Juli 2017, Dua Varian Pandur II 8×8 Akan Tiba di Indonesia
|Jagad alutsista nasional dipastikan bakal kembali ramai pada pertengahan tahun ini, pasalnya ranpur (kendaraan tempur) panser Pandur II 8×8 dari Republik Ceko akan tiba di Tanah Air pada bulan Juli 2017. Kedatangan unit Pandur II 8×8 dimaksudkan untuk menjalani sesi uji teknis dan uji fungsi guna memperoleh sertifikasi dari pihak TNI AD. Seperti sudah diinformasikan di artikel terdahulu, TNI AD telah memproyeksikan untuk mengakuisisi Pandur II 8×8 untuk melengkapi kebutuhan Satuan Kavaleri dan Satuan Infanteri Mekanis.
Baca juga: Pandur II 8×8 – Pilihan Baru Pelengkap “Gado-Gado” Ranpur TNI

Baca juga: KSAD – TNI AD Berencana Akuisisi Ranpur Panser Pandur II
Menurut sumber Indomiliter.com, rencananya akan dikapalkan empat unit Pandur II 8×8 ke Indonesia, komposisinya terdiri dari dua unit Pandur 8×8 versi IFV (Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS 30 mm, dan dua unit Pandur II 8×8 versi FSV (Fire Support Vehicle) dengan meriam kaliber 105 mm. Pengadaan Pandur II dilakukan TNI AD sebagai solusi peremajaan panser Saladin dan panser Saracen yang usianya telah uzur. Pada akhir November 2016, Czechoslovak Group telah mengumumkan mendapat kontrak pengadaan M3 Amphibious Rig dan panser Pandur II 8×8 dari Indonesia senilai US$39 juta.
Baca juga: M3 Amphibious Rig – Ini Dia! Truk Ponton Raksasa Untuk Zeni TNI AD

Pandur II 8×8 yang bakal didatangkan ke Indonesia adalah produksi Excalibur Army (Czechoslovak Group). Jika ingin diperjelas, Excalibur Army merupakan pemegang lisensi dari General Dynamics European Land Combat Systems untuk memproduksi Pandur II untuk dipasarkan di wilayan tertentu, termasuk Indonesia. Sebagai informasi, Excalibur Army sebelumnya juga menjadi pemasok RM70 Vampire, MLRS (Multiple Launch Rocket System) yang digunakan Korps Marinir TNI AL.
Pengadaan alutsista ini ternyata juga telah melibatkan BUMN PT Pindad dalam ToT (Transfer of Technology). Pandur II 8×8 dengan spesifikasi TNI AD telah masuk dalam proyek pengembangan bersama antara PT Pindad dan Excalibur Army sejak tahun 2015. Mau tahu seperti apa spesifikasi Pandur II untuk kebutuhan TNI AD? Selain jumlah angkut personel sampai 12 pasukan, akan ada peningkatan kapasitas amfibi di laut, dan penyesuaian tropical kit, seperti pemasangan AC, anti korosi, antu humiditas, karet-karet khusus tropis, serta perubahan air cooling menjadi water cooling.
Bentuk kerjasama dengan PT Pindad menggunakan skeman CBU (Completely Built Up), CKD (Completely Knock Down) dan manufaktur. Yang menarik disebut-sebut penelitian dan pengembangan tentang manufaktur sudah berjalan, dan nantinya proses produksi dimulai pada pertengahan tahun 2018. Excalibur bahkan telah memberikan lisensi penuh pada PT Pindad untuk memproduksi Pandur di Bandung. Dan besar kemungkinan nantinya nama Pandur produksi Pindad namanya akan mengacu pada nama hewan di Tanah Air, seperti halnya sudah diterapkan pada ranpur Anoa, Badak, atau Sanca. Jika tak ada aral melintang, Pandur II 8×8 nantinya akan ikut memeriahkan defile pada HUT TNI 5 Oktober mendatang. (Haryo Adjie)
Meriam kaliber 105+30 mm..Pas utk 1 divisi mekanis atau kavaleri ya masuknya?…Jumlah 50..Perbandingannya berapa ya?..30-20..35-15?….Atau 25-25..
