Meski tidak terkait langsung dengan operasi tempur, namun, peran dari drone bawah laut atau Autonomous Underwater Vehicle (AUV) tak bisa dianggap remeh. Berukuran relatif kecil dengan adopsi beragam sensor, AUV identik sebagai perangkat canggih. AUV yang operasinya dibalut sebagai misi penelitian hidro oseanografi, kerap digunakan untuk misi intai dan pengumpulan data-data kelautan, yang pada konkritnya dibutuhkan untuk pelayaran kapal selam sampai menunjang pendaratan amfibi. (more…)
Satu yang patut dicontoh dari Turki dan India adalah, hasil rancangan alutsista dari industri pertahanan dalam negeri dominan untuk ‘dibeli’ dan dioperasikan oleh pihak angkatan bersenjata. Tak sempurna atau mungkin kalah spesifikasi dari produk luar negeri, tapi dalam jangka panjang langkah itu akan berbuah positif. Seperti belum lama ini, Angkatan Laut India mulai mengoperasikan drone bawah laut – Autonomous Underwater Vehicle (AUV) Neerakshi. (more…)
Masih ingat dengan drone bawah laut dari Cina yang beroperasi di kawasan Samudera Hindia, yang kemudian terungkap identitasnya sebagai Haiyi (Sea Wing) underwater glider, maka juga dengan cat warna kuning, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) melakukan uji coba peluncuran underwater glider dari helikopter sebagai bentuk perluasan sistem penyebaran. (more…)
Dikenal unggul dalam teknologi kapal selam, bukan perkara sulit bagi Rusia untuk mengembangkan drone bawah laut atau AUV (Autonomous Underwater Vehicle). Berkompetisi ketat dengan Amerika Serikat dan Eropa Barat, sejatinya sudah banyak jenis AUV yang diluncurkan oleh Rusia. (more…)
Awal bulan ini, kami mewartakan peluncuran kapal selam tanpa awak, BlueWhale Large Autonomous Underwater Vehicle (AUV) oleh manufaktur Israeli Aerospace Industries (IAI). Namun, saat diluncurkan pada 5 Mei 2023, desain dan tampilan BlueWhale tak diperlihatkan secara utuh, menjadikan ada kesan ‘rahasia’ yang kental pada kapal selam tanpa awak untuk misi intai ini. (more…)
Meski Israeli Aerospace Industries (IAI) identik dengan produk dan solusi yang terkait dirgantara, namun, manufaktur yang banyak meluncurkan beragam jenis persenjataan ini rupanya juga menggarap sektor teknologi kelautan. Seperti belum lama ini, IAI memperkenalkan BlueWhale Large Autonomous Underwater Vehicle (AUV). (more…)
Di masa mendatang, mungkin Cina tak perlu harus mengerahkan armada kapal risetnya untuk melepaskan drone bawah lautnya di kawasan Asia Pasifik, cukup dengan melepaskan drone bawah laut lewat airdrop dari wahana udara, maka drone bawah laut atau Autonomous Underwater Vehicle (AUV) akan lebih cepat menyasar ke daerah operasi. Skenario itu rupanya telah diperlihatkan dalam ajang Zhuhai AirShow 2021. (more…)
Ada beragam fitur yang menjadikan KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 layak disebut sebagai kapal hidro oseanografi canggih, salah satunya berkat adanya drone bawah laut jenis Hugin 1000. Wahana yang masuk kategori AUV (Autonomous Underwater Vehicle) ini, menjadikan misi survei bawah laut mampu merekam data-data kelautan, bahkan sampai kedalaman 3.000 meter. Dan, ada kabar dari pihak pabrikan, yakni Kongsberg Maritime telah meluncurkan varian terbaru yang diberi label Hugin Endurance. (more…)
Mirip dengan Sotong yang pernah dikembangkan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan ITB (Institut Teknologi Bandung), pada ajang DSEI 2019 di Chiba, jepang, Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) belum lama inin memperkalkan prototipe drone bawah laut atau akrab disebut autonomus underwater vehicle (AUV) berwarna kuning untuk misi mendeteksi keberadaan ranjau di bawah laut. (more…)
Kilas balik ke tahun 2014, saat itu nama drone bawah laut Bluefin-21 milik AL AS menjadi yang paling banyak disebut, lantaran wahana AUV (Autonomous Underwater Vehicle) ini dianggap yang paling canggih dan diandalkan dalam operasi SAR terbesar di dunia saat misi pencarian bangkai pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH-370 yang jatuh pada 8 Maret 2014 di Samudera Hinda. (more…)