Update Drone KamikazeKlik di Atas

Shandong, Kapal Induk Pertama Produksi Cina Lakukan Sea Trial (Lagi)

Saat Amerika Serikat sedang disibukkan dengan sejumlah kerusahan di dalam negeri, pelan tapi pasti, militer Sang Naga terus menggeliat memperkuat ototnya. Seperti pada 1 Juni lalu, Kementerian Pertahanan Cina merilis kabar berlangsungnya sea trial kapal induk Type 001A Shandong dengan nomer lambung 17. Bagi Cina, sea trial Shandong merupakan kebanggaan tersendiri, pasalnya inilah kapal induk pertama yang berhasil dibuat oleh Cina.

Baca juga: Digadang Dapat Beroperasi dari Kapal Induk, FC-31 Gyrfalcon Tampil dengan Warna Cat Baru

Sebelum Shandong, AL Cina telah mengoperasikan satu kapal induk eks Uni Soviet, yakni Liaoning (nomer lambung 16) yang dibuat oleh Black Sea Shipyard, galangan yang berlokasi Ukraina (saat masih bagian dari Uni Soviet).

Dikutip dari news.usni.org, disebutkan bahwa Shandong telah bertolak dari galangan kapal di Dalian pada 25 Mei lalu. Dalam kegiatan sea trial, Shandong melakukan serangkaian uji coba sistem senjata dan peralatan pendukung. Kolonel Senior Ren Guoqiang, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Cina menyebutkan, bahwa kegiatan ini sekaligus melatih awak dalam menghadapi serangkaian misi.

Dari cuplikan yang diperlihatkan Kemhan Cina, kegiatan sea trial juga termasuk menjajal lepas landas dan pendaratan jet tempur Shenyang J-15. Menurut sumber di The South China Morning Post, dikatakan kapal induk ini melakukan sea trial di wilayah Laut Kuning. Tentang sea trial pada Shandong terbilang unik, mungkin karena dianggap alutsista strategis, kapal induk ini sudah beberapa kali melakukan sea trial. Yang pertama, sea trial dilakukan pada Mei 2018 hingga yang kesembilan dilakukan pada November 2019.

Cina mulai membangun Shandong pada tahun 2013 di Dalian Shipbuilding, anak perusahaan dari China State Shipbuilding Corp. Kemudian Shandong dilucurkan dari galangan pada 26 April 2017 dan masuk kedinasan AL Cina pada 17 Desember 2019. Shandong disebut-sebut mempunyai bobot kosong 55.000 ton dan bobot penuh sampai 65.000 – 70.000 ton. mengadopsi sistem propulsi turbin gas konvensional. Kecepatan maksimum kapal induk ini ditaksir mencapai 31 knots.

Sistem senjata yang terpasang di Shandong terdiri dari tiga pucuk kanon reaksi cepat Type 1130 CIWS dan 3 peluncur rudal hanud HQ-10 (18 cell rudal). Dari kapasitas, Shandong dapat membawa 50 unit jet tempur, dengan komposisi terdiri dari 36 unit Shenyang J-15, 8 unit helikopter angkut medium Changhe Z-18 dan 4 unit helikopter anti kapal selam Harbin Z-9.

Rancangan kapal induk ini sejatinya mengacu pada Kuznetsov Class. Mengikuti ciri khas kapal induk besutan Rusia, Shandong tidak dilengkapi catapult untuk melontarkan jet tempur, melainkan mengandalkan ski jump pada ujung runway.

Baca juga: Guizhou JL-9G Mountain Eagle – Jet Latih Tempur untuk Penerbang AL yang Tidak Bisa Beroperasi di Kapal Induk

Shandong bertolak untuk sea trial hanya beberapa hari setelah Gedung Putih merilis sebuah laporan yang mengkritik meningkatnya penggunaan kekuatan ekonomi dan militer Cina untuk menekan negara-negara lain atas pandangan kepada Cina. (Fajar Pratama)

26 Comments