Klo saya lbih suka marder ato rantis yg beroda rantai,secara indonesia itu konturnya perbukitan ,klo bisa bikin anoa 2 dikasih kubah rcws + atgm itu saja uda cukup.
tp jg sekalian bentuk spt desain canggih rantis terrex singapore itu.. tolong riset desainnya terrex ada fungsinya apa.. biar dipadukan dgn pandur lokal inodonesia nti..
daridulu tot tit tot
lisensi terus
kenapa gak badak aja yg dikembangi
belum mampu pasti itu jawabannya
yg gak serius ngembangi ya gak mampulah
masak gini banyaknya rakyat gak mampu buat sendiri
jadi apa kerjanya mereka
jangan bangga kalau beli ya
tapi memalukan
daridulu terus beli gak mau berusaha sendiri
alasannya itu2 aja
kurang dana,kurang perhatian pemerintah,dana riset kecil
prettt….. tai kucing
budayakan malu beli woi….
tapi hargai buatan sendiri biarpun kurang bagus
tapi terus berusaha itu yg betul
produk orang kok dibanggain
malu lah sama kucing
itu pun kalau masih punya rasa malu
Cape deuh…Emange badag bukan hasil TOT?
Lha wong tetangga sebelah aja TOT/lisensi juga kok… Terrex aja dapetnya dari sebuah biro Irlandia (yang juga mendesain CM-32 Yunpao Taiwan), lalu AV-8 Gempita juga terang-terangan dari FNSS
Buat 1 Divisi (varian canon 105 mm) khusus untuk Kalimantan …. bebas resiko amblas pada infrastruktur minimum ….. jangan disimpan dipulau jawa (cukup si Leo saja yang jaga)
kalau tot
atau lisensi
gak akan bisa buat sendiri
tapi dijiplak
lihat cina tot sekali sama rusia
lisensi sama isroil
tapi semua produk dia jiplak
hasilnya bisa mandiri bahkan dijual sampai sini
biar dibilang kw tapi hasil buat sendiri
kelemahan jiplak cuman campuran logamnya aja yg gak seperti aslinya tapi yg penting bisa,dari situ baru disempurnakan.
gak seperti disini
tot terus
lisensi terus
kapan buat sendiri
tiru dong cina
jiplak semua tank,panser,rudal semuanya
bongkar satu pelajari itu baru betul
ini gak beli bangga
produk itu lebih bagus
ini lebih bagus
woi bangun ini zaman buat sendiri
bukan beli,malu napa yg bilang beli,yg bilang produk orang bagus.tapi buat semangat bangsa buat sendiri itu baru benar.
bilang aja produk orang rongsok,kurang hebat biar mampus itu produk orang.
jadi kalau mau maju ya jiplak produk orang
bikin aja bodinya atau bentuknya sedikit lain dari yg dijiplak
tapi dalamnya buat sama,merekakan gak tau.
yg penting bodi dan bebtuknya beda,dari situ terus pelajari tekno nya dan buat sendiri yg lebih hebat,itu baru benar.
jadi jangan bangga kalau beli,biarpun canggih
bilang aja rongsok,emang masalah
tapi bangga pakai buatan sendiri,biarpun kurang canggih
itu lebih terhormat
seperti saya bilang
ini barang rongsok,lemot,kurang gahar
lebih bagus badak,gahar,dan canggih
emang masalah buat mereka
asal ente2 tau soal ketahanan,bagusnya,dan kualitasnya produk nkri,masih lebih bagus dari buatan cina,ini fakta
kelemahan nkri cuma gak mau terus mengembangkan produk
biar lebih canggih,tapi lebih suka beli biar dapat komisi.
kok cina gak mereka pake made in,kok india mau berubah pake
make in,kok kita apa?
kita pake broker atau mapia
kan lumayan komisinya gede,bilang aja dana riset besar,inilah
itulah,seribu alasan yg penting komisi.
produk ini bagus,ini lebih bagus,itu lebih bagus sanpai masyarakatnya pun ikut2 an bilang beli,borong,lanjutkan,ini pun bagus,itu yg bagus….,semua memuja produk orang,cuma saya yg bilang rongsok.budayakan buat bukan beli,jangan bilang gak mampu,cuma mulut kotor yg bilang gak mampu
malu woi malu………
kalau mau bangsa kita maju jangan pernah lagi memuja produk orang,belajarlah berkata kita pun bisa,kita pun mampu
secanggih2 nya produk beli
lebih terhormat pakai buatan sendiri,sambil belajar kita pun buat produk sendiri,karna tekno gak ada yg sempurna,
kalau gak sekarang berubah kapan lagi pikir……….
Nepsong ya gan ?
mental pembajak
ga semudah itu kali gan……
maaf agak keras dikit , hargai donk karya negara lain
Dipikir bikin becak..banyak pertimbangan.ga cuma tiru sana tiru sini.kasih solusi.jangan cuma mencaci
Makin nga jelasss arah alutsista.
katanya kl dlm negri bisa buat , maka wajib pk produk nasional.
Apa bedanya dgn anoa. Tinggal di panjangin lg tambah roda.
Beli heli TNI AU di Cancel alasanya pt DI sdh bs buat.trusss TOT dgn Turki , Jerman dan India bgmn kelanjutanya.
Mas kalau anoa dipanjanggin harus ada R&D yg jangka waktunya panjang, karena anoa didesain 3×3 saja dan perlu biaya banyak. Ada solusi (ToT dari negara lain) lbh mudah kenapa g?
Anoa 6×6 Om..
Tidak segampang itu …ranpur itu di desain dari awal ..semua sdh di hitung dengan detail..bobot ,mesin ,suspensi dll
lah..kemaren katanya kmren udah tanda tangan sama tata india buat panser 8×8 dari platform kestrel?nah sekarang muncul berita lagi platformnya pake pandur II?bingung saya
logika aja dari pada beli tot mending cari yg buatnya tawari gaji miliaran perbulan buat ngajarin cari bikin dari awal, kalo tot gamasalah tapi kalau tot pake lisensi kalo mau jual harus ijin mereka repot
Bukan masalah, contohnya PKR10514, kalo PT.PAL bikinnya yg original tanpa ada yg Di upgrade, maka Belanda akan mendapat uang dari lisensi, tapi jika kapal PKR10514 itu diBikin oleh Pt.pal Tapi dengan Spek atau diupgrade dan berbeda dari yg original, maka Belanda tdk akan mendapat uang dari lisensi
@stronghold
Ga masalah kalo mumpuni dalam pendanaannya dan siap menanggung konsekuensi harganya yang mahal, seperti singapur yang beli desain terrex dari sebuah perusahaan asal irlandia.
Kalo produk generik spt pandur ini,nilai plusnya adlah populasinya yang banyak dan tersebar luas shg tidak terlalu risau urusan spare part dan komponen lainnya
Bukannya 6X6 ya?
admin, kalau bisa request bahas kendaraan TATRA AM-50 EX. (kalau bisa)
Kita tunggu ya sampai ada pernyataan mau masuk Indonesia, atau paling tidak ditawarkan @blangkon 🙂
Klo utk defile pandur 8×8 4 unit di hut tni ke 72 tgl 5 oktober 2017 itu sptnya trlalu sedikit, kirim lg dong biar genap 10 atau 15 unit itu br garang jika dipamerkan…klo cuman 4 unit ya kalah garang dong sm anoa, badak, komodo dan sanca milik tni…
Ya mending ini daripada Kestrel made in India…
Itu gambar ketiga bukannya Patria AMV ya?