Enam Negara NATO yang Wilayahnya Berbatasan dengan Rusia Sepakat Bangun ‘Drone Wall’

Enam negara anggota NATO yang wilayahnya berbatasan dengan Rusia, diwartakan akan membangun ‘Drone Wall’ untuk Border Protection (Perlindungan Perbatasan). Enam negara NATO tersebut adalah Lithuania, Latvia, Estonia, Polandia, Finlandia, dan Norwegia, yang mana Drone Wall akan membentang dari Norwegia hingga Polandia.

Baca juga: Ataka-Shorokh – Sistem Anti Drone dengan Basis Akustik

“Ini adalah hal yang benar-benar baru – sebuah ‘dinding drone’ yang membentang dari Norwegia hingga Polandia dengan menggunakan drone dan teknologi lainnya untuk melindungi perbatasan kita,” ujar Menteri Dalam Negeri Lithuania, Agne Bilotaite, seperti dikutip European Pravda.

Berdasarkan inisiatif ini, negara-negara peserta akan menggunakan drone untuk memantau wilayah perbatasan mereka, dan keenam negara akan mengerahkan sistem anti drone untuk melindungi perbatasan.

Kini, keenam negara akan menilai “pekerjaan rumah” apa yang perlu mereka lakukan dan kemudian, dengan bantuan para ahli, otoritas nasional akan menyusun rencana untuk menerapkan “drone wall”.

Bilotaite belum dapat mengatakan kapan gagasan tersebut akan dilaksanakan, tetapi Ia mencatat bahwa Drone Wall dapat dibuat dengan menggunakan dana dari Uni Eropa. Para menteri enam negara yang disebut kabarnya telah sepakat untuk menyelenggarakan latihan evakuasi bersama di negara-negara yang terlibat.

“Kami sepakat untuk mengadakan latihan regional untuk memastikan evakuasi penduduk, untuk melihat bagaimana institusi kami siap bekerja, berinteraksi satu sama lain, melihat kapasitas kami untuk menampung orang, bagaimana kapasitas negara lain, apakah mereka mampu melakukan hal yang sama. siap menerima sejumlah orang kami,” kata Agne Bilotaite.

“Kami masih memiliki banyak pertanyaan; kita perlu melihat semua algoritma itu. Latihan ini akan sangat berharga karena kami akan melihat berbagai hal, mengevaluasinya, dan kami akan memperkuat kesiapan yang ada,” tambahnya. Kesiapan Lithuania saat ini sedang dinilai oleh misi evakuasi Uni Eropa, yang diperkirakan akan mengeluarkan rekomendasinya pada bulan Juni mendatang. (Bayu Pamungkas)

Inggris Ciptakan (Lagi) Sistem Hanud Anti Drone Berbiaya Murah, Bukan Berbasis Laser Tapi Frekuensi Radio