ROV Ocean Modules V8 – Robot Bawah Air KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934
|Sebagai kapal hidro oseanografi terbaru dan tercanggih, KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 dari kelas OCEA OSV190 SC WB jelas punya fitur dan fasilitas yang mumpuni. Selain keberadaan side scan sonar, kedua kapal riset bawah laut ini juga dibekali AUV (Autonomous Underwater Vehicle) Hugin 1000 dan ROV (Remotely Operated Vehicle) Ocean Modules V8.
Baca juga: Hugin 1000 AUV – Drone Bawah Laut TNI AL, Mampu Menyelam Hingga 3.000 Meter
Mengenai AUV Hugin 1000 telah kami kupas tuntas di artikel terdahulu, dan kini giliran kita intip ROV Ocean Modules V8, si robot penyelam laut dama yang dilengkapi aneka sensor, kamera, dan lengan robot.
Untuk tugas observasi dan penelitian laut dalam, hingga kedalaman 3.000 meter memang dipasrahkan pada AUV Hugin 1000. Tapi sayangnya, AUV tidak dilengkapi kamera dan tak punya lengan robot. Keberadaan lengan robot ini penting untuk banyak hal, mulai dari mengambil sample dari dasar laut, memindahkan barang, memperbaiki lambung kapal, perbaikan pipa bawah laut, dan tugas menertalisir bahan peledak bisa langsung di eksekusi lengan elektronik yang dikendalikan secara remote.
Baca juga: KRI Spica 934 – Nama Kapal OSV Kedua Untuk Dishidros TNI AL
Nah, keberadaan kamera dan lengan robot inilah yang menjadi keunggulan fitur pada ROV, khususnya jenis Ocean Modules V8 Sii yang menjadi kelengkapan KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934. Hanya saja, meski ROV dapat bermanuver lincah 360 derajat, olah geraknya bergantung pada kabel sebagai jalur koneksi data dan kendali ke kapal di permukaan.
ROV Ocean Modules V8 Sii dibuat oleh Ocean Modules AB dari Swedia. Kelengkapan ROV ini mencakup dual HD (high definition) kamera, sebuah kamera wide angle, lima lampu LED, manipulator, altimeter, obstacle avoidance sonar, multi beam sonar, acoustic Doppler current profiler, USBL dan sensor untuk temperature, salinity, ph, O2, klorofil, serta fluoride.
Baca juga: ROV, Si Robot Penyelam Laut Dalam
Ocean Modules V8 tergolong ROV light dengan bobot 50 kg dengan payload 10 kg. Dengan empat rotor, ROV ini dapat bergerak lincah di kecepatan 3 knots. Untuk menurunkan ke laut, biasanya cukup digunakan crane ringan. Dengan panjang 750 mm, Ocean Modules V8 dapat menjelajah hingga kedalaman 500 meter, bahkan bisa sampai kedalaman 1.000 meter dengan tambahan panjang kabel. Selain digunakan Indonesia, robot bawah laut ini juga telah diadopsi oleh AL AS, AL Australia, AL Finlandia, AL Cina, AL Korea Selatan, Norwegia, Swedia, dan Arab Saudi.
Peran ROV di Tanah Air mulai naik daun saat disertakan dalam misi SAR pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Saat itu kapal riset Baruna Jaya I (BJ1) milik Badan Penerangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) diterjunkan dengan dukungan ROV yang dilengkapi peralatan atau sensor tertentu seperti kamera video, transponder, kompas, odomete dan bathy (data kedalaman). (Bayu Pamungkas)
saya kira kelas Rigel pake ECA Hytec H1000…
Bung Heron; penggunaan Ocean Modules V8 mengacu pada informasi dari Janes.com 🙂
Pernah lihat foto-foto perabotan kri spigel…kalo g salah merek yang tertempel pd ROV-nya ECA ya om?