Rilis Varian Chengdu J-20 Tandem Seat, Cina Klaim Sebagai yang Pertama di Kelas Jet Tempur Stealth
|Masih soal klaim dari Negeri Tirai Bambu, Yang Wei, kepala desainer jet tempur stealth Chengdu J-20 yang pada artikel sebelumnya menyebut bahwa F-22 Raptor tak ideal untuk berlaga di Pasifik. Kini giliran, Kementerian Pertahanan Cina lewat situs resminya menyebut sedang mengembangkan varian two seat (tandem seat) pada J-20 dan memantapkan klaim Cina sebagai negara pertama yang kelak dapat meluncurkan jet tempur stealth tandem seat.
Baca juga: Perancang Chengdu J-20 Sebut F-22 Raptor Sama Cacatnya dengan F-4 Phantom
Dikutip dari airrecognition.com (16/8/2020), meski belum ada bukti otentik keberadaan jet tempur tandem seat tersbut, Chengdu Aircraft Design Institute (CADI) sejak Januari 2019 telah memproklamirkan program pengembangan J-20 berkursi ganda. Menurut beberapa sumber dari media lokal Cina, J-20 tandem seat dipersiapkan untuk mendukung penciptaan varian electronic warfare (EW) dan fighter bomber. Bahkan kelak J-20 digadang untuk dapat dioperasikan dari kapal induk.
Seperti halnya jet tempur ber-genre kemampuan peperangan elektronika, EA-18G Growler dan Typhoon ECR (Electronic Combat Reconnaissance), memang mengusung konsep tandem seat, dimana kursi belakang ditempati oleh Electronic Warfare Officer (EWO). Sementara untuk varian bomber, rupanya J-20 ini meneruskan jejak yang pernah ditinggalkan AS. Dimana sebelumnya Lokheed Martin pernah merencakann program FB-22 Fighter Stealth Bomber pada tahun 2001.
Namun, belakangan rencana FB-22 tak diteruskan pada tahun 2006, pasalnya FB-22 masuk kategori pembom taktis, sementara yang dibutuhkan AS adalah pembom strategis. Sejauh ini tentang sosok J-20 two seat masih serba tersamar. Bagi sebagian pengamat, klaim Cina tak lebih dari sebuah upaya propaganda.
Ibarat meniru greget F-22 Raptor, Cina sejak awal menegaskan tidak akan mengekspor J-20. Oleh para pengamat disebut-sebut langkah Beijing ini untuk menjaga kerahasiaan, mengingat teknologi stealth bersifat sensitif. Namun ada yang berkelakar, bahwa Cina khawatir terungkap bahwa teknologi stealth-nya masih jauh di bawah kemampuan AS. Agar publik tambah penasaran, propaganda J-20 juga sempat dimunculkan lewat film Sky Hunter (2017).
Berbeda dengan pengembangan FC-31 yang murni didanai oleh perusahaan (Shenyang), maka J-20 sedari rancang bangun dan fase produksi secara penu didanai oleh pemerintah. Sejak terbang perdana pada 11 Januari 2011, ada lima seri prototipe J-20 yang telah dibuat, dan dari kelimanya terus mengalami perbaikan. (Gilang Perdana)
Itu foto paling atas kaca bubble kokpitnya ada garis zigzag, masih pake sistem peledak kah kacanya klo pilot mo eject klo kecelakaan?
tandem seat = babysister dan bayi…
Mereka memang berencana membuat trio seat spy bisa lewat jalan protokol three in one
Bisa jd mas 😀
Jd nanti mereka bisa klaim pertama didunia bikin pespur stealth trio seat bebas tilang hahaha
Apa sih yg nggak bisa di bikin china? Jangankan tandem seat,trio seat pun kayaknya bisa mereka bikin klo mau.
Jadi nanti awaknya ada tiga: pilot,weapon officer sama pramugari satu.😁😁😁
Sah-sah sj klaim setiap produsen unt menaikan pamor produksinya….
Kl kita lihat d youtube….indonesia jg bikin senjata yg bikin gempar/gemetar kawasan koq…
Senjata pemusnah massal…tercanggih…dll dsbgnya…
Wkwkkkwkwkkkkakak…
Ngikut dokrin Perancis, makanya mereka pesan lebih banyak Rafale dual seat timbang single seat. Katanya berdasar dari evaluasi dari berbagai operasi.
Kalau cina berencana menggunakan pespur siluman versi tandem seat utk kebutuhan perang elektronik dan fighter bomber soal itu terserah saja lagi pula cina, rusia & Amerika pastinya memiliki doktrin serta kemampuan berbeda ketika merancang pesawat tempur.
Amerikanya gak buat kursi tandem kan karena mereka berpikir ga ada kebutuhan buat itu. Mereka pikir avionik di f22 f35 sudah sangat baik dan bisa dihandle dengan cukup 1 orang aja.
Komputer sekarang sudah sangat cepat dan canggih…co-pilot nya adalah AI…miriplah seperti R2-D2