PTKM-1R – Ranjau Darat dengan Teknologi Sensor Seismik dan Infrared, Bikin MBT Ketar-ketir!

Seiring dengan meningkatnya teknologi proteksi pada ranpur lapis baja, maka sebaliknya, teknologi ranjau darat juga menyesuaikan pada kekuatan proteksi yang melekat di ranpur tersebut. Ranjau (darat) model tanam mungkin masih akan memegang peran kunci dalam penyebaran ranjau (carpet mining) saat ini, namun trik untuk menghancurkan ranpur lapis baja, khususnya Main Battle Tank (MBT) perlu dukungan teknologi ‘ranjau pintar’.

Baca juga: Venezuela Tampilkan Modifikasi Tank AMX-13 Varian Penghancur Ranjau

Dikutip dari armyrecognition.com, Kementerian Pertahanan Rusia kabarnya telah mengembangkan apa yang disebut sebagai PTKM-1R. Ini merupakan jenis ranjau serang yang akan memantulkan sub munisi khusus bila sensornya mendeteksi kehadiran ranpur di area jangkauan. Berbeda dengan ranjau tanam konvensional yang pasif menunggu ranpur yang melintas di atasnya, maka PTKM-1R tergolong ranjau aktif yang akan menyambut dengan maut kehadiran ranpur lawan dari kejauhan.

Saat sensor seismik PTKM-1R mendeteksi keberadaan ranpur lawan, maka akan terlontar sub munisi (proyektil). Tidak sembarang terlontar ke udara dan meledak, namun PTKM-1R akan menyasar titik terlemah dari ranpur. Bila diasumsikan yang dihadapi adalah MBT, maka target serangan munisi PTKM-1R adalah bagian atas kubah dan mesin. Sementara bagian depan dan lambung cenderung punya lapisan proteksi yang lebih kuat. Sensor infrared (thermal) akan digunakan pada munisi untuk mengincar titik panas dari ranpur, dalam hal ini area mesin.

Sensor seismik PTKM-1R dapat mendeteksi sasaran pada jarak 150-200 meter. Mengikuti arah datangnya sasaran, silinder PTKM-1R akan bergerak ke arah kedatangan ranpur lawan. Dan ketika sasaran memasuki area penghancuran, sub munisi diluncurkan. Munisi terlontar sejauh beberapa puluh meter sembari pencari panas mesin dan meledakan diri di atas kubah tank dengan red hot metal ball.

Pakar militer Rusia, Alexey Leonkov mengatakan bahwa ranjau serang atas dianggap sebagai tren senjata global. “Perlindungan tank modern terus ditingkatkan, armor baru diciptakan yang membuat tank praktis kebal di depan. Oleh karena itu, perancang anti tank bekerja untuk menyerang ranpur musuh di bagian yang paling rentan. Ranjau memantul jenis PTKM-1R yang mengenai kubah atau mesin adalah tren terkini,” ujarnya.

Ranjau PTKM-1R berbentuk silinder seukuran alat pemadam kebakaran dengan berat hampir 20 kg. Setelah ditempatkan, ranjau dalam posisi terbuka seperti bunga dan kelopak menjaga perangkat dalam posisi vertikal. Ranjau ini ditanam secara manual hanya dengan meletakkannya di tanah dan akan aktif selama sepuluh hari pada suhu operasi -40 hingga 30 derajat celcius. Setelah itu, ranjau ini dapat dihancurkan secara otomatis untuk mencegah ancaman terhadap penduduk sipil.

Baca juga: Ranjau Anti Helikopter – Jebakan Maut Untuk Infiltran

Di masa depan, ranjau pintar Rusia ini dapat disatukan dalam jaringan dengan satu kontrol. Sensor akan mengirimkan ke operator data tentang sasaran yang terdeteksi, jenisnya, jumlah, kecepatan dan arahnya. Kemudian operator akan memilih ranjau mana untuk dihancurkan dan membuat yang lain dalam mode siaga. (Gilang Perdana)

6 Comments