihan yang ideal, boleh jadi kecakapan personel pasukan khusus akan tumpul. Dan salah satu instrumen yang penting dalam simulasi CQB adalah tersedianya target yang mengasosiasikan sosok teroris atau pasukan lawan.

Baca juga: Tak Ingin Ketinggalan, Politeknik Kodiklatad TNI AD Tampilkan Corner Shot Pistol

Tentu model target seperti di atas sudah jamak dalam simulasi CQB, baik pada pola pertempuran indoor dan outdoor perkotaan, ini yang menjadi andalan dalam pelatihan pasukan khusus. Nah, rupanya tantangan operasi yang kian meningkat, menuntut target CQB untuk bisa punya kemampuan ‘lebih.’

Yang dimaksud lebih adalah target alias sasaran kini bukan obyek statis, melainkan yang bakal dihadapi pasukan khusus adalah robot. Ternyara juga bukan sekedar robot, lebih tajam lagi kemampuan robot ini bisa menjalankan moda layaknya drone. Dan inilah yang baru saja dirilis oleh ST Engineering (Singapura) dengan inovasinya yang diberi label Force on Robotic Target (FORT).

Sistem robot FORT berjalan menggunakan basis lingkungan lewat 3D mapping. Robotnya sendiri melaju dengan teknologi autonomous (otonom), termasuk dapat melalui beberapa rintangan di medan indoor dan outdoor. Kesemua itu dapat dilakukan berkat adopsi sistem roda penggerak dan sensor berbasis kamera.

Bukan sekedar target yang ‘pasrah’ ketika ditembaki, hebatnya FORT dapat melakukan ‘tembakan’ balasan. Yang dimaksud balasan tentu bukan robot melepaskan peluru, melainkan tembakan balasan dilakukan sang robot dengan sinar laser.  FORT sendiri terhubung langsung ke pusat kendali latihan (EXCON), disini pergerakan robot dapat di monitor, termasuk pengerahan beberapa FORT dalam pola pertempuran.

Dikutip dari Janes.com (6/4/2019), Tan Yuh Cherng, General Manager of Training & simulations ST Engineering Electronics menyebutkan, rancangan pengembangan FORT telah dirintis sejak tahun 2015.

Baca juga: Komodo D5 – Intip Dari Dekat Senapan Serbu PJD “Made In Bekasi”

ST Engineering tak sendiri dalam pengembangan FORT, setidaknya untuk teknologi live-fire target menggunakan solusi dari Theissen dan laser communication solutions dari Zeltech. Rencananya FORT akan digunakan dalam pelatihan pasukan khusus Singapura, Special Operations Force. (Gilang Perdana)

3 Comments