Tak Ingin Ketinggalan, Politeknik Kodiklatad TNI AD Tampilkan Corner Shot Pistol
Untuk melengkapi persenjataan lini pasukan khusus, corner shot jelas bukan barang baru lagi, guna menghadapi Pertempuran Jarak Dekat (PJD) atau CQB (Close Quarter Battle), beberapa satuan elite TNI sudah mengadopsi corner shot. Namun corner shot dalam label “CornerShot” yang digunakan TNI saat ini masih buatan luar negeri. Berangkat dari kebutuhan operasi PJD, Politeknik Kodiklatad TNI AD di Malang, telah merilis corner shot pistol yang dibuat berdasarkan penelitian dan produksi internal.
Baca juga: CornerShot – Tembak Sasaran dari Balik Tembok, Inilah Senjata ‘Petarung’ Jarak Dekat
Resminya corner shot Kodiklatad masih berstatus prototipe, dan termasuk dalam proyek Litbanghan TNI AD tahun 2016. Tak berbeda dengan CornerShot lansiran Israel, senjata khas perang urban ini dapat memberikan lindung tinjau dan lindung tembak. Sementara dari aspek persenjataan, corner shot buatan TNI AD ini dapat dipasangkan dengan tiga jenis pistol, yaitu Glock all series, Pindad G2 Combat dan G2 Elite, kesemuanya adalah pistol di kaliber 9 mm. Sebagai perbandingan, CornerShot yang digunakan satuan elite TNI saat ini dapat dipasangkan dengan pistol Glock 17/19, SiG Sauer P226/P228, Bull Grand Cherokee, Beretta 92F, dan FN Fiveseven.
Bagian ‘laras’ yang bisa ditekuk (dibelokkan) ke kiri dan ke kanan jelas menjadi ciri corner shot Kodiklatad. Penembak yang terlatih, dapat membelokkan bagian laras ke kanan dan kiri secara cepat, masing-masing sudut dapat dibelokkan 60 derajat dengan mekanisme traversing.
Selain ‘laras’ yang dapat ditekuk, komponen vital dari sistem senjata ini adalah teknologi kamera. Politeknik Kodiklatad memilih kamera dengan tipe wireless mini DVR. Ukuran LCD screen-nya 2,5 inchi dengan resolusi 800×480 pixels. Sebagai sumber tenaga, dipercaya baterai 5V DC dengan kekuatan 3200 mAh. Dengan daya baterai yang ada, corner shot ini dapat digunakan non stop selama lima jam. Guna mendukung peperangan di malam hari, teknologi corner shot ini telah dilengkapi enam lampu LED (tactical light) yang dapat menjangkau jarak delapan meter.
Corner shot ini ditampilkan dalam Pameran Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan (28-29 Agustus 2018). Dari desain, terlihat perancang corner shot tetap ingin memperlihatkan ciri khas senapan serbu SS-1, terlihat dari rancangan popor lipatnya.
Secara umum, bobot corner shot tanpa pistol adalah 3,2 kg. Sementara bila dipasangkan dengan pistol Glock G-17 maka bobotnya menjadi 3,85 kg; kemudian dengan Pindad G2 Combat menjadi 4,1 kg; dan dengan Pindad G2 Elite menjadi 4,15 kg. Bila direntangkan, panjang keseluruhan corner shot mencapai 920 mm. (Haryo Adjie)
Kamera sama LCDnya ga support HD. Jadi harus jeli liat musuh yg ngumpet dibelakang tembok.
Self-Propelled “Sprut-SDM1” for Indonesia
Self-Propelled “Sprut-SDM1” for Indonesia
kenapa tidak dipasang senjata ss3 utk corner. ..jgn hanya pistol. mksdnya kl corner turut menyertakan utuh ss3 (ss3 ikut belok kanan dan kiri) tetapi alat genggaman ttp di tangan (tidak bergerak)
Secara, tidak masuk diakal bahwa corner shot menggunakan rifle karena corner shot itu cuman aksesoris tambahan yg cumn ditempel dirifle dan membantu misi jarak dekat karena jaman pd2 ada percobaan menggunakan gun barrel yg dimiringkan supaya bisa menembak seperti corner shot nyatanya tidak reliable