Sikorsky S-61V: Menelusuri Jejak Helikopter Bung Karno Yang Hilang

Setelah membatalkan pesanan AgustaWestland AW101 dari Italia, pemerintah kemudian melirik keluarga helikopter Super Puma atau Cougar rakitan PT DI (Dirgantara Indonesia) sebagai helikopter kepresidenan RI yang baru. Tentu jadi harapan agar Presiden RI dapat menumpangi helikopter terbaik, bahkan jika mungkin yang tercanggih untuk menunjang tugas kenegaraan.
Baca juga: AgustaWestland AW101 VVIP – Mengintip Calon Helikopter Kepresidenan RI Terbaru
Bila Presiden Jokowi kini masih menimbang-nimbang pilihan helikopter yang pas, maka di era era Bung Karno, tanpa banyak diketahui Presiden Pertama RI ini sempat menggunakan tipe helikopter tercanggih pada masanya, yakni Sikorsky S-61V, jenis helikopter angkut sedang dengan kemampuan multirole.
Dari spesifikasinya, S-61 buatan Sikorsky Aircraft bisa disejajarkan dengan NAS-332 Super Puma. Namun Sikorsky S-61 hadir lebih dulu, dengan terbang perdana pada bulan Maret 1959. Bahkan varian militernya, SH-3 Sea King sampai saat ini begitu mendunia dengan predikat battle proven serta banyak digunakan untuk misi SAR di lautan.
Baca juga: NAS 332 L1/L2 Super Puma – Helikopter “Air Force One” Republik Indonesia
Dalam rekaman sejarah, Presiden Soekarno menjadi salah satu pemimpin negara yang cukup lengkap untuk urusan transportasi udara. Mau bicara pesawat kepresidenan, ada Lockheed C-140 Jetstar dan Ilyushin Il-14 Avia . Ingin sebut helikopter kepresidenan, Soekarno sudah menggunakan Hiller 360, Bell 4TJ, dan Sikorsky S-58. Ketiga helikopter peninggalan Bung Karno tersebut sampai saat ini masih bisa dijumpai sosoknya sebagai penghias museum atau monument. Tapi ada satu lagi helikopter kepresidenan di era Bung Karno yang tiada bekasnya di Tanah Air, tak lain adalah Sikorsky S-61.
Baca juga: Hiller 360 – Legenda Helikopter Perdana Sang Proklamator Republik Indonesia
Baca juga: Lockheed C-140 JetStar – Dari Soekarno Sampai Goldfinger
Lantas kini, dimanakah sosok Sikorsky S-61 eks Bung Karno? Mengapa tidak diabadikan di museum oleh pemerintah sebagai kenangan sejarah? Faktanya justru beda dari anggapan bahwa helikopter eks Bung Karno sudah pensiun. Di tangan Siller Helicopters, perusahaan cargo dan jasa dukungan konstruksi via helikopter, S-61 eks Bung Karno masih awet dan aktif digunakan untuk kegiatan bisnis. Identitas lengkapnya adalah Sikorsky S-61V-1, dan oleh Siller Helicopters diberi nomer bodi N45917. Sadar akan sejarah dan silisilah S-61V, Siller Helicopters juga mempromosikan helikopter ini sebagai eks presidential.
Dari sejarahnya, Bung Karno memperoleh helikopter Sikorsky S-61 61 (turbine engine) sebagai hadiah dari Presiden John F. Kennedy. Otomatis menjadi helikopter Bung Karno kedua yang berasal dari ‘hadiah,’ sebelumnya pada tahun 1960, Soekarno telah memperoleh satu unit helikoper VIP jenis Sikorsky S-58 (piston engine) dari Presiden AS Dwight Eisenhower. Kedua helikopter, S-61 dan S-58 kemudian ditempatkan dalam satu skadron dengan helikopter raksasa legendaris AURI Mi-6 di Lanud Atang Sanjaya, Bogor.
Pada masa itu, AS tak hanya memberikan helkopter, tapi juga menugaskan seorang engineer, Arthur Wheller Loper yang akrab dipanggil Archie. Dia adalah ahli teknik pesawat helikopter kelahiran 24 Januari 1933 di Connecticut, Amerika Serikat. Dia bertugas di Indonesia sejak tahun 1960 dengan tugas utamanya menyiapkan Sikorsky kepresidenan agar selalu dapat berada dalam kondisi yang siap terbang. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi S-61V
– Kru: 2
– Penumpang: 26
– Mesin: 2 × General Electric CT58-140turboshafts
– Kapasitas bahan bakar: 2.650 liter Avtur
– Jarak tempuh: 833 km
– Kecepatan maks: 267 km per jam
– Kecepatan jelajah: 222 km per jam
– Ketinggian terbang maks: 3.810 meter
Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Untuk pertama & mungkin terakhir negara amerika dengan pemimpinnya yg kondang bisa berbaik-baik hati dengan indonesia…luar biasa….
Hibah heli S-58 kabarnya sbg penutup malu krn amerika terbukti mendukung pemberontakan PRRI/Permesta
Lagi2 Indomiliter mengupas dan mengungkap sisi sejarah yang sangat berkualitas, jujur tidak terbayangkan ada artikel seperti ini.
Saya yakin, heli tersebut sengaja di jual atau dikembalikan ke AS untuk mereduksi jejak dan pengaruh Soekarno pasca ditumbangkan Orde Baru.
Harusnya Pemerintah RI membeli heli untuk kemudian dimuseumkan
http://www.verticalmag.com/news/article/Presidential-Lift plis baca min
Oke sip 🙂