Sebanding ‘Matahari’, Putin Klaim Hulu Ledak Rudal Balistik Oreshnik Tahan Panas Ekstrem
|Meluncur dengan kecepatan hipersonik, rudal balistik jarak menengah atau intermediate-range ballistic missile (IRBM) dengan MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicles) 9M729 Oreshnik (Kedr) menjadi begitu sulit ditangkal oleh sistem hanud (pertahana udara) Ukraina, termasuk MIM-104 Patriot sekalipun.
Kemudian menjadi pertanyaan, apakah hulu ledak yang melesat hipersonik dapat efektif menahan panas ekstrem akibat gesekan udara dan atmosfer? Pada saat rudal balistik mencapai fase luar angkasa, yang dikenal sebagai fase midcourse dalam lintasan balistiknya, proses pelepasan MIRV dimulai. Setiap hulu ledak diarahkan ke target berbeda menggunakan sistem navigasi inersial.
Kemudian hulu ledak masuk kembali ke atmosfer bumi secara independen dan menghantam targetnya masing-masing. Dengan MIRV maka satu rudal dapat menghancurkan beberapa target, meningkatkan daya hancur tanpa membutuhkan banyak peluncuran.
Dalam hal ini, kecepatan luncur MIRV dari Oreshnik disebut mencapai Mach 11 pada fase terminal, menjadikannya sangat sulit di intercept oleh sistem hanud anti rudal NATO saat ini.
Seperti dikutip Defence Blog (21/2/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin pada sesi pleno Forum Teknologi Masa Depan, mengklaim bahwa hulu ledak Oreshnik tahan terhadap panas ekstrem, bahkan Putin menyebut hulu ledak Oreshnik dapat bertahan pada suhu yang sebanding dengan Matahari.
Menurut Putin, pengembangan sistem tersebut awalnya direncanakan pada akhir tahun 1980-an. Akan tetapi, pada saat itu, bahan-bahan yang diperlukan untuk penerapannya belum tersedia.
Putin tidak memberikan rincian tambahan mengenai komposisi, status operasional, atau rencana penyebaran hulu ledak Oreshnik.
Klaim dapat bertahan pada suhu ekstrem menimbulkan pertanyaan tentang kemajuan teknologi di balik sistem tersebut dan kondisi spesifik yang memungkinkan sistem tersebut beroperasi.
Pernyataan tersebut muncul di tengah diskusi yang lebih luas mengenai teknologi militer canggih dan pencegahan strategis. Jika akurat, kemajuan tersebut dapat memiliki implikasi bagi sistem pertahanan modern dan dinamika keamanan global.
Hingga saat ini, verifikasi independen atas klaim Putin masih belum tersedia, dan masih menunggu rincian lebih lanjut dari sumber resmi Rusia atau analis pertahanan. (Gilang Perdana